56

36 2 0
                                    

Keesokan Harinya

Rao dan para sahabatnya termasuk meera mendatangi rumah milik raja (karena shanaya mengabarinya bahwa ia kembali ke India) mereka benar-benar bahagia dan tidak sabar menggendong abryan lagi setelah 1 tahun lamanya, Mereka merindukan Shanaya dan Abryan

Chinru memencet bel rumah tersebut, saat pintu hendak terbuka, Ia Mengira bahwa yang membukakannya adalah shanaya

" SHANA- " Teriakannya terhenti saat ia melihat dengan jelas siapa yang membukakan pintu, ia terduduk dilantai dan melemas saat mengetahui siapa yang membukakan pintu itu

Chintu mengira bahwa ia hanya berhalusinasi, Tapi saat ia menoleh ke para sahabatnya ia merasa ini bukanlah halusinasi...karena mereka benar-benar terkejut dan terdiam

" R-raja? " Ucapnya dengan nada lemas dan mata yang sudah berair, Tubuh rao bergetar

Tanpa ba bi bu, para sahabatnya menyerbu raja dan memeluknya dengan erat

" Idiot! Kami mengira dirimu sudah mati, Kemana saja kau!! " Yash menangis terharu sekaligus tidak percaya dengan apa yang ia lihat

Sementara raja menangis terharu bisa bertemu dengan para sahabatnya lagi setelah setahun ia tidak mengingat mereka sama sekali

" Kami sangat merindukanmu " Ucap prakash dengan sedih

Sementara meera sudah menangis sedari tadi melihat raja dan para sahabatnya bertemu setelah sekian lama, ia benar-benar bahagia.

" Maaf " Raja tidak bisa berkata-kata lagi selain meminta maaf, Ia benar-benar kalut kerinduan bersama sahabatnya

Setelah itu mereka melepas pelukan, dan mengusap air mata masing-masing

Lalu mereka menuju keruang tamu

Beberapa menit kemudian Shanaya sudah berada disana dan duduk disebelah raja

" Jadi....Kemana kau selama setahun ini? " Ucap meera dengan penasaran kearah raja

" Jadi.... " raja mulai menceritakan ia dibawa oleh keluarga yang berasal dari Amerika, Dan tentang ia yang kehilangan ingatannya, dan pertemuannya dengan shanaya dipesta malam itu yang membuatnya harus mengingat masa lalunya

Para sahabatnya dan meera terperangah tidak percaya mendengar penjelasan raja, Mereka mengira raja tewas dimedan perang...ternyata ia terhanyut disungai dan hilang ingatan, tetapi didalam hati mereka bersyukur bahwa raja kembali ke kehidupan mereka.

" Kami benar-benar hancur karena mendengar kabar kau sudah tewas " Ucap prakash dengan sendu

Semua orang mengangguk setuju

" Terutama Shanaya...dia hampir saja melakukan hal gila " Rao memandang sendu kearah shanaya, Sementara shanaya tertunduk mengingat kejadian ia depresi hingga melakukan hal gila

Raja menoleh kearah shanaya, Ia memandangnya dengan penuh tanya

Lalu raja menoleh kearah Rao untuk meminta penjelasan

_________________________________
FLASHBACK ON

Di siang hari Shanaya menuju kerumah Rao untuk menitipkan Abryan, Lalu ia pergi entah kemana tanpa berkata apa-apa

Setelah shanaya pergi, Tiba-tiba Abryan menangis kencang tanpa henti...Rao panik, Ia bingung Harus menenangkannya

Ia melakukan berbagai cara namun nihil abryan tetap menangis

" Ada apa denganmu Abryan? Kau lapar? Tapi ibumu sedang tidak ada " Rao menggendong Abryan kesana kemari dan menimangnya namun tetap saja bayi itu menangis tanpa henti

" Baiklah, Kita akan menghampiri ibumu, sekarang kau senang? " Lalu Rao menuju ke bagasi mobilnya, dan menjalankan mobilnya dengan membawa Abryan

Disela" Itu Rao berusaha menghubungi shanaya, namun nomer gadis itu tidak aktif

" Ada apa dengannya? Tidak biasanya ia tidak aktif " Ia membatin dengan bingung, menurutnya shanaya adalah orang yang selalu mengaktifkan ponselnya dimanapun ia berada

Sesampainya dirumah shanaya, Rao melihat mobil shanaya yang sudah terparkir, lalu Ia mengetuk pintu, Karena saat itu lampu mati jadi ia tidak bisa memencet bel rumahnya

Namun sepertinya pintu rumah itu tidak terkunci

Rao masuk dan menutup pintu rumah itu lalu mendorong troli bayi yang berisi abryan tersebut dan mencari keberadaan shanaya

Ia mencari shanaya didalam kamarnya namun tidak ada, Rao menaruh Abryan di box bayi...lalu ia keluar kamar dan mencari shanaya, namun saat ia sampai didapur

Ia terkejut melihat tangan shanaya yang bersimbah darah karena meremas pisau tajam, terlihat kondisi shanaya yang sudah kacau tidak seperti yang ia lihat saat mengantarkan Abryan kerumahnya tadi

Rao semakin panik saat shanaya mengarahkan pisau itu tepat dijantungnya, dengan cepat ia berlari dan mengambil pisau itu dengan sigap

" APA YANG KAU LAKUKAN SHANAYA! " Rao benar-benar marah dengan aksi yang dilakukan shanaya

" KAU WARAS HAH! APA KAU TIDAK MENYADARI APA YANG KAU LAKUKAN INI BISA MEMBUATMU MATI! " Rao ingin sekali menampar gadis yang sudah menunduk ketakutan

" Apa yang kau pikirkan shanaya? Apa kau tidak memikirkan Abryan?! Dia sudah kehilangan Ayahnya, Apakah kau ingin meninggalkannya seorang diri juga? Ada apa denganmu... " Rao benar-benar kelimpungan, ia mengusap wajahnya dengan kasar

Sementara shanaya terduduk lemas dilantai, Ia sekarang mengingat putranya Abryan, Ia merasa bersalah...shanaya menangis sekencang-kencangnya...hidupnya terasa runtuh, ia benar-benar hancur

" A-aku tidak bisa berfikir apa-apa lagi paman, Aku ingin menyusulnya...Aku tidak bisa hidup tanpanya " Suara shanaya sudah bergetar hebat, Ia mengusap wajahnya dengan tangannya yang bersimbah darah

Rao terduduk sejajar dengan shanaya dan menatapnya dengan mata memerah " Tapi apakah kau tidak berfikir bagaimana reaksi raja jika kau melakukan itu? Apakah dia akan senang dengan apa yang kau lakukan? Ia tidak meninggalkanmu shanaya, justru darahnya mengalir di darah Abryan...Abryan adalah hadiah darinya untukmu, Dia menjadikanmu seorang ibu karena dia yakin kau bisa menjaganya dengan baik, Tapi apa yang kau lakukan?!! " Rao memegang pundak shanaya agar gadis itu menatapnya

Sementara shanaya sudah tidak bisa berkata-kata apapun lagi, dirinya benar-benar frustasi

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang