Tak pernah Felix bayangkan jika dirinya akan mendapatkan sebuah cobaan yang begitu berat. Tangannya bergetar, matanya tampak kosong, dan satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah mengirim pesan pada seseorang yang ia percaya akan membantunya keluar dari masalah
Kak Changbin
0110-xxxxxKak|
|Ya?
|Ada apa?Kakak dimana?|
|Di rumah
Tanpa pikir panjang Felix mengambil jaketnya kemudian pemuda manis itu keluar dan berjalan menapaki jalanan desa yang sepi. Hari makin larut namun Felix yang biasanya penakut seolah tak merasakan apapun malam itu. Di pertigaan ia berbelok ke kiri dan tepat dua rumah dari pos ronda ia berhenti di depan sebuah rumah bercat putih.
Tok tok tok
"Kak, ini aku," panggil Felix setelah mengetuk pintu itu beberapa kali.
Tak lama kemudian seorang lelaki muncul dari balik pintu. Tanpa permisi Felix segera masuk dan menutup pintunya untuk memastikan tak akan ada yang mendengar pembicaraan mereka dari luar.
"Apa kau baik-baik saja? Kau kelihatan pucat," ucap lelaki itu yang tampak khawatir melihat kondisi Felix.
Dengan tangan yang bergetar Felix menyerahkan sebuah benda yang membuat si lelaki terdiam beberapa saat. Sebuah testpack dengan dua garis yang tampak jelas merupakan alasan Felix ketakutan. Kehamilan yang terjadi akibat kelalaian mereka kini menjadi bayang-bayang mengerikan. Di pedesaan yang mayoritas penduduknya masih konservatif tentunya mendukung ketakutannya itu. Felix bingung, Felix cemas, dan yang pasti Felix takut dikucilkan.
Lelaki itu adalah Seo Changbin, seorang pendatang yang baru tiba di desa itu dua bulan yang lalu untuk melakukan pengkajian sebelum dibangun resort di desa tersebut. Setelah dua minggu Changbin disana ia diajak para pemuda desa untuk makan-makan dengan tujuan mengakrabkan diri. Pada saat itu segalanya terjadi begitu saja, malam itu ia tidur dengan Felix namun setelahnya keduanya seperti melupakan kejadian itu begitu saja. Mereka pikir segalanya akan baik-baik saja namun mereka tak menduga bahwa hal ini akan terjadi.
"Tenanglah, semua akan baik-baik saja. Aku pasti akan bertanggungjawab," ucap Changbin mencoba menenangkan Felix dengan cara memeluknya.
Seharusnya Changbin dijadwalkan untuk pulang besok setelah menyelesaikan pekerjaan disana, tapi tampaknya ia harus mengundur kepulangannya. Sebagai seorang lelaki dewasa ia harus bertanggungjawab atas tindakannya meski harus ia akui bahwa dirinya belum siap.
"Aku takut kak."
Felix menangis sesenggukan. Ia belum tertarik untuk menikah, apalagi memiliki seorang anak di usianya yang masih sangat muda. Ia baru lulus SMA setahun yang lalu dan ia berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi untuk bisa meraih cita-citanya sebagai seorang guru TK. Changbin yang berusia jauh di atas Felix pun tak pernah memiliki keinginan untuk menikah, tapi sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap Felix dan calon anak mereka maka ia akan melakukannya.
"Sstt tenang ya? Besok kita pergi ke dokter untuk memeriksa kehamilanmu dan setelahnya aku akan datang ke rumahmu untuk meminta izin menikahimu," ucap Changbin sembari menyeka air mata di pipi Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 7 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : August 3rd, 2023 ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearry10. Saya hanya meminja...