Wild Flower V

1.7K 136 66
                                    

Warn!Sex scene







"Ahh.."

Felix terbaring pasrah di atas ranjang hotel. Seluruh pakaiannya telah ditanggalkan dan kakinya mengangkang lebar menerima hujaman dari benda keras tak bertulang yang terus menembus sampai di titik terdalamnya.

"Ahh terlalu dalam.. Nghh pelan.."

Tangan Felix meremat bantal yang digunakannya. Kepalanya mendongak, matanya terpejam, dan bibirnya tak bisa berhenti menyuarakan kenikmatan dari pergumulan panas mereka. Suara kulit yang bertabrakan membuat gairah keduanya semakin meningkat. Aroma tubuh merekapun bercampur di udara seperti sebuah candu yang membuat mereka tak bisa berhenti meski sudah menghabiskan waktu satu jam.

"Aku.. anghh.. sedikit lagi.."

Tangan Felix beralih memeluk leher Changbin, sesekali pemuda manis itu mencengkeram punggung Changbin ketika lelaki itu mempercepat gerakannya. Desahannya makin terdengar ketika puncaknya semakin dekat hingga suara ponsel menghentikan gerakan Changbin.

"Ya?"

Changbin menerima panggilannya dengan pinggul yang kembali bergerak dalam tempo pelan membuat Felix menutup mulutnya untuk menahan desahannya.

"Dimana?" Ucap Changbin sembari mempercepat gerakannya membuat Felix menggeleng dengan air mata yang menggenang di sudut matanya akibat rasa nikmat yang berlebih.

"Beri aku waktu 15 menit," ucap Changbin yang kemudian mematikan panggilannya sebelum kemudian kembali bergerak cepat menyebabkan Felix merintih keenakan.

"Agh tahan," bisik Changbin dengan ekspresi penuh kenikmatan membuat Felix tak tahan lagi.

"Aku.. Aku nghh sampai aahhhh.."

Tubuh Felix mengejang ketika cairannya menyembur membasahi perutnya. Changbin sendiri ikut menggeram merasakan remasan lubang Felix hingga ia turut mencapai orgasmenya.

"Nghh.."

Felix mengerang ketika Changbin mencabut kejantanannya hingga lelehan sperma mengalir dari lubangnya.

"Aku harus pergi," ucap Changbin sembari bangun dan memakai pakaiannya kembali.

Felix yang masih lemas hanya bisa berdehem sembari menatap Changbin yang dalam hitungan menit sudah kembali rapi seperti sebelumnya.

"Aku akan segera kembali," ucap Changbin sembari mengecup kening Felix sebelum kemudian pergi dari kamar itu.

Felix masih terbaring tak berdaya. Ia tengah memikirkan apa yang baru saja ia lakukan. Padahal ia selalu mengutuk Changbin dan bersumpah untuk menjauh darinya, tapi bagaimana bisa ia tergoda untuk tidur lagi dengan lelaki itu?

"Seungmin akan membunuhku," gumam Felix sembari menutup wajahnya ketika ia sadar bahwa ia lupa soal pengaman.

"Tuan Felix."

Mendengar suara dari arah pintu membuat Felix buru-buru menutup tubuhnya menggunakan selimut hingga beberapa saat kemudian Lynch muncul dengan ekspresi yang masih sama. Datar.

"Apakah anda butuh bantuan untuk membersihkan diri?"

"Tidak, tidak, aku bisa sendiri."

"Baik, tuan."

"Kenapa tuan Lynch masih disini? Bukankah Chang– maksudku tuan Changbin sudah pergi?"

"Saya ditugaskan untuk merawat anda dan mengantar anda pulang, tuan."

"Bukankah tuan Changbin akan segera kembali?" Tanya Felix yang setelahnya merutuk dalam hati. Kenapa ia bertanya begitu? Bukankah bagus jika ia bisa segera pulang dan tidak dihabisi lagi oleh Changbin yang punya nafsu seperti binatang?

Three Words 7 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang