65

15 0 0
                                    

Pagi hari Shanaya menemani abryan bermain, tetapi aktivitasnya dihentikan oleh suara nada dering handphone nya.

Tertera "Zellyn CIA" Kemudian Shanaya mengangkatnya

"What's wrong?" Shanaya berucap pelan

"Listen, there's someone following you lately, so you have to be more careful " Ucap zellyn dengan serius

" Allrght, thanks for information... I'll be careful for my self...so, search her identity.. Soon, I hope u tell me " Ucap shanaya sambil melirik kearah jendela kamar nya, yang menampakkan raja sudah pulang

" Oke shanaya, i will..bye " Lalu shanaya segera menutup telfonnya, dan mulai berlagak seperti biasanya

Beberapa menit kemudian, masuklah raja kekamar, ia terlihat membawa sesuatu

Shanaya menatap raja dengan penasaran " Apa itu? ''

Raja tersenyum jahil" Coba tebak saja "
Shanaya sedikit menoleh kearah belakang punggung raja, namun ia tidak bisa melihat dengan jelas

" Tidak terlihat, beritahu saja apa itu yang kau bawa " Ucap nya

Lalu raja segera mengeluarkan barang yang ia bawa, ternyata itu sebuah liontin yang terkesan mewah dan elegan

Lalu raja segera mengeluarkan barang yang ia bawa, ternyata itu sebuah liontin yang terkesan mewah dan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Shanaya terpaku, ia menatap raja dengan tatapan bahagia

" F-for me? " Ucapnya dengan terbata-bata menatap raj

Lalu dibalas anggukan oleh nya

" Ya, ini untukmu " Raja mendekati shanaya Dan menatap mata nya dengan intens

" Berbalik Shanaya, Aku akan memakaikannya " Ucap raja tepat disebelah telinga shanaya dengan nafas berat

Shanaya mengangguk antusias, ia berbalik dan sedikit menyingkirkan rambut nya yang terurai, shanaya dapat merasakan nafas raja yang menerpa leher belakangnya, dan juntaian kalung yang dingin menyentuh kulitnya.

Setelah itu ia jga merasakan sebuah kecupan hangat mendarat dibahu nya, shanaya berusaha menahan gejolak sensasi itu.

" Buka matamu shanaya " Suara raja yang berat membuat bulu kuduk shanaya merinding

Dengan perlahan shanaya membuka matanya dan menatap kalung tersebut dengan senyuman

Ia berbalik menoleh kearah raja, dan memeluknya dengan erat

" terimakasih, aku sangat menyukainya " Ucapnya dengan bersemangat sehingga membuat raja menjaga keseimbangan agar mereka tidak terjatuh

" Hahaha ini bukan apa-apa bagiku, aku bisa memberikan apapun untukmu " Ucap nya sambil mengelus surai rambut shanaya

Mereka berlarut dalam kemesraan, sehingga mereka lupa akan abryan yang memandangi mereka dengan tatapan bingung, seakan-akan bertanaya...apa yang dilakukan orang tuanya

Shanaya menoleh kearah abryan dan berucap " Ouchh kita melupakan bayi lucu ini, kemari sayang" Lalu menggendong abryan

[Malam Harinya]

Shanaya berada diruang tamu sembari mengerjakan berkas-berkas perusahaan, sementara raja bermain bersama abryan dikamar mereka.

Lalu Tiba-tiba terdengar suara bel

Shanaya lantas menoleh kearah pintu, dia mengernyitkan dahinya dan bertanya-tanya dalam hati namun segera ia tepis dan bergegas membukakan pintu

Namun ia tidak menemukan apapun, yang ia temukan hanyalah sebuah kotak coklat

" Siapa yang mengirim ini? Kenapa tidak ada nama yang tertera? " Ia membatin, lalu membuka kotak itu

Ia menajamkan matanya saat melihat foto para sahabatnya (Deon, Rocky, Lolita dkk) disekap di sebuah ruangan dengan tubuh yang penuh siksaan

Shanaya menatap tajam kearah depan lalu meremat foto itu dengan penuh dendam

Lalu ia melihat sebuah kertas bernoda darah dengan tulisan "  SURPRISE!! "

Lalu datanglah raja menyusul shanaya dan menepuk pundaknya

" Ada apa sayang? "Ucap raja yang membelakangi shanaya

Shanaya dengan sigap memasukkan foto yang ia remat tadi kedalam sakunya, dan berlagak membuang kotak coklat itu ketempat sampah

" Tidak ada, hanya menghirup udara segar, dan membuang sampah " Ia menjawab setenang mungkin seolah tidak terjadi apa-apa

" Baiklah, ayo masuk... Udara malam semakin dingin, abryan sudah tertidur " Ucapnya tanpa menaruh curiga dengan lontaran dari shanaya

Shanaya mengangguk " Baiklah, aku akan membereskan berkas-berkas itu dahulu "

Raja mengangguk, lalu pergi mendahului shanaya menuju kamar

Shanaya yang melihat kepergian Raja pun lantas merubah ekspresinya menjadi seringai

" Mengalahkan Shanaya bukan hanya sulit, tapi mustahil " Ia bergumam pelan dengan seringai tipis yang jelas terpahat dibibirnya

" Mencoba menjadi villain eh? Cukup menarik...let's see " Ia melanjutkan ucapannya dalam batin, Ia pun mengeluarkan foto yang sudah tak berbentuk lalu pergi kearah dapur

Ia membakar foto itu disana lalu membatin " Kau memulai nya dengan membawa sumbu untuk menyalakan api bukan? Maka kukabulkan.... Api itu akan datang dan berkobar dengan dahsyat... I'm promise "  Lalu shanaya membuangnya ke wastafel dan menghilangkan jejak sisa api tersebut

Lalu pergi meninggalkan dapur dan menuju kamarnya dengan tatapan misterius tanpa seorangpun mengetahui apa yang akan dia lakukan untuk para sahabatnya yang disekap oleh seseorang.

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang