9

112 7 0
                                    

Beberapa hari kemudian, Shanaya bersama melisa memasuki kawasan mall diikuti bodyguard yang telah diperintahkan ayahnya untuk menjaganya.

" Shanaya, apakah orang menyeramkan ini akan mengikuti kita terus? " Bisiknya ketelinga shanaya

" Tcih, aku tidak tau, aku juga sudah muak...kesana kemari aku selalu diikuti, itu membuatku tidak bebas kau tau? " Balasnya dengan nada ketus

" Aha, aku ada ide " Bisiknya lalu dibalas tatapan berbinar dari shanaya

" Bagaimana kalau kita mengalihkan perhatian mereka, kita berpura-pura pergi kekamar mandi, dan kau bisa menyuruh mereka untuk menunggu diluar " Bisiknya ketelinga shanaya dengan panjang lebar

Lalu mereka sepakat dengan saling mengedipkan mata

Shanaya berbalik dengan wajah datar dan mengatakan
" Kalian bisa menunggu diluar, aku dan sahabatku mau kekamar mandi " Lalu dibalas anggukan oleh para bodyguard nya.

Setelah dilihat para bodyguard nya sudah menjauh dari pandangan

Shanaya dan melisa melancarkan aksinya dengan berpura-pura pergi kekamar mandi, namun mereka berbelok menuju kepintu belakang mall tersebut.

" Aduh tidak bisa terbuka, bagaimana ini!?!" Ucap melisa yang sekuat tenaga  membuka pintu besi tersebut

" Kita lewat jendela bagaimana? " Ucap shanaya

" Apa kau gila? Bagaimana kalau kita cedera " Ucap melisa memprotes ide shanaya

" Tidak ada cara lain lagi selain itu, ikuti saja aku " Ucapnya Sambil berjalan kearah jendela, lalu ia berusaha meraih jendela tersebut dan membukanya....lalu ia berusaha memanjat, setelah ia melihat diluar tidak ada siapa" , ia berbalik dan menarik tangan melisa untuk mengikuti aksinya.

Mereka berdua pun melompat keluar jendela dengan aman, lalu berlari kearah belakang mall...agar tidak diketahui oleh bodyguard nya.

" Huh aku lelah shanaya, cukup, kita istirahat dulu " Melisa mengatur nafasnya yang memburu. Dibalas anggukan oleh shanaya yang juga menetralkan nafasnya.

" Kurasa kita sudah jauh dari jangkauan mereka, mari kita mencari sebuah restoran...aku sangat lapar " Ucap shanaya sambil memegangi perutnya

" Aku juga lapar shanaya, ayuk " Mereka berdua bergandengan tangan dan melompat sambil berjalan layaknya anak kecil.

Sesampainya di sebuah restoran shanaya dan melisa memesan makanan favorit mereka berdua, yaitu seafood pedas, kue coklat, yoghurt, dan pancake.

Shanaya dan melisa duduk sambil berbincang, mereka senang bisa terlepas dari pengawasan para bodyguard shanaya.

" Huh sungguh shanaya, mereka itu menakutkan bagiku... Aku tidak tahan diikuti oleh mereka " Ucap melisa sambil menghela nafas berat

" Kau saja tidak tahan, apalagi aku " Jawabnya dengan menghela nafas gusar.

_______________________________

Disisi lain, Raja dan para sahabatnya sedang free time mencari sebuah restoran untuk makan, mereka tiba disalah satu restoran dan memesan makanan....namun pandangan Raja terhenti di satu meja, terdapat shanaya dan sahabatnya yang terlihat kelelahan. Raja mengerutkan keningnya

" Kenapa dia bisa disini? Bukankah ia bersama bodyguard nya? Tapi dimana? " Ia melihat kesekeliling untuk menemukan dimana bodyguard shanaya namun nihil

" Ada apa Raja? " Tanya chintu yang melihat Raja fokus kearah satu meja

" Itu dia shanaya, putri dari Rajesh malhotra...dia yang membuat Raja jatuh cinta padanya '' bisik Rao ketelinga chintu, lantas chintu kaget lalu mengangguk

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang