63

20 1 0
                                    

Tidak terasa waktu menunjukkan malam, Mereka semua berpamitan kecuali Serena karena ia akan menginap dirumah raja selama seminggu

Shanaya menghampiri Serena "dr...aku sudah menyiapkan kamar kosong untukmu, kau bisa menggunakan kamar itu "

" Jangan memanggilku dr, shanaya anggap saja aku adalah saudaramu...dan terimakasih atas tumpangannya " Serena tersenyum lalu berjalan menuju kearah kamar yang telah disediakan shanaya

Tatapan shanaya yang awalnya terlihat bahagia, berubah menjadi tatapan dingin , ia mengamati Serena dengan intens...lalu ia pergi kekamarnya sendiri

Sesampainya di kamar , raja telah berganti pakaian dan sedang memangku abryan dikasur, terlihat raja menemani abryan bermain

Shanaya mendekati mereka, lalu raja menoleh kearah shanaya dengan tatapan kesal

" Kenapa tadi berbohong? " Ucap raja

Shanaya menghela nafas " Dr. Serena pasti akan syok jika aku mengatakan sejujurnya "

Raja semakin kepalang bingung karena jawaban shanaya

" Memangnya kenapa? Itu hal yang biasa jika dia bereaksi seperti itu "

Shanaya bingung, apakah raja tidak menyadari bahwa dr.Serena mencintai dirinya

Shanaya memilih menghentikan pembicaraan mengenai Serena " Sudahlah, kau tidak akan mengerti "

" Aku akan berganti pakaian sebentar " Ucapnya lalu berjalan menuju lemari dan mengambil piyama

Saat shanaya hendak memasuki kamar mandi, ia dihentikan dengan suara raja " Berganti disini saja "

Shanaya menoleh dan mendelikkan matanya kearah raja
" Yakk! Tidak mau itu memalukan! " Protesnya

" Memalukan kenapa? Kita sudah sah menjadi suami istri...jadi kau bisa berganti didepanku, aku juga sudah melihat tubuhmu" Raja terus saja melontarkannya dengan santai

Pipi shanaya menjadi panas, ia menggeleng " T-tidak " Ia segera berlari memasuki kamar mandi sebelum raja mencegahnya lagi

Raja tertawa karena berhasil mengerjai istrinya , lalu mencium pipi abryan dengan gemas

Beberapa menit kemudian, shanaya telah selesai berganti...ia menghampiri raja dan menaiki kasur mendekatinya

" Berikan abryan padaku, dia waktunya tidur " Ucap shanaya

Raja mengangguk dan memberikan abryan dengan hati-hati

Shanaya menidurkan abryan, ia membuka kancing piyama nya...lalu ia mulai menyusui balita berumur 1 tahun itu

Shanaya melirik kearah raja
" Kenapa kau menatapku seperti itu? Tidur sana "

Raja menggeleng " Tidak mau, aku sedang menunggu giliranku "

Shanaya merasa kupu" Berterbangan di perutnya

Ia berusaha cuek dan " Emm, tidak ada...lebih baik kau tidur saja "

Raja cemberut, ia mengangguk lesu dan berbaring disebelah shanaya

Shanaya terkekeh pelan, suami nya itu seperti anak kecil...namun sangat menggemaskan

Beberapa menit kemudian, terlihat abryan yang telah tertidur...shanaya segera berjalan menuju box bayi dan menaruh abryan dengan pelan agar anaknya tidak terbangun

Ia kembali kekasur dan mulai memejamkan mata, namun Ia terkejut saat Ia merasakan hembusan nafas menerpa wajahnya, shanaya membuka matanya dan melihat raja yang sudah berada diatasnya

" A-ada apa? " Ia tergagap mendapati wajah raja yang sangat dekat dengan wajahnya

Shanaya semakin gugup ketika raja semakin mendekatkan wajahnya, ia memejamkan mata...namun apa yang ia pikirkan sepertinya tidak terjadi, ia membuka mata dan melihat raja memeluk badannya, dan menindih dirinya

" Yakk kau ini kenapa? Badanmu sangat berat tidurlah dengan benar " Kesalnya berusaha menyingkirkan badan kekar nya

Raja menggeleng, ia semakin memeluk shanaya dengan erat dsn bersembunyi diceruk leher shanaya

Akhirnya shanaya pasrah, tidak ada gunanya mengomel pada suami nya

" Shanaya " Dengan suara nya yang berat ia mengatakan tersebut namun tetap dalam posisi diceruk leher shanaya

Shanaya merasakan tubuhnya menegang karena suara dari Raja
" A-ada apa? "

" Aku mencintaimu " Setelah mengatakan hal itu, raja mengecup pelan leher shanaya

Shanaya meremang, seluruh tubuhnya merinding, ia memejamkan mata menikmati sensasi kecupan dilehernya itu lalu shanaya mengelus surai rambut raja

" Aku juga mencintaimu " Lalu mereka mengeratkan pelukan, raja tertidur diatas tubuh shanaya...ia memeluk shanaya layaknya bayi yang memeluk ibunya, akhirnya shanaya ikut tertidur lelap diposisi itu

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang