7

129 5 0
                                    

Setelah selesai makan, shanaya mengajak Raja untuk pergi ke playground ditempat biasa dia bermain dengan ayahnya

" Paman boleh aku bermain? " Ucap shanaya dengan mata berbinar-binar penuh harap

Raja terkekeh dan mengacak rambut shanaya, lalu dengan antusias shanaya bermain permainan dengan Raja selama beberapa jam, tanpa sadar jam menunjukkan arah pukul 7 malam.

Shanaya terkejut melihat jarum jam sudah pukul 7

" Aduh, bisa mati aku karena amarah ayah " Gumamnya dengan nada bergetar

Raja yang melihat gelagat shanaya yang ketakutan lantas bertanya
" Ada apa shanaya? Apa kau baik-baik saja? " Raja merasa shanaya semakin ketakutan

" T-tidak, A-aku harus segera pulang, bye-bye paman...dan terimakasih, sampai jumpa " Ucap shanaya tergesa-gesa dan berlari mencari taksi

Raja semakin kebingungan dibuatnya, namun ia tidak sempat mencegah shanaya, karena ia berlari dengan kencang.

__________________________________

Sesampainya didepan gerbang, ada beberapa bodyguard yang menjaga mempersilahkan shanaya masuk...dengan ketakutan shanaya memasuki rumah bak istana tersebut...ia mendapati ayahnya yang menunggunya di ruang tamu

" Kemana saja kau shanaya " Dengan nada berat dan seram Rajesh menanyai shanaya

" I-itu aku bermain dengan teman-temanku ayah, aku tidak sempat mengabarimu, maaf ayah" Shanaya menunduk ketakutan

" Pergi kekamarmu sekarang " Dengan nada menahan amarah Rajesh menyuruh anaknya masuk kekamarnya.

Shanaya langsung berlari memasuki kamarnya, dan menghela nafas dengan gusar.

" Ya Tuhan, Ayah hari ini sangat menyeramkan..untung aku selamat " Ucapnya memukul kepala nya sendiri dengan pelan karena ia melanggar aturan dari sang ayah

Lalu ia menyalakan sebuah lagu, karena ia senang hari ini karena telah ditraktir oleh seorang paman yang tampan. Namun ia heran apa yang paman lakukan itu tadi, kenapa paman itu menempelkan bibirnya di bibir shanaya. Ia ingin menanyai paman itu keesokan harinya ketika mereka bertemu.

[Lagu yang diputar shanaya]

" Ah sudahlah, aku harus tidur atau tidak besok aku terlambat " Shanaya segera beranjak kekasurnya dan memeluk guling kesayangannya

________________________________

Keesokan harinya ketika ia akan berangkat, ia dihadang oleh bodyguard sang ayah

" Ada apa ini " Ucap shanaya dengan kebingungan

" Maaf nona, kami diperintahkan tuan Rajesh untuk menjagamu " Ucap salah satu bodyguard

" Tapi, aku tidak butuh penjagaan apapun " Ucap shanaya dengan tegas

" Tetap tidak bisa nona, ini sudah mutlak keputusan Tuan Rajesh sendiri " Ucap salah satu bodyguard dengan tegas

Shanaya terdiam dengan pasrah dan memasuki mobil yang sudah terparkir dan mengantarkannya ke sekolah

Sesampainya ia disekolah, Shanaya menyuruh bodyguard untuk menunggunya dimobil saja, karena ini area sekolah...yang pastinya aman dari bahaya apapun. Lalu para bodyguard mematuhi shanaya dan menunggunya didalam mobil

" Huftt... maaf paman, sepertinya kita tidak akan pernah bertemu lagi " Ucap shanaya dalam batin dan beranjak memasuki sekolah

_________________________________

Dilain tempat, di dalam Markas Angkatan Darat, Raja melapor ke kapten angkatan Darat tentang misinya

" Lapor pak, Tentang Misi ini, mungkin memerlukan waktu yang cukup lama....karena putri dari Rajesh sepertinya di berikan penjagaan ketat oleh nya, yang tidak memungkinkan untuk saya mendekati sang putri " Ucap Raja dengan terus terang

Sang kapten menghela nafas, dan berkata
" Aku tau ini akan terjadi, karena ia adalah lawan yang sulit untuk diungkap kejahatannya. " Ucapnya dengan gusar

" Untuk sementara sepertinya kita harus memberhentikan misi ini " Ucap sang kapten

Raja terkejut dalam hati, entah kenapa dia sedikit tidak Terima akan keputusan yang diberikan oleh sang kapten.namun ia tidak bisa membantah dan ia menyetujuinya dengan berat hati.

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang