Hari beranjak senja. Setelah puas berenang dan bersenang-senang, kini Felix tengah memakan camilan sembari duduk di luar menikmati pemandangan matahari terbenam. Changbin tak tampak disana, namun ponselnya ditinggalkan di kursi santai bersebelahan dengan tempat Felix duduk.Ting
Sebuah notifikasi pesan muncul di ponsel Changbin. Felix pun refleks menoleh membaca sebuah nomor yang belum disimpan di ponsel tersebut. Tak berapa lama kemudian Changbin datang dengan membawa satu kantong belanjaan berisi makanan dan minuman pesanan Felix.
"Tadi ada pesan," ucap Felix sembari membongkar isi kantong plastik.
"Siapa?"
"Tidak tau, hanya nomor."
Changbin segera mengambil ponselnya untuk membuka pesan yang dimaksud sebelum kemudian menyingkirkan ponsel itu untuk fokus menatap Felix yang sedang meminum jus kemasan.
"Siapa, Bin?" Tanya Felix sembari membuka sebungkus keripik kentang.
"Teman."
"Teman darimana? Kenapa nomornya tidak kau simpan?"
"Temanku ketika SMP, tadi kami tidak sengaja bertemu di minimarket dan dia meminta nomorku."
"Oh..."
Felix manggut-manggut dan kembali melanjutkan mengunyah keripiknya.
"Perempuan."
"Huh?"
"Temanku itu perempuan."
"Lalu?"
"Tidak apa-apa, hanya memberitau saja."
Felix kembali manggut-manggut membuat Changbin gemas dan merebut keripik di tangan Felix untuk mengalihkan perhatian sahabatnya itu.
"Apa kau tidak ingin bertanya sesuatu?"
"Bertanya apa?"
"Tentang temanku."
"Kalau temanmu bukan selebriti papan atas atau presiden aku tidak mau tau. Tidak menarik," ucap Felix sembari merebut kembali keripiknya.
"Dia mantanku."
"Uhukk.. Uhuk.."
Felix tersedak membuat Changbin dengan gesit memberikan minuman untuk sahabat manisnya.
"Beri aba-aba dulu dong!" Protes Felix setelah tenggorokannya merasa lega.
"Aku kan sudah memancing, kau saja yang tidak peka."
"Mana aku tau kalau kau punya mantan kekasih. Kau saja tidak pernah bercerita."
"Maka dari itu aku memberitaumu sekarang."
Felix melengos malas. Dia tidak kesal karena Changbin ternyata memiliki mantan kekasih, juga tidak kesal karena pemuda itu memberikan nomornya pada mantan kekasihnya. Ia hanya kesal karena Changbin membuatnya tersedak. Iya, hanya itu saja kok.
"Maaf, apa tenggorokanmu sakit?" Tanya Changbin sembari mengusap kepala Felix dengan lembut.
"Kenapa kau memberikan nomormu pada mantan kekasihmu?" Tanya Felix berterus terang. Ia hanya ingin tau, lagipula ia tau bahwa Changbin akan menjawab pertanyaanya dengan jujur.
"Dia meminta nomorku sebagai teman lama, tidak apa-apa kan?"
"Itu hakmu."
"Jangan cemberut begitu dong, kan jadi kelihatan seperti sedang cemburu," ucap Changbin sembari menepuk pelan bibir Felix.
Felix mengerutkan keningnya. Memang kapan ia cemberut? Masa iya ia melakukan sesuatu di luar kehendaknya? Lalu kenapa juga ia merasa kesal tanpa sebab? Ada apa sih dengannya hari ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 7 [ChangLix]
FanficKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : August 3rd, 2023 ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearry10. Saya hanya meminja...