36

59 5 0
                                    

1 bulan berlalu

Setiap hari banyak perwira tumbang satu persatu, lebih dari 50 perwira telah gugur.

Raja dan para sahabatnya tetap tidak  menyerah, setiap malam mereka berjaga tanpa kenal lelah.

" Pulangkan mayat perwira surya ke keluarganya Ia berhak mendapatkan penghargaan " Ucap Raja dengan tegas namun dihatinya sangat sedih karena banyak teman seperjuangannya gugur, Ia jadi mengingat sahabatnya shani yang mengorbankan dirinya untuk menyelamatkannya dan para sahabatnya

Setelah itu Raja memasuki tenda dan mengusap wajahnya dengan gusar, Ia sungguh ingin menangis melihat banyak perwira yang gugur.

Lalu datang Rao ke tenda, Ia melihat Raja yang melamun, lalu menepuk pundaknya

" Ada apa Raja " Ucapnya

Raja menggeleng " Tidak ada, aku hanya memikirkan keluarga mereka yang ditinggalkan oleh perwira yang telah gugur " Ia menatap lurus kearah depan dengan tatapan kosong

" Aku tau, tapi itulah resiko yang dimiliki seorang tentara...setiap hari kita melihat kematian, banyak mayat berguguran. Namun kematian tidak membuat hati seorang tentara seperti mereka gentar, mereka rela berkorban untuk negara, jiwa yang telah gugur itu akan selalu ada disetiap puing-puing negara kita, dan setidaknya keluarganya bangga bahwa mereka gugur karena membela negara " Ia menoleh kearah Raja, Ia tahu Raja takut jika kematian menghampirinya semenjak shanaya dan abryan memasuki kehidupannya

" Shanaya pasti mengerti dirimu, Ia akan selalu mendukungmu, shanaya gadis yang hebat, harusnya cintanya membuatmu bangkit dan berani menghadapi masalah bukannya mundur dan takut " Ia memegang bahu Raja dengan keyakinan

Raja menatap Rao, Ia tersenyum dan berterimakasih kepada nya karena telah mengembalikan kekuatannya

" Ingatlah, bahwa shanaya akan selalu menunggumu walau selama apapun kau bertugas, dia memiliki keyakinan penuh bahwa kau akan kembali kepadanya " Lanjutnya

Raja mengangguk, Ia tau bahwa gadisnya akan selalu menunggunya, Ia berharap gadisnya dan putranya baik-baik saja

______________________________

Disisi lain, shanaya merawat abryan bersama para sahabatnya, sahabatnya shanaya selalu menghampiri nya dirumah agar Ia tidak kesepian, Ia mengerti itu, namun terkadang dikesendiriannya Ia merindukan Raja, selalu memikirkan keadaannya

" Shanaya " Lolita menepuk pundaj shanaya yang membuatnya kaget

" A-ada apa? " Ia sedikit tergagap menoleh kearah Lolita

" Kau pasti merindukan paman Raja ya? " Ucapnya lalu dibalas anggukan oleh shanaya

" Tenanglah shanaya, dia pasti akan kembali....ia pasti juga merindukanmu disana, tapi kau jangan terus seperti ini, pikirkan putramu, ia membutuhkan mu " Lolita memandang shanaya dengan penuh iba

Shanaya menunduk, ia menangis...ia tidak tahan lagi

Lolita memeluk erat sahabatnya itu, dia tau pasti sulit merawat abryan seorang diri tanpa Raja disampingnya, apalagi ia masih terbilang gadis remaja 16 tahun. Dan sebentar lagi ulang tahunnya yang ke 17 tahun.

" A-aku sungguh merindukannya Lolita, rasanya separuh jiwaku hilang dibawanya...aku merasa hampa tanpa dirinya " Ia menangis sejadi-jadinya

Lolita mengelus punggung shanaya untuk menenangkan, lalu ia melepas pelukannya dan memegang pipi shanaya

" Dengarkan aku, Separuh jiwa paman Raja ada di abryan, setiap kali kau merindukannya peluklah abryan, shanaya aku tau kau pasti bisa " Ia menghapus air mata shanaya dan tersenyum lembut

Shanaya terharu dan memeluk lolita dengan erat, ia beruntung memiliki sahabat seperti mereka.

Lalu shanaya dan lolita menghampiri abryan yang diajak bermain oleh para sahabatnya, mereka tertawa melihat wajah rocky, excel yang seperti badut.

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang