46

47 4 0
                                    

Perlahan raja membuka lembar pertama dari album tersebut

Ia terperangah terdiam, dia berfikir bukankah itu foto yang diberikan oleh Anya? Lalu ia mengamati foto tersebut

Ia terperangah terdiam, dia berfikir bukankah itu foto yang diberikan oleh Anya? Lalu ia mengamati foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[1]

" Ini foto saat dulu kita berada di sebuah restoran, lalu kau menyanyikanku sebuah lagu " Shanaya tersenyum hambar mengingat kenangan mereka

" Lagu apa? " Raja menatapnya dengan bingung

Shanaya menoleh kearahnya dengan tatapan sendu " Aankhon mein teri
Ajab si ajab si adaayein hain " Ia mulai bernyanyi lalu teringat momen raja menyanyikan lagu itu untuknya

Raja terdiam mendengar shanaya menyanyikan lagu itu, ia merasa seperti tidak asing

"Ho.. Aankhon mein teri
Ajab si ajab si adaayein hain " Dengan lembut shanaya menyanyikan lagu tersebut tanpa terasa air mata mengalir dipipinya

" Dil ko bana de jo patang saansein
Yeh teri woh haawayein hai " Setelah menyelesaikan lirik terakhir ia menghela nafas gusar

Raja benar-benar dibuat berfikir keras, ia merasa lagu itu tidak asing baginya...namun saat ia berusaha mengingatnya justru kepalanya terasa sakit

Shanaya yang melihatnya langsung menolongnya dengan raut khawatir

" J-jangan terburu-buru, itu tidak baik bagi kesehatanmu...pelan-pelan saja " Lalu menyodorkan minum kearahnya

" T-terimakasih " Lalu ia meminum minuman itu, dan menghela nafas lega.

Shanaya terdiam, ia tau pasti prosesnya sangat lama untuk mengembalikan ingatan raja...namun ia benar-benar rindu dengan pria dihadapannya ini

" A-ada apa? " Gagapnya sambil menatap kearah shanaya

Shanaya menggeleng, ia hendak pergi namun ditahan oleh Raja

Shanaya terkejut lalu berbalik

" Maafkan aku karena tidak percaya padamu.... Bisakah kau membantuku untuk mengingat masa laluku " Raja masih menggenggam tangan shanaya dan menatapnya penuh harap

Namun ketika ia akan membalasnya, shanaya dikejutkan dengan suara tangisan abryan

" Abryan?! " Ia bergumam, dan segera berlari kearah tangga menuju kamarnya

Raja menatapnya dengan bingung, dan mengikuti shanaya dari belakang

Saat shanaya membuka kamarnya, dapat dilihat abryan yang terus menangis di gendongan Bibi Agatha

" Ada apa Bibi? Kenapa abryan menangis? " Ia segera mengambil alih putranya digendongan Bibi Agatha

" Aku tidak tau, mungkin saja ia sedang tidak enak badan...sejak tadi ia terus menangis "

Walaupun abryan sudah digendongan shanaya, ia tetap menangis dan meraung.

Raja melihatnya di balik pintu, ia melihat balita yang mirip dengannya itu menangis, ia merasa sedih...entah kenapa

" Biar aku gendong saja " Ucap nya secara tiba-tiba yang membuat shanaya dan Bibi Agatha kaget

" K-kau, sejak kapan kau disini? " Shanaya bahkan tidak tau bahwa raja mengikutinya

" Baru saja, aku hanya heran mendengar suara bayi menangis " Jawabnya

Raja segera mengulurkan tangannya untuk menggendong Abryan, saat digendongan raja, Balita itu berhenti menangis.

Shanaya dan Bibi Agatha saling berpandang pandangan, mereka sangat terharu

Raja menatap manik mata milik balita itu, kenapa balita itu mirip dengannya? Apakah ini yang dimaksud Anya kemarin? Apakah balita yang berada digendongannya ini adalah putranya? Ia masih bimbang

" Eum, dia sudah tenang...aku akan mencoba menidurkannya " Raja memecahkan keheningan tersebut dan membawa abryan keluar dari kamarnya

Saat raja sudah menjauh, shanaya langsung terduduk lemas...ia menangis!! Akhirnya putranya dapat merasakan pelukan dari ayahnya!

" A-aku senang Bibi, Abryan mendapatkan kasih sayang ayahnya kembali " Shanaya menatap sang Bibi dan menangis harus

Bibi Agatha terharu, dan memeluk wanita muda disampingnya itu

" Kau pasti bisa membuatnya untuk mengingat dirimu shanaya " Bibi Agatha mengusap lembut surai rambut shanaya

__________________________________

Disisi lain, raja menggendong abryan dan mengajaknya berkeliling rumah yang besar itu.

" Kenapa aku merasakan ikatan pada bayi ini " Ia membatin dan mengusap lembut pipi balita yang berada di gendongannya

" A-ay-yah " Dengan suara imutnya ia mengeluarkan kata itu, yang membuat raja sangat terkejut lalu terdiam menatap abryan

" A-ayah? " Batinnya, entah kenapa ia merasakan kebahagiaan yang menjalar saat abryan mengatakan hal itu

Ia tersenyum hangat lalu mencium surai rambut abryan

" M-ma " Ucapnya lagi yang membuat raja semakin gemas dengan balita yang berada digendongannya

" Jika benar memang dia putraku, walaupun Aku belum mengingatnya..aku merasakan ikatan kuat terhadapnya, mungkin saja Anya benar...bayi ini adalah putraku " Ia membatin, dan terus menimang-nimang abryan

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang