Satu minggu kemudian, shanaya merenung dibalkon dan menggendong abryan, ia menatap langit malam , hidupnya terasa hampa.
Tanpa sadar air matanya mengalir, ia terus menatap langit malam, ia melihat bulan
" ini bulan yang sama saat Aku dan dia memiliki satu sama lain, ini juga bulan yang sama yang memberiku kehidupan bersamanya, dan sekarang menjadi bulan yang membuat hidupku mati bersamaan dengan raganya yang menghilang entah kemana " Ia tersenyum getir, lalu memandangi abryan dengan penuh perhatian Ia mengelus pipi bayinya
" Kau merindukan ayahmu sayang? Ibu juga sangat merindukannya, kita berdoa bersama ya? Agar ayahmu cepat kembali dari tugasnya " Abryan tersenyum kecil seakan mendengar perkataan ibunya
Shanaya menyanyikan lagu tidur dibalkon agar abryan bisa tertidur nyenyak
" Aankhon mein teri
Ajab si ajab si adaayein hain " Shanaya bernyanyi dengan lirih, Ia menyanyikan lagu yang pernah dibawakan oleh Raja saat mereka menghabiskan waktu bersama__________
FLASBACK ON" Aku ingin menyanyikan lagu untukmu " Raja menatap manik mata shanaya
" Lagu apa itu? " Ucap shanaya dengan kebingungan
Lalu raja menyalakan musik
" Aankhon mein teri
Ajab si ajab si adaayein hain " Dengan suara beratnya ia mulai bernyanyiPipi shanaya memanas mendengarnya
" Ho.. aankhon mein teri
Ajab si ajab si adaayein hain " Lanjutnya dan mulai mengajak shanaya untuk berdansa" Dil ko bana de jo patang saansein
Yeh teri woh haawayein hai " Timpalnya untuk yang terakhir kaliIa mendekati shanaya dan mencium keningnya penuh perasaan, dan shanaya memejamkan matanya untuk menikmati sensasi tersebut
FLASHBACK OFF
_________Shanaya memejamkan matanya sejenak untuk mengingat kenangannya bersama raja bersamaan dengan angin yang berhembus menerpa wajahnya
Ia membuka matanya dan mulai melanjutkan nyanyiannya
"Aayi aisi raat hai jo
Bahut khushnaseeb hai " Ia mengayunkan abryan dengan pelan didalam gendongannya" Chaahe jise door se duniya
Woh mere kareeb hai " Air mata shanaya mulai membanjiri pipinya" Kitna kuchh kehna hai
Phir bhi hain dil mein sawal kaheen " Ia tersenyum sendu, menatap wajah abryan yang sangat mirip seperti ayahnya" Sapnon mein jo roz kaha hai
Woh phir se kahoon ya nahin " Ia bernyanyi dengan sepenuh hatinya" Ho.. aankhon mein teri
Ajab si ajab si adaayein hain " Lanjutnya , yang membuat perlahan-lahan abryan tertidur" Dil ko bana de jo patang saansein
Yeh teri woh haawayein hai " Ia mengakhiri liriknya dan menatap abryan yang telah tertidurIa segera menaruh abryan kedalam box bayi dengan perlahan dan menyelimutinya...ia hendak menutup jendela balkon, namun ia teringat sesuatu
" Dia masih hidup, Aku tau...dan aku akan segera menemukannya " Gumamnya menatap kearah langit lalu menutup balkon kamarnya dengan rapat
________________________________
Hampir setahun shanaya melakukan pencaharian secara diam-diam tanpa sepengetahuan sahabatnya dan sahabat raja.
Di Akhir Usianya 16 tahun, Ia memutuskan untuk pindah ke LA bersama dengan Abryan untuk memudahkan ia mencari raja tanpa harus dicurigai oleh para sahabatnya, ia juga memutuskan Bersekolah kembali, Dan bergabung menjadi Anggota Agent CIA.
Disebuah rumah besar yang dekat dengan pusat kota, Terlihat Shanaya Memandikan Abryan
" M-mama " Saat shanaya sedang asik memandikan abryan, ia terkejut mendengar abryan memanggilnya mama untuk yang pertama kalinya
" Apa sayang? Ucapkan sekali lagi " Shanaya menatap abryan berbinar-binar
" Mam-ma " Sekali lagi abryan membuat shanaya terharu, ia tidak menyangka anaknya sudah memasuki usia 1 tahun, dan telah memanggilnya mama
Shanaya mengecup pipi abryan dengan lembut , lalu segera mengangkat abryan dan membawanya kekasur.
Ia mendudukkan abryan dan mengeringkan badannya dengan handuk
" Oke sayang, Hari ini Mama mau
sekolah dulu kau ditemani bibi Agatha dulu ya? " Ia menatap anaknya dengan senyum teduhSang anak hanya mengoceh tidak jelas dan terus bermain dengan mainannya
" Bibi! " Teriak shanaya kearah luar
Lalu terlihat pengasuh abryan datang
" Tolong jaga abryan, Aku akan berangkat sekolah, mungkin aku akan pulang larut malam " Ucapnya menatap kearah sang pengasuh
Bibi Agatha mengangguk patuh
" Jangan lupa abryan harus tidur siang selama 1 jam, dan setelah itu ia harus makan, lalu mandikan " Ia menjelaskan kepada sang Bibi
" Tenang saja shanaya, Kau sudah bilang padaku berkali-kali...aku sudah tau, kau tidak perlu khawatir, belajarlah dengan baik " Ia mengusap rambut shanaya dengan penuh kasih sayang
Shanaya mengangguk patuh, Ia menganggap Bibi Agatha seperti ibunya sendiri.
Lalu Agatha segera bersiap-siap, dan menuju ke sekolahnya.
________________________________
Sekarang shanaya sudah berusia 17 tahun, ia sudah memasuki kelas 11 SMA, Ia bersekolah di LA High School
Sesampainya disekolah, Ia disambut teman-teman barunya yang telah mengenal shanaya selama hampir 5 bulan ini.
" Good morning shanaya " Ucap Smith melambaikan tangan kearahnya
" Morning Smith " Ia tersenyum dan berjalan di Koridor untuk menuju kelasnya bersama teman-temannya
" How ur feeling shanaya? U happy? " Ucap Renata
" Of course " Ia membalas dengan singkat dan membalas sapaan dari teman-teman beda kelasnya
" By the way, Tommorow it's my birthday, u can come in my home, let's cheers guys" Ucap Renata dan yang lain pun setuju akan ajakan Renata
" And I will give u surprise guys " Yang membuat semuanya terheran-heran dan bertanya
" What surprise? " Ucap Leonard
" Secret " Renata berbisik dan segera berlari memasuki kelas agar tidak di protes teman-temannya
Yang lain hanya menepuk jidatnya dan berlari ke kelas
Bel masuk pun berbunyi, dan pelajaran Diawali dengan guru killer

KAMU SEDANG MEMBACA
A FIGHTER [ HIATUS }
Rastgelepria bernama Raja Vernandhra adalah seorang tentara rahasia yang berasal dari India, Ia mendapatkan pangkat sebagai Major di bagian angkatan darat...banyak penghargaan yang telah ia dapatkan, lalu suatu hari ia diperintahkan untuk melakukan misi rah...