32

74 3 0
                                    

Satu bulan kemudian,

Seminggu lagi adalah hari dimana shanaya diprediksi akan melahirkan, ia sungguh tegang dan panik...ia sangat takut, namun raja dan kawan-kawannya berusaha untuk menenangkannya dan selalu siap siaga menjaganya.

" Aku takut " Ucap shanaya yang berkeringat dingin

Raja menggeleng " Kau jangan takut shanaya, ada kami yang selalu bersamamu, demi bayi kita kau harus kuat " Lalu ia menggenggam tangan shanaya dengan keyakinan bahwa mereka ia bisa melewatinya

" Aku mencintaimu " Ucap shanaya yang memeluk raja dengan erat

" Aku tau, dan aku lebih mencintaimu " Ia mengelus surai rambut shanaya dengan lembut

" Apakah setelah melahirkan, kau akan menikahiku " Shanaya menatap mata raja dengan sendu

Raja mengangguk " Aku akan segera menikahimu, tapi itu cukup sulit...karena usiamu belum mencapai 18 tahun " Shanaya menatap raja dengan sedih, ia tau bahwa usia mereka sangat terpaut jauh

" Tapi kau jangan khawatir, aku akan berusaha untuk segera menjadikan gadisku ini menjadi istriku " Ucapnya dan raja menggesekkan hidung nya ke hidung shanaya

Shanaya tersenyum terharu " Aku menunggu hari itu terjadi, dan aku tidak akan membiarkan dirimu dekat dengan siapapun, kamu hanya milikku seorang " Ia memandang raja dengan keseriusan yang tersirat

Raja mengangguk patuh, gadisnya ini benar-benar posesif terhadap dirinya, ia jadi teringat ketika melisa bercerita 1 bulan yang lalu tentang shanaya yang sering menghentikan pria manapun untuk mendekati melisa, karena shanaya merasa bahwa apapun yang menjadi miliknya, tidak ada yang boleh mendekatinya.

Bahkan raja juga teringat ketika teman-teman Shanaya bercerita bahwa shanaya sering melakukan hal konyol hanya untuk menghentikan jessi, dkk berkencan.

Sungguh gadis yang sangat posesif, namun ia semakin mencintai shanaya.

___________________________________

Malam harinya para sahabat raja datang bersama meera, mereka tau sebentar lagi shanaya akan segera melahirkan junior raja.

Mereka membawakan banyak sekali kebutuhan bayi untuk junior raja

" Kemarilah shanaya, kami membawakan banyak sekali mainan dan kebutuhan untuk bayimu nanti " Ucap meera dengan tersenyum hangat, shanaya berbinar-binar

Lalu dengan perlahan shanaya duduk disebelah meera.

" Aaaaa paman bibi kalian baik sekali,
Terimakasih paman dan bibi " Shanaya sungguh terharu akan kasih sayang mereka kepadanya

Meera mengangguk, dalam hatinya, ia senang dan sudah ikhlas dengan semua yang terjadi...dia ingin berdamai dan memulai kebahagiaan baru

Raja keluar dari kamar dan menemukan para sahabatnya berbincang-bincang bersama shanaya, ia juga melihat banyak sekali  perlengkapan bayi

" Kenapa kalian datang " Ucap raja yang membuat para sahabatnya menatapnya dengan sinis

" Yakk kau ini, apa kau tidak senang sahabat-sahabatmu ini datang?!?! " Anand menatap raja dengan kesal

" Lagian kalian mendadak sekali, bahkan tidak menelpon ku kalau akan datang " Ucapnya dengan santai

" Sudahlah Anand, pria culun ini tidak akan mau berhenti membuat kita kesal " Ucap meera melirik Raja dengan sinis

Sementara shanaya hanya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal melihat paman bibi, dan Raja, ia hanya terperangah bingung.

" Aishh kalian ini bisa diam tidak, lihatlah shanaya bingung melihat ocehan kalian bertiga " Ucap Rao sambil menunjuk kearah shanaya

" Maafkan kami shanaya, tetapi pria mu ini selalu membuatk kami kesal "  Tuduh meera melirik sinis kearah Raja

" Yak! Kenapa kalian menjadi menyalahkanku " Bantahnya yang tidak diterima

" DIAM! " shanaya berteriak dan seketika seisi ruangan menjadi hening

" Oke-oke maaf, tapi kalian sungguh berisik, kan aku jadi bingung " Dengusnya shanaya sambil mengelus perutnya

" Ah sudahlah, aku mau kekamar, jika kalian ingin lanjut berdebat silahkan saja " Shanaya berdiri dengan hati-hati dan berjalan memasuki kamar

Setelah shanaya memasuki kamarnya, mereka lanjut berdebat, hingga terdengar teriakan sangat kencang berada dikamar shanaya.

Mereka dengan sigap memasuki kamar shanaya dan melihat shanaya yang sudah terduduk lemah dilantai dan menangis kesakitan, dengan air ketuban yang sudah mengaliri pahanya

" Cepat bawa shanaya kerumah sakit " Ucap meera dengan khawatir

Raja langsung menggendong shanaya ala bridal style, dan segera menuju ke mobil, sementara yang lain menyiapkan barang-barang kebutuhan shanaya.

Di perjalanan shanaya menangis kesakitan, itu sungguh sakit sekali! Sementara meera berusaha menenangkan dan menyuruh shanaya mengatur nafasnya secara teratur.

Raja panik, dan khawatir, ia mengemudi mobilnya dengan kencang, ia sangat takut terjadi sesuatu pada shanaya dan bayinya.

" AGGHHH INI SAKIT! " Shanaya terus saja menangis dan memegangi perutnya yang terasa amat sakit

" Atur nafas shanaya, kau pasti bisa!! Sebentar lagi kita akan sampai " Ucap meera dengan panik

Tanpa menunggu lama, mereka telah sampai dirumah sakit, langsung saja raja menggendong shanaya dan sedikit berlari membawanya kelorong. Dengan cepat beberapa perawat ikut menggotong shanaya.

Sesampainya itu raja diminta untuk menunggu didepan ruang UGD, di depan ruangan, raja mondar-mandir dengan khawatir, ia takut terjadi sesuatu pada shanaya.

" Tenanglah raja, shanaya pasti akan baik-baik saja " Meera berusaha menenangkan raja

" Bagaimana aku bisa tenang, sementara shanaya berjuang hidup dan mati untuk melahirkan bayi kami " Ia meraup wajahnya dengan frustasi

Meera mengangguk pasrah, ia tahu itu sangat berat bagi gadis 16 tahun untuk melahirkan seorang bayi

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang