37

60 4 0
                                    

2 bulan kemudian

Raja bertarung dengan anak buah yang menyeludupkan barang material bom nuklir

" Siapa yang menyuruhmu untuk menyeludupkan material dari India?!! " Raja menatap tajam kearah mereka

Mereka tertawa remeh dan menggeleng " Percuma kami memberitahumu, karena kau tidak akan bisa melawannya "

Raja geram, ia menghajar mereka dengan brutal, namun saat raja lengah, ia dihantam balok kayu habis-habisan, pandanganya menjadi rabun, terakhir kali yang bisa ia lihat adalah seseorang yang tidak jelas wajahnya menyuruh mereka untuk membawanya, lalu pandangannya menggelap seketika.

2 jam kemudian, ia bangun dan meringis memegangi kepala belakang nya, ia melihat sedang berada didalam helikopter

Raja melihat orang-orang tadi membelakanginya, dengan sigap ia menghantam kepala mereka.

" Agghh!! " Ringis salah satu penjahat tersebut yang memegangi kepala belakangnya

Lalu yang salah satunya berusaha menghajarnya, ia segera menghindar

Namun ada 1 orang yang tetap Membelakanginya tanpa ada niatan untuk berbalik dan melawannya, lalu saat ia terheran tiba-tiba dia dipukul habis-habisan, hingga sebuah pistol diarahkan ke kepalanya, ia seketika terdiam dan terbatuk-batuk.

Namun orang yang membelakanginya tadi menghentikan mereka dan berbalik, ia sungguh terkejut dan dia bertanta-tanya didalam hatinya

" Kau pasti kaget ya? Raja Vernandhra " Ia tersenyum miring, dan mendekati Raja

" Kau pasti ingat aku siapa? Aku Aditya Malhotra " Bisiknya ketelinga Raja kemudian Ia terkekeh sinis

" Upss salah, sebenarnya namaku adalah Cleo Roger Malhotra " Sekali lagi pengakuannya membuat Raja terdiam

" Aku disini bukan ingin menyeludupkan barang-barang dari India untuk membuat bom nuklir, tetapi untuk membunuhmu dan membalaskan dendam kakakku" Cleo berbisik ketelinga Raja

" Setelah kau terbunuh, aku akan membunuh shanaya dan siapa? Oh iya aku lupa, Abryan Vernandhra, putramu dan gadis penipu itu bukan? " Ia menatap Raja dengan sinis

Raja mengeram marah dan berusaha melawan, namun Ia ditodong pistol dikepalanya

" Jangan Menyentuh Shanaya dan putraku!!! " Ucapnya dengan suara beratnya, tatapan Raja semakin menajam dan urat lehernya terlihat karena menahan amarah

" Ohh tidak!! Aku sangat takut " Cleo memasang raut wajah ketakutan lalu tertawa sinis

" Kau tidak akan bisa menyelamatkan mereka, karena kau yang akan mati terlebih dahulu " Cleo menatap Raja dengan sarkas

Pintu belakang helikopter terbuka, dan terlihat lautan yang sangat luas... Raja melirik kebelakang, Ia menatap Cleo dengan tenang.

" Kau ingin membunuhku? Maka bunuhlah, aku tidak akan takut " Ia tersenyum miring

Cleo geram dan segera melesatkan tembakannya ke badan Raja

Raja yang terkena tembakan berkali-kali lantas melangkah mundur dan jatuh dari ketinggian.

Cleo tersenyum puas yang melihat Raja terjatuh dari ketinggian dan tercembur dilaut

" Rasakan kekalahanmu Raja " Dengan nada beratnya Ia berbalik lalu pintu helikopter tertutup

Sementara Raja mengingat kenangannya bersama shanaya dan putranya, Ia tersenyum sendu lalu memejamkan mata dan tercebur dalam lautan.

_________________________________

Disisi lain shanaya mendapatkan kabar bahwa Raja telah tiada

" TIDAK!!! DIA TIDAK MATI, DIA TIDAK MENINGGALKANKU "  Shanaya berteriak kencang dan menangis sejadi-jadinya, Ia menggeleng

" Shanaya tenanglah!! " Meera menggenggam lengan shanaya dengan kuat

" TIDAK BIBI, IA TIDAK BISA MENINGGALKANKU, IA MASIH HIDUP...AKU YAKIN "  Ia masih tetap memberontak

Rao menampar shanaya yang membuat mereka syok, Rao terpaksa melakukannya agar shanaya tersadar

" RAJA TELAH TIADA SHANAYA! dia...sudah meninggalkan kita " Ucapan Rao semakin melirih Ia terduduk lemas

Shanaya tetap menggeleng dan menangis, Ia terduduk lemas

" Tidak!!! Dia tidak bisa meninggalkanku, Ia belum mati " Shanaya tertunduk dan menangis memukul dadanya yang terasa sesak

Para sahabatnya memeluk shanaya dengan erat dan ikut menangis melihat penderitaan shanaya

" Tenanglah shanaya " Ucap Lolita dengan nada bergetar

Lalu tidak berselang lama, shanaya jatuh pingsan, yang membuat semua orang panik...rao segera menggendong shanaya dan membawanya kekamarnya.

Bebeberapa jam kemudian shanaya terbangun lemas, satu hal yang Ia cari adalah raja

" Dimana Raja " Ucapnya dengan sendu

Para sahabatnya dan paman bibinya hanya bisa terdiam pasrah, Ia tahu shanaya tidak akan percaya.

" Dengar shanaya, tenangkanlah dirimu " Meera menatap shanaya dengan nanar

Shanaya menggeleng, kemudian Ia menangis " T-tidak, Sekali lagi Aku bertanya DIMANA RAJA!!" Kali ini Ia berteriak

Meera memeluk shanaya agar sang gadis tenang

Seisi ruangan penuh dengan tangisan, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi

Shanaya terdiam dan terus menangis, Ia tidak akan pernah percaya pada pernyataan yang mereka berikan

" Aku tidak bisa mempercayai ucapan siapapun, Aku yakin dia masih hidup, jantungku masih berdetak sama seperti saat dia bersamaku, aku akan mencari nya sendiri bahkan diujung dunia sekalipun " Ucapnya dalam hati, Ia tetap teguh pada pendiriannya

" Dimana abryan " Ucap shanaya yang memecahkan keheningan

Lalu jessi memberikan abryan ke gendongan shanaya

Shanaya menatap bayinya yang menangis, lalu shanaya mengecup pipi abryan dan meneteskan air matanya

" Ibu berjanji sayang, Bahwa Ayahmu Akan kembali " Batinnya sambil menatap abryan penuh arti

Bayinya seakan mengetahui bahwa ibunya berbicara padanya, ia menggenggam jemari ibunya dengan kuat dan terus menangis

Shanaya tersenyum sendu, ia tahu anaknya mengerti dirinya

" Ibu menyayangimu abryan " Ucapnya dengan lirih yang membuat seisi ruangan menahan tangis

Mereka tau pasti ini sangat berat bagi gadis yang akan beranjak 17 tahun untuk menerima semua ini, apalagi dia ditinggal sendiri bersama malaikat kecilnya



 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang