22

81 3 0
                                    

Raja berdiri dan menatap shanaya

" Aku pergi dulu, jangan kemana-mana sebelum aku kembali " Ucap raja lalu dibalas anggukan dari shanaya

Raja meninggalkan kamarnya, sementara shanaya hanya menatap punggung pria itu dengan pipi yang merona

Setelah dirasa raja sudah pergi, shanaya melompat-lompat karena menahan saltingnya lalu teringat bahwa ia sedang hamil dan menghentikan aktivitasnya lalu terkikik pelan dan mengelus perutnya yang rata dan meminta maaf kepada janinnya.

____________________________________

Raja telah sampai di markasnya, ia sudah melihat Meera menunggunya.

" Ada apa? " Raja bertanya kepada meera

" Sejak kapan? " Meera menatap raja dengan tajam

Raja mengangkat satu alisnya karena bingung

" Kenapa kau menyembunyikan shanaya? " Dia semakin menekankan setiap kalimatnya

Raja terkejut, bagaimana Meera bisa mengetahui bahwa shanaya berada dirumahnya

" Darimana kau tau? " Ucap raja

" Tidak perlu tau dimana aku mendapatkan informasi itu, jawab saja pertanyaanku " Meera menatap jengkel kearah raja

Raja menghela nafas dan berkata " Karena aku tidak ingin Rajesh sampai membunuh anaknya sendiri "

" Kenapa? Memang kau tau alasannya Rajesh ingin membunuh putrinya? "

" Kenapa shanaya tidak kau serahkan di kepolisian saja? Agar dia dapat bersaksi atas kejahatan Rajesh? Kenapa malah kau memperumit keadaan " Ucapnya dengan kesal

Raja semakin bingung akan pertanyaan yang dilontarkan Meera
" K-karena.. " Dia tergagap

" Apa?!! " Meera semakin jengkel dibuatnya

" Karena shanaya sedang hamil " Ucap Rao yang tiba-tiba berada di tengah perbincangan serius mereka

Meera terkejut mendengarnya, dia benar-benar syok

" B-bagaimana b-bisa? " Dia bergumam, bagaimana gadis 16 tahun bisa hamil secepat itu.

" Tanyakan saja pada pria didepanmu " Rao menjawabnya dengan santai

Meera menatap raja dengan penuh rasa penasaran

Raja menghela nafas berat " Sebelum itu kau harus tau, bahwa aku pada waktu itu ditugaskan kapten angkatan Darat untuk melakukan misi menjebak Rajesh sendirian, lalu kapten memerintahkan ku untuk mendekati putrinya terlebih dahulu, ya dia shanaya. Namun saat aku ditugaskan untuk mendekati shanaya, aku tidak mengetahui bahwa usianya masih 16 tahun " Ucapnya lalu menghela nafas sebentar

" Lalu saat aku berkumpul dengan mereka, aku baru mengetahui bahwa shanaya masih berusia 16 tahun, aku sangat terkejut saat itu. Mereka meminta ku untuk menolak perintah dari kapten namun sudah terlanjur, dan aku tidak bisa menolaknya lagi " Lanjutnya

" Setelah itu selama beberapa hari aku menjalankan tugasku untuk mendekatinya, aku merasakan hal yang aneh dengan perasaanku, a-aku mencintainya...tapi aku tau itu salah, karena dia masih berusia 16 tahun dan usiaku sudah memasuki kepala 3 "

Meera terdiam lemas saat mendengar sepenggal dari cerita Raja, hatinya hancur berkeping-keping mendengar Raja mencintai orang lain, namun ia tetap mendengarkan

" L-lalu suatu hari aku diundang untuk ke rumah pribadi nya, kamar kami terpisah...namun aku mencari shanaya untuk bertanya dimana toiletnya, dan aku memasuki kamarnya, tetapi aku tidak tau dia sedang mandi...dan saat aku berbalik aku melihatnya hanya memakai handuk, entah kenapa aku lepas kendali, dan malam itu aku melakukan itu bersamanya " Raja memijat pelipisnya dengan pening

" Sekarang kau tau, bayi milik siapa yang sedang dikandung, dan kenapa aku menyembunyikannya, lalu menyelamatkan nya sendirian " Raja mengakhiri pembicaraannya dengan nada pelan

Meera melangkah mundur, ia memijat pelipis nya, dia meneteskan air matanya. Hatinya benar-benar hancur, bahkan sebelum ia bisa mendapatkan hati sang pujaan hati, ternyata raja telah mendapatkan sangat pujaannya namun bukan dia, melainkan gadis berusia 16 tahun.

Rao melirik meera yang menangis, ia tahu bahwa meera menyukai sahabatnya raja, namun sahabatnya itu tidak tau mengenai perasaan meera.

" Itu terjadi begitu cepat " Raja berucap dan mengingat kejadian malam itu

Meera tidak bisa berkata-kata lagi, dia terlanjur patah hati, dia dengan cepat meninggalkan ruangan itu tanpa berkata apapun.

Rao dan raja hanya bisa menghela nafas dengan berat, mereka tau meera akan bereaksi seperti itu.

____________________________________

Meera mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia tidak memperdulikan umpatan dari pengemudi lain, ia menangis tanpa berhenti. Dia tidak bisa menerima fakta yang begitu mendadak ini.

" Kenapa raja? Kenapa!! " Ia berteriak frustasi dan memukul stirnya

" Aku yang mengenalmu, dan berusaha mendapatkan cintamu selama 9 tahun, 9 tahun bukanlah waktu yang cepat!!! Itu lama, tapi kenapa kau jatuh cinta dengan gadis berusia 16 tahun yang bahkan belum sebulan kalian saling mengenal. Kenapa begitu cepat?!!! " Ia protes dan membatin, ia terus menangis tanpa henti.

Ia tidak tau tujuannya kemana, tapi ia hanya ingin menenangkan diri untuk sekarang.

Telpon HP nya terus berdering namun ia tidak memperdulikan sama sekali, lalu ia mematikan ponselnya.

Dan menatap tajam kearah depan dengan perasaan penuh kekecewaan.

_________________________________

Shanaya bersenandung, dan membersihkan rumah raja secara menyeluruh. Namun setelah hampir selesai, ia merasa pusing....dengan sigap ia memilih duduk, ia membatin "apakah setiap wanita hamil mengalami hal ini" Dan Dia terus memegangi kepalanya yang berdenyut, setelah beberapa menit, ia berdiri dan lebih memilih beristirahat dikamar nya sendiri.

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang