61

32 1 0
                                    

Shanaya sedang melamun diteras sembari menggendong anaknya, Pikirannya sungguh kalut...ia jadi teringat perkataan Renata tentang Raja dan dr.serena, namun ia tidak bisa berbuat apa" Karena jasa yang dilakukan oleh dr.serena kepada Raja
______________________________
FLASBACK ON

Beberapa bulan lalu saat shanaya datang ke sekolahnya, tujuannya adalah berpamitan kepada Renata dan teman-temannya bahwa ia akan pindah ke India

" Jangan pergi shanaya " Renata berkaca-kaca menatap shanaya

Shanaya hanya bisa menunduk " Maaf, tapi keputusanku sudah bulat "

" Siapa yang akan memberikanku Jawaban tugas kalau kau tidak ada, Dan siapa yang akan memarahiku lagi " Renata benar-benar sedih

Shanaya hanya terkekeh " Nanti kau juga terbiasa, Kuharap kalian selalu bahagia... Dan aku ingin menitipkan pesan kepadamu "

" Pesan apa? Dan untuk siapa? " Renata bingung

" Aku ingin menitipkan sebuah surat, dan sebuah kotak padamu untuk diberikan kepada pamanku Charlie...Tolong katakan padanya Jangan melakukan kebiasaan buruk yang sering ia lakukan, ia selalu saja tidur dalam keadaan telanjang dan itu bisa membuatnya masuk angin " Shanaya tertawa kecil, hatinya sungguh sakit

Renata meneteskan air matanya, Ia tau bahwa shanaya mencintai Paman Charlie...Ia juga tau kehidupan paman Charlie di masa lalu bersama shanaya.

Renata mengangguk lesu, lalu ia berkata " Shanaya aku harap kau tidak salah paham, Raja dan dr.serena dekat karena dr.serena adalah dr. Pribadinya, Waktu paman kritis, dr.serena yang menanganinya hingga saat ini, mereka hanya sebatas pasien dan dokter, kumohon jangan pergi "

Shanaya tidak tau harus bereaksi apa, tapi ia tau bahwa raja tidak akan bisa mengingatnya...dan menurutnya dr.serena lebih layak bersama raja, Ia tidak ingin membuat raja kesakitan karena berusaha mengingatnya, ia akan mengalah...walau abryan harus kehilangan ayahnya

" Tidak Renata, Aku sudah memikirkan keputusanku ini...ini sudah mutlak, aku harap kau mengerti, jaga dirimu dan aku titip salam pada ayah dan ibumu anya " Terakhir kalinya shanaya memeluk Renata dengan erat lalu pergi dengan berat hati

FLASHBACK OFF
______________________________

Tanpa terasa shanaya meneteskan air matanya, lalu ia tersadar ketika mendengar suara pintu terbuka, ia segera menghapusnya dan menoleh

" Oh bibi? Ada apa? Kau butuh sesuatu? " Shanaya berusaha terlihat biasa didepan Meera

Meera hanya diam dan berjalan mendekati shanaya

" Katakan padaku shanaya, siapa wanita itu, kenapa kau terlihat biasa ketika ia memeluk raja? " Pertanyaan dari Meera mampu membuat shanaya terdiam, ia tidak tau harus menjawab apa

" K-karena bibi serena sahabatnya " Ia berusaha tenang

" Kau mungkin bisa membohongi semua orang, tapi aku tidak...Aku tau bagaimana perasaanmu sekarang " Meera menatap shanaya dengan sendu, Ia memeluk gadis itu

Shanaya memejamkan matanya saat diperlukan Meera, Ia berusaha menahan suara tangisnya, namun air matanya terus meluncur

Meera tidak mengerti apa yang terjadi, namun ia hanya bisa menenangkan shanaya, ia ingin sekali menghajar raja

" B-bi A-aku tidak tau harus berbuat apalagi, aku hanya bisa pasrah " Terdengar suara shanaya yang sudah bergetar hebat

Meera menggeleng " Tidak shanaya, Kali ini Kau harus melawan...Buktikan bahwa Raja hanya milikmu, jangan biarkan siapapun mendekatinya, terlepas jasa yang diberikan oleh wanita itu...Tapi Raja Adalah suamimu sekarang, Tidak ada yang boleh mendekatinya selain dirimu shanaya " Meera menghapus air mata shanaya dan tersenyum memberi pengertian

Shanaya langsung terdiam, Ia tersadar bahwa dirinya sudah menjadi istrinya, bibi Meera benar...ia harus melawan siapapun yang berusaha merebut miliknya, lalu shanaya mengangguk setuju, ia harus berani

Hutang budi dan Antara hak milik itu berbeda jauh, tidak bisa disamakan...Ia baru menyadari hal itu karena perkataan Meera

" Terimakasih bibi, Aku menyayangimu " Shanaya tau bahwa Meera pernah mencintai suaminya, namun ia tidak masalah...karena Meera sangat baik, bahkan ia rela menghilangkan perasaannya terhadap Raja

Meera mengangguk, ia mengelus pipi abryan yang berada digendongan shanaya

" Ini demi putramu shanaya, Jangan biarkan siapapun menghasutmu untuk melepaskan Raja, Karena kalian ditakdirkan untuk bersama " Setelah itu Meera meninggalkan Kamar milik shanaya

Shanaya memandang kearah Meera yang telah pergi dari kamarnya, keberaniannya kembali

_________________________________

Lalu Shanaya teringat sesuatu, ia menaruh abryan ke bed kasur, dan segera mengganti pakaian formal lalu membawa abryan keluar kamar, Ia dapat melihat raja yang juga baru saja datang bersamaan dengan serena entah kemana, shanaya menatap mereka dengan datar

Raja mendekati shanaya, Namun shanaya sedikit menjaga jarak padanya

" Teman-teman, aku akan pergi sebentar...Tolong jaga putraku " Shanaya memberikan abryan kepada Lolita

" Kau mau kemana shanaya? " Lolita menatapnya dengan bingung

" Ada urusan sebentar, ini sedikit penting...jadi maaf aku harus meninggalkan kalian " Sebenarnya shanaya melakukan pertemua dengan sesama anggota agen CIA yang sedang berada di India

Raja menatapnya dengan terkejut, Kenapa shanaya tidak memberitahunya

Shanaya tidak menghiraukan tatapan raja, " Tenang saja aku tidak akan lama " Lalu shanaya bergegas pergi meninggalkan ruangan itu

Raja mengikuti nya dari belakang lalu setelah sampai digerbang ia mencekal tangannya dengan spontan, Shanaya yang terburu-buru itu lantas terkejut dan berbalik menabrak dada bidang milik Raja, shanaya menatap sepasang manik mata itu

" Kenapa tidak memberitahuku " Dengan suara berat ia bertatapan dengan shanaya dan Tetap diposisi yang sama

" I-itu mendadak, A-aku b-baru saja ditelfon perusahaan " Ucapnya dengan gugup

Raja menggeleng " Apakah aku bilang kau boleh pergi? "

Shanaya semakin menegang dengan tatapan Raja " T-tapi ini penting "

" Lebih penting dariku? " Ucapan Raja membuat shanaya berkeringat dingin, Ia sudah memiliki janji dengan anggota agen CIA , tapi Ia tidak bisa menolak suaminya itu

" T-tidak bukan begitu maksudnya, Aku sudah lama vakum dari perusahaan, j-jadi Hari ini Aku Akan mengumumkan bahwa aku sudah aktif kembali " Shanaya merasa bersalah karena membohongi suaminya, Tapi Dia seorang Agent...Tidak bisa memberitahu siapapun bahkan jika itu suaminya sendiri

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang