Felix duduk bersila di karpet kamarnya. Tubuhnya bersandar pada ranjang dengan tangannya yang sesekali bergerak mengusap rambut basahnya dengan handuk. Ponselnya ia genggam, menunggu untuk menyala setelah seharian ia matikan. Dalam waktu singkat ponselnya langsung dipenuhi banyak notifikasi pesan masuk maupun panggilan tak terjawab."Tidak mungkin," gumam Felix ketika melihat seluruh notifikasi yang masuk berasal dari satu orang saja.
Felix mengucek matanya kemudian kembali melihat ponselnya untuk memastikan pengelihatannya baik-baik saja. Tak salah, nama Changbin benar-benar tertera di layarnya.
Felix menggigiti kukunya. Ia sudah bertekad untuk menyerah jadi ia harus bertahan pada pilihannya agar hatinya tidak kembali disakiti. Dengan tangan yang bergetar Felix menghapus seluruh pesan Changbin tanpa membacanya maupun membalasnya. Bagus, satu tahap telah ia lewati.
"Tidak boleh menyesal. Jangan menyesal," gumam Felix menyemangati dirinya sendiri.
"Ayo Felix, kau pasti bisa."
Felix meremas-remas tangannya sendiri sebelum kemudian meletakkan ponselnya di ranjang agar ia tidak melakukan kesalahan dengan mengirim pesan pada Changbin.
Hari Minggu merupakan hari untuk bersih-bersih. Empat pemuda penghuni kontrakan tersebut berbagi tugas. Minho bagian menyiram tanaman dan juga menyapu halaman, Chan membersihkan ruang tamu dan mengelap jendela, Changbin bagian ruang tengah dan juga kamar mandi, sedangkan Felix kebagian tugas membersihkan dapur.
Felix sedang membersihkan kulkas ketika Changbin datang untuk membersihkan kamar mandi. Felix berusaha mengabaikan tapi Changbin justru mendekatinya.
"Butuh bantuan?" Tanya Changbin dari belakang Felix.
"Tidak kak, aku bisa sendiri."
Changbin diam sejenak sebelum kemudian kembali mengajukan pertanyaan.
"Nanti malam jadwalmu kosong tidak Fel?"
"Mau mengerjakan tugas, kenapa kak?"
Felix beralasan. Sebisa mungkin pemuda manis itu menghindari Changbin. Rasa sakit hati dari dipermainkan beberapa waktu lalu membuat Felix trauma. Ia tidak mau diterbangkan dan setelahnya dihempaskan begitu saja.
"Tadinya aku mau mengajakmu ke pasar malam."
"Eh? Memangnya ada pasar malam?"
Felix langsung antusias. Kesukaannya terhadap pasar malam membuatnya lupa pada siapa yang mengajaknya.
"Ada, mau pergi denganku?"
Seketika Felix bimbang. Jika ia pergi sama saja dengan bunuh diri tapi jika tidak pergi juga ia sangat ingin pergi kesana.
"Um.. Maaf kak lain kali saja," ucap Felix sambil menyibukkan diri mengelap kulkas untuk mengalihkan perhatiannya.
"Ya sudah kalau begitu, aku membersihkan kamar mandi dulu," ucap Changbin sambil berlalu pergi meninggalkan Felix yang langsung memegangi jantungnya yang menggila.
"Tahan Felix tahan," gumam Felix menyemangati dirinya sendiri.
Changbin dengan perasaan kecewa berbalik untuk pergi ke kamar mandi tapi ia mengurungkan niatnya ketika melihat Felix meninggalkan dapur. Karena penasaran pemuda itu mengikuti hingga ia melihat Felix bicara pada Chan yang sedang mengelap meja ruang tamu.
"Kak, nanti malam ada waktu tidak?" Tanya Felix sambil berjongkok di samping Chan.
"Mau apa?"
"Ke pasar malam yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 7 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : August 3rd, 2023 ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearry10. Saya hanya meminja...