Warn!Sex scene
Felix berbaring di ranjangnya sembari memikirkan apa yang sudah ia lakukan hari ini. Di satu sisi ia merasa aneh karena berhubungan dengan orangtua muridnya, tapi di sisi lain hubungan mereka sah-sah saja. Mereka single, berhubungan atas dasar mau sama mau, juga mereka tak melanggar aturan apapun baik di sekolah maupun di luar. Harusnya tak masalah, tapi tetap saja Felix masih merasa aneh.
"Fel, pinjam gunting kuku."
Felix menoleh ke arah pintu kamar dimana seorang pemuda berpipi chubby berdiri dengan piyama biru yang membalut tubuhnya.
"Cari saja di laci."
Jisung, sahabat Felix yang sedang menginap tersebut membuka laci di dekat lemari Felix. Sang empunya apartemen masih berbaring santai hingga pemuda manis itu menoleh ketika ponselnya berdering.
"Siapa papa Chia?" Tanya Jisung membuat Felix seketika bangun untuk merebut ponselnya.
"Sudah ketemu gunting kukunya?" Tanya Felix yang diangguki oleh Jisung.
"Ya sudah, kau disini saja aku mau menerima telepon dulu."
Felix pergi dari kamarnya menuju ruang tengah. Ponselnya yang masih berdering itupun segera ia bungkam dengan mengangkat panggilannya.
"Halo?"
"Sedang apa?" Tanya Changbin seperti tak ada topik lain yang bisa dibahas.
"Bernafas."
"Itu sih aku juga tau."
Felix tak menjawab membuat Changbin berinisiatif mencari topik lainnya.
"Besok aku lagi yang mengantar Chia."
"Ah benar, aku lupa ingin menanyakannya. Selama ini kau kemana? Setauku Chia selalu diantar oleh mamanya."
"Kami sudah bagi tugas. Setiap harinya Chia bersama mamanya dan tugasku adalah rutin mengajak Chia liburan, itu kenapa aku tidak pernah datang ke sekolah."
"Lalu sekarang?"
"Mama Chia sedang sibuk dengan pemotretan jadi aku sebagai papa yang baik mengantar anak cantikku ke sekolah dan bertemu dengan gurunya yang manis."
"Sesaat aku berharap kau tidak menjadi papa yang baik sehingga aku tidak perlu bertemu denganmu lagi."
"Jahat sekali manisku."
"Menggelikan."
Changbin tertawa. Lelaki itupun tiba-tiba memutus panggilannya dan menggantinya dengan panggilan video. Felix dengan segera menolaknya hingga membuat Changbin kembali melakukan panggilan suara.
"Kenapa tidak diangkat?"
"Malas melihatmu."
"Jangan begitu lah. Aku kan tidak salah apa-apa."
Iya juga, kenapa Felix jadi ketus begini pada seseorang? Tahan Felix, tidak boleh jahat pada orang lain.
"Sedang tidak ingin video call saja," jawab Felix dengan lebih baik dari sebelumnya. Padahal alasan sebenarnya karena ada sahabatnya disana. Ia tak mau percakapan mereka didengar dan membuat sahabatnya mencecarnya dengan banyak pertanyaan. Felix belum siap menjelaskan tingkah nakalnya di luar.
"Oke, kenapa belum tidur?"
Felix menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam. Pemuda manis itu menyandarkan punggungnya di sofa dan ia mengambil sebuah bantal untuk ia peluk.
"Belum mengantuk, kau sendiri kenapa belum tidur?"
"Masih ingin menelponmu."
Ah klise. Kurang kreatif. Felix sudah sering mendengar kalimat seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 7 [ChangLix]
FanficKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : August 3rd, 2023 ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearry10. Saya hanya meminja...