41

57 4 0
                                    

Shanaya keluar dari kamar Renata, ia menoleh kekanan kekiri namun ia tidak dapat melihat Renata

" Apakah ia berada di aula " Pikirnya dalam hati

Lalu ia bergegas ke aula, namun di pertengahan jalan ada seorang pria kekar mendahuluinya memakai jas hitam sama seperti warna bajunya, ia tidak dapat melihat wajah pria itu, dengan cepat ia mengabaikan dan sampai lah ia ke aula

" Wow shanaya, u look so stunning " Ucap Renata menatap kearah shanaya

" Thanks Renata, itu berkat dirimu " Ucap shanaya

" It's ok, ur my friend shanaya " Renata membalasnya

Mereka mengambil minuman yang disediakan pelayan

" Let's cheer guys! " Ucap Renata tersenyum sumringah mengangkat gelas minumnya

" Cheer!! " Ucap mereka dan bersulang bersama

" Bagaimana penampilan pamanku tadi? Apakah membuat kalian terpana " Ucap Renata kepada teman-temannya

" Ya benar!! Dia sangat tampan, dan berkharisma " Leonard menyanjung pamannya

" Tentu saja, paman Charlie sangat mempesona...tidak heran jika Dr.serena menyukainya " Renata tersenyum senang

" Dimana pamanmu? " Ucap Shanaya yang penasaran

" Kau tidak melihat penampilan pamanku tadi? sangat disayangkan " Shanaya hanya terdiam ia memang tidak sempat melihat paman Renata saat dipanggung tadi karena membersihkan noda bajunya

" Tidak apa-apa shanaya, sebentar lagi pamanku akan menghampiri kita, dan aku akan memperkenalkanmu padanya " Ucap Renata, lalu shanaya mengangguk patuh

Ia menatap kearah jam tangannya, ia memikirkan abryan yang sudah tertidur atau belum, ia khawatir jika putranya menangis mencari dirinya

" Ada apa shanaya? " Leonard menatap shanaya dengan curiga

dengan cepat shanaya menggeleng " Tidak ada, Aku hanya memikirkan kucingku yang hilang " Ucapnya dengan tenang

Leonard mengangguk paham

Shanaya melihat kesekeliling melihat teman-teman Renata yang bersorak dan bernyanyi bersama, sejujurnya ia tidak bisa berpesta layaknya gadis biasa...ia merasa canggung, ia lebih baik pulang dan memeluk putranya daripada berpesta dan memakai pakaian seksi seperti ini, namun ia tidak bisa menolak permintaan Renata.

" Aku merindukan abryan " Ia membatin lalu tertunduk sendu dan memejamkan mata Ia ingin semuanya cepat berakhir agar ia kembali kepelukan sang anak

Namun saat Ia masih memejamkan mata, terdengar suara Renata

" Hello guys, it's my uncle...charlie " Ucap Renata tersenyum kearah mereka

Shanaya membuka matanya perlahan dan mendongak untuk melihat paman nya Renata, namun saat itu juga ia langsung terdiam membeku, jantungnya berdetak kencang, lututnya menjadi lemas...ia goyah dan sedikit mundur, ia tidak mempercayai apa yang matanya lihat

" Raja? " Dia membatin dan menatap nya dengan mata yang sudah mulai berderai air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Raja? " Dia membatin dan menatap nya dengan mata yang sudah mulai berderai air mata

Charlie memperkenalkan dirinya kepada teman-temannya dengan senyumannya yang khas, shanaya terus menangis tanpa suara, apakah ia pria yang selama ini ia cari-cari? Sekarang tepat dihadapannya

Saat Charlie berdiri menghadapnya dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan, namun tiba-tiba charlie dikejutkan dengan pelukan yang tiba-tiba menyambarnya, Charlie sangat terkejut, pelukan itu terasa sangat erat, perlahan ia merasa air mata yang membanjiri jas nya, Charlie bingung dan bertanya-tanya dalam hati

" K-kemana saja kau?!!! Kau tidak tau aku mencarimu di mana-mana, kau tidak tau aku sangat merindukanmu " Shanaya menangis dengan suara yang bergetar didada bidangnya

Semua orang yang awalnya sibuk bersenang-senang lalu berbalik menatap shanaya yang menangis sesegukan memeluk pamannya Renata, mereka bertanya-tanya ada hubungan apa shanaya dengan paman Charlie?

" A-aku sangat merindukanmu, kau tidak tau abryan juga merindukan ayahnya " Ucap shanaya yang tangisannya semakin menjadi-jadi

Para tamu saling berbisik , mereka terkejut mendengar fakta bahwa shanaya telah mempunyai seorang putra? Tunggu...Gadis 17 tahun memiliki seorang anak?

" Siapa kau " Ucap Charlie yang membuat shanaya langsung terdiam membeku, perlahan ia melepaskan pelukannya, ia menatapnya dengan tatapan tidak percaya

" K-kau tidak ingat siapa aku? " Ucap shanaya dengan tergagap

Charlie menggeleng dan menatapnya dengan bertanya-tanya

" K-kau pasti bercanda kan? Itu sangat tidak lucu raja " Ia terkekeh dan menggeleng dengan suara yang masih menahan tangis sesegukan

" Aku benar-benar tidak tau siapa kau  " Timpalnya

Shanaya sekali lagi terdiam dibuatnya, rasanya jantungnya berhenti mendadak dan menatap Charlie dengan tatapan tidak percaya

" K-kau benar-benar tidak ingat aku? " Dia berucap dengan lirih, ia menangis tertunduk, badannya melemas, ia terduduk di lantai

Renata dan teman-temannya terdiam berusaha mencerna apa yang terjadi disini.

" Setahun aku terus mencarimu dengan sebuah harapan aku bisa menemukanmu dan bersamamu kembali " Ia menatap Charlie dengan tatapan sedih

Shanaya mengusap air matanya dengan kasar, Ia menatap Charlie dengan tatapan kecewa

" Aku benar-benar kecewa padamu " Shanaya menangis, Ia berlari meninggalkan aula

Dan menyisakan para tamu beserta Charlie yang terdiam dan bingung seakan bertanya-tanya siapa shanaya?

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang