54

45 2 0
                                    

" Ada ap- " Ucapannya terhenti saat melihat orang yang selama sebulan ini ia rindukan, tetapi dengan terpaksa harus menjauh

" R-raja? " Shanaya membatin, ia tidak percaya dengan apa yang matanya lihat...mungkin efek karena terlalu sering memikirkannya ia jadi berhalusinasi

Shanaya memukul pelan kepalanya, dan mengerjapkan matanya berkali-kali agar tersadar, namun tetap saja orang yang didepannya ini tidak menghilang dari pandangannya

" Shanaya " Itulah yang diucapkan pria itu pertama kali

Mata shanaya mulai berkaca-kaca, namun segera ia tepis, dan berusaha terlihat biasa.

" K-kenapa kau kemari? Dan kenapa kau tau rumahku? Apakah ada yang memberitahumu? " Shanaya berusaha terlihat tenang, walau pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan

Namun tidak ada jawaban dari pria itu, tapi shanaya dikejutkan dengan raja yang memeluk erat dirinya, Bahkan tidak ada celah sedikitpun diantara mereka

Mata shanaya terbelalak kaget, Ia membeku dipelukan raja...Ada apa dengan pria ini, pikirnya

" K-kenapa? " Shanaya mengucap dengan lirih berusaha menahan gejolak rindunya

Tanpa terasa ia merasakan punggung
Raja bergetar, Sepertinya Pria itu sedang menangis...tapi apa yang membuat pria ini menangis? Ia benar-benar khawatir

" A-ada apa denganmu? Katakan padaku! Dan siapa yang memberitahumu keberadaanku " Ucapnya dengan nada penuh kebingungan

Sementara raja masih terisak sambil memeluk shanaya, ia benar-benar menyesal, ia merindukan gadisnya, dia benar-benar meluapkan emosi rindu, penyesalan, cinta...semuanya terpaut didalam tangisannya dan pelukannya

" M-maafkan aku shanaya " Terdengar raja membuka suaranya dengan nada bergetar

" Maksudnya? Tenanglah paman " Shanaya terlihat panik, Ia bingung dengan pria yang memeluknya ini

Raja menggeleng, lalu Ia melepas pelukannya...Ia memandang shanaya dengan mata yang sudah memerah

" A-aku sudah mengingat semuanya, tentang diriku, dirimu, dan masa lalu kita " Raja menangkup kedua pipi shanaya

Tubuh shanaya seketika melemas, tangis yang Ia tahan sekarang telah runtuh...ia menangis bahagia, lalu shanaya memeluk Raja dengan erat, ia benar-benar merindukan pria dihadapannya

" Kenapa baru sekarang... " Shanaya mengucapkannya dengan sesegukan

" Maaf, maafkan aku " Lalu Raja mengecup kening shanaya

" Kau tau, aku menderita tanpa dirimu...setiap hari aku merindukanmu, Terkadang Abryan menangis mencarimu " Ucapnya, shanaya semakin menenggelamkan dirinya didada bidang Raja

" Hukum aku shanaya, kau bisa menghukumku sebanyak yang kau mau....Aku benar-benar menyesal " Balasnya, Raja benar-benar diliputi rasa bersalah

Shanaya melepas pelukan mereka " Kau mau melakukan hukuman dariku? "

Raja mengangguk

" Baiklah, Aku memberimu hukuman...Kau harus menikahiku di bulan ini, aku tidak menerima bantahan " Ucapnya dengan nada masih sesegukan

Raja tersenyum haru " Aku akan melakukan hukumanmu sayang " Lalu Raja mencium bibir ranum dari shanaya

Shanaya mengalungkan tangannya dileher Raja, Ia membalas ciumannya...mereka berlarut dalam ciuman tersebut.. Raja menggendong shanaya ala koala menuju sofa ruang tamu.

Lalu ia memangku shanaya Ala koala di sofa tersebut

Lalu Raja melepas ciuman mereka dan mengatakan dengan suara beratnya " Bagaimana gadisku bisa tumbuh menjadi gadis yang nakal sekarang? "

" Ayolah, Aku sudah berumur 17 tahun...Aku sering melihat orang berciuman dimanapun itu, bahkan ketika di pesta Renata waktu itu..aku menemukan pasangan yang bermesraan " Ucapnya dengan spontan

" Lagipula, Kau yang membuatku menjadi gadis nakal...Kau juga yang mengenalkanku apa itu seks " Timpalnya sambil mengedipkan matanya kearah Raja

Raja terkekeh gemas mendengar pernyataan shanaya

" Jadi sekarang siapa yang nakal disini paman? " Ucapnya Dengan nada mengejek

" Yak, Kau lupa...jangan memanggilku paman shanaya! " Balasnya dengan jengkel

" Kenapa? Umurmu kan sudah 32 tahun....Orang-orang pasti akan memanggilmu paman " Shanaya mengalungkan tangannya dileher Raja dan mendekati wajahnya

" Orang-orang bisa memanggilku paman, tapi kau tidak boleh memanggilku paman, Bagaimana reaksi abryan jika ibunya masih memanggil ayahnya sebagai paman " Balasnya

Shanaya terkekeh melihat bantahan darinya " Baiklah, Aku mengalah... "

" Dimana abryan? " Ia bingung karena di rumah itu tidak mendengar suara bayinya

" Aku tadi menyusuinya lalu ia tertidur, Lalu kau mengetuk pintu...jadi aku meletakkan abryan di box bayi " Balasnya

Lalu shanaya mengajak raja kekamarnya, dengan perlahan shanaya menuju kearah box bayi

" Lihatlah, putra kita tertidur pulas " Shanaya tersenyum memandangi wajah damai bayinya

Melihat putranya yang terlelap, hati raja menjadi menghangat

Namun tiba-tiba rasa bersalahnya muncul dipikirannya, seandainya ia tidak hilang ingatan...mungkin shanaya dan bayi mereka tidak akan kesepian karenanya

Shanaya menyadari raut wajah pria di sampingnya itu, ia langsung memeluknya dari samping

" Lupakan masa lalu, Mari memulai dari awal " Ucapnya lalu menatap intens manik mata Raja

Raja terdiam mengamati gadisnya, Menurutnya Shanaya adalah gadis yang luar biasa...dia mampu berfikir dewasa diusianya yang terbilang sangat muda

Raja segera tersadar dari lamunannya, dan mengangguk lalu tersenyum hangat kearah shanaya

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang