60

28 1 0
                                    

Selang beberapa menit, mereka semua terdiam kecuali abryan yang sibuk mengoceh dipangkuan lolita

"Jadi kalian sahabat char- eh maksudku raja juga? " Serena berusaha mencairkan suasana yang tegang tersebut

Meera mengangguk, ia menatap Serena dengan tidak suka

" Dia siapa? Kenapa shanaya tidak marah ketika ia memeluk raja seperti itu? Dan kenapa gadis itu memeluk raja seenaknya? Apa hubungan mereka? Aku jadi ragu " Ia membatin dan Meera menatap Serena dari atas hingga bawah

Meera menatap tajam kearah raja seakan ia ingin mengancam jika shanaya terluka karenanya, ia tidak akan segan menyakiti Serena

" Baiklah, pasti kalian bertanya Aku siapa...perkenalkan aku sahabat raja dari Amerika,kita sudah bersahabat selama setahun " Serena memandangi wajah bingung mereka karena kedatangannya

" Wow jadi kau seumuran dengan paman raja? Kenapa terlihat awet muda seperti masih umur 20 tahun tapi..baiklah aku akan memanggilmu bibi kalau begitu " Ucap rocky

" Hahaha kau bisa saja, aku jadi malu...anggap saja aku kakakmu " Serena berusaha menciptakan pertemanan diantara mereka

Rocky mengacungkan jempol sebagai pertanda setuju

" Duduklah Dr. Aku akan membuatkanmu minuman " Lalu shanaya melengos kedapur

Sementara raja mengikuti shanaya secara diam-diam, lalu sesampainya didapur, raja mencekal tangan shanaya...shanaya terkejut ia berbalik dan melihat raja yang menatapnya

" A-ada apa? " Shanaya sedikit menunduk, ia tidak berani menatap pria dihadapannya

Namun ia dikejutkan dengan raja yang memeluknya dengan erat, shanaya membalas pelukan itu dan mengelus surai rambutnya

" Ada apa hm? " Shanaya berusaha tenang, Ia tidak mau memperkeruh suasana

" Percaya padaku shanaya, Aku tidak memberitahunya....A-aku bahkan tidak tau mengenai kedatangannya " Raja takut shanaya salah paham dengannya

Shanaya tau, bahwa raja tidak mengetahui kedatangan Serena

" Tidak apa-apa, Aku tidak akan marah padamu, biarkan dia bertamu...lagipula dia sahabatmu bukan? " Shanaya masih setia mengelus surai rambut raja dengan lembut

Raja mengangguk, lalu ia menatap shanaya disela" Pelukan mereka

" Aku mencintaimu, lebih dari diriku sendiri shanaya.... " Ia benar-benar takut jika shanaya memikirkan hal yang tidak-tidak tentang hubungannya dengan Serena

Shanaya tersenyum tipis " Aku juga
mencintaimu, bahkan tidak terhitung nilainya " Shanaya menggesekkan hidungnya ke hidung besar milik raja

" Baiklah lepaskan pelukan ini, dan kembalilah keruang tamu, para sahabatmu pasti menunggumu atau tidak mereka akan berfikir aneh-aneh " Ucap shanaya

Raja menggeleng  " Aku tidak mau, Aku lebih baik disini saja bersamamu "

Namun ketika shanaya ingin membalas, tidak sengaja terdengar sebuah deheman

" Hhemm aku membatin kenapa lama sekali, ternyata pengantin baru sedang berduaan " Ucap chintu Pura-pura tidak melihat

" Kau ini selalu mengganggu saja, hushh hushh " Raja berjalan kearah chintu dan memeragakan tangan seperti mengusir anak ayam

Chintu mendengus kesal dan pasrah dengan tingkah sahabatnya

Raja menoleh kearah shanaya dan cemberut lalu ia melanjutkan langkahnya pergi keruang tamu

Shanaya pun lanjut menambahkan air kegelas, dan membawa nampan secara perlahan-lahan

Sesampainya di ruang tamu, Ia menaruh nampan secara perlahan

" Itu masih panas, Jadi biarkan sedikit dingin dahulu...maaf jika nanti rasanya kurang enak, kalian bisa memberitahuku " Shanaya hendak pergi lagi ke dapur

Lalu ia berhenti saat Meera menghentikannya " Tunggu shanaya, kenapa kau kedapur lagi..kembarilah "

Shanaya menoleh dan menggeleng " Tidak bibi, Masih ada pekerjaan yang harus kulakukan "

Meera menatap shanaya dengan iba lalu ia membatin " Shanaya, aku tau kau pasti menyembunyikan sesuatu...entah itu mengenai rasa sakitmu atau apa, tapi Aku akui kau gadis yang tangguh, sangat dewasa bahkan di usia 17 tahun "

" Nanti saja shanaya, kemarilah...Lihatlah putramu sudah dibuat seperti singa karena ulah para sahabatmu " Meera menunjuk kearah abryan yang sudah acak-acakan

Shanaya membulatkan matanya dan mendekati abryan " Yakk kalian! Lihatlah putraku, terlihat seperti bayi singa "

Shanaya merapikan pakaian dan rambut abryan dengan teliti

" Lagian kenapa anakmu begitu lucu, hingga membuat kami gemas " Ucap Excel

" Anakku memang menggemaskan wlee " Shanaya memeletkan lidahnya dan melengos pergi sambil menggendong abryan kekamarnya

" Yakk shanaya! Jangan kabur membawa abryan kamiii " Teriak Rocky yang melihat shanaya berlari kecil kearah kamarnya

Serena masih bingung, apakah benar abryan itu adalah putranya Raja, tapi pria itu tidak terlihat merespon sedari tadi, hanya terdiam dan tertawa saja

Ia ingin bertanya kepada raja, namun sepertinya bukan waktu yang pas

Serena mendekati raja, lalu ia berbisik ke telinganya " Raja, bisakah kita bicara sebentar "

Raja mendengarkan bisikan Serena, ia menoleh kearahnya...lalu terdiam sejenak, dan mengangguk

Sementara sahabat Raja dan Meera menatap Serena dengan sedikit tidak suka

Setelah Serena dan Raja pergi, Rao dan yang lainnya saling berpandang-pandangan

" Menurut kalian apa hubungan antara Raja dan wanita itu? " Prakash sedikit berbisik memandang kearah luar

" Aku tidak tau, Tapi kenapa shanaya tidak marah ketika wanita itu memeluknya...padahal shanaya sangat protektif terhadap Raja " Chintu membalas dan mengerutkan keningnya

Sementara Meera merenung, ia harus menanyakan hal ini

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang