Our Little World II

806 108 37
                                    


Changbin bersiap pergi bekerja meski baru kemarin ia melangsungkan pernikahannya. Ya, Changbin dan Felix telah resmi menikah. Pernikahan itu berlangsung sederhana dengan hanya diadakan upacara pemberkatan yang dihadiri oleh keluarga Changbin dan juga beberapa teman terdekatnya, juga ada keluarga paman Felix yang tinggal di kota tersebut yang juga turut hadir. Keluarga pamannya tak seperti orangtuanya, mereka lebih terbuka sehingga mereka tetap menerima keadaan Felix. Ya.. Setidaknya Felix masih memiliki keluarga di sisinya.

Tok tok

"Felix?"

Changbin mengetuk pintu kamar mandi. Felix sudah berada disana 30 menit lamanya dan ia khawatir terjadi sesuatu pada pemuda manis itu mengingat beberapa waktu ini Felix seringkali muntah-muntah. Biasalah morning sickness.

"Sebentar," jawab Felix dari dalam.

"Kau baik-baik saja?"

"Aku tidak ap– huekk."

Changbin segera berbalik untuk membuatkan susu hamil untuk suami manisnya. Changbin memang orang yang perhatian namun kini pemuda itu memberikan perhatian yang jauh lebih banyak pada pasangannya. Tak ayal sikap Changbin membuat iri beberapa temannya di kantor yang juga sudah berkeluarga. Tak hentinya beberapa wanita mengeluhkan tentang suami mereka yang kadang cuek dan tak seperhatian Changbin. Jika Felix mendengarnya, mungkin pemuda manis itu akan tersipu malu.

Cklek

Suara pintu yang dibuka mengalihkan perhatian Changbin. Lelaki itu segera mendekati Felix yang keluar dari kamar mandi untuk memberikan susu yang baru dibuatnya.

"Mau pergi ke rumah mama?" Tanya Changbin sembari menyematkan rambut Felix ke belakang telinganya.

"Tidak kak, aku tidak mau merepotkan mama," ucap Felix setelah meminum beberapa tegukan susu hamilnya.

"Tapi mualmu hari ini agak parah. Apa kau akan baik-baik saja sendirian di rumah?"

"Aku akan baik-baik saja setelah meminum susu dan beristirahat sebentar. Kakak jangan khawatir."

Changbin menatap wajah Felix yang kelihatan sedikit pucat. Sejujurnya ia tak tega membiarkan Felix sendirian di rumah tapi ia juga tak ingin memaksakan keinginannya pada pemuda manis itu.

"Aku akan meminta Jeongin datang siang ini. Tidak apa-apa kan?"

Changbin meminta izin lebih dulu. Ia masih khawatir sehingga mungkin meminta adiknya untuk datang menemani Felix akan membuatnya lebih tenang. Felix hanya tersenyum dan mengangguk. Meski ia masih sungkan untuk merepotkan keluarga Changbin tapi ia juga tak ingin menjadi beban suaminya yang akan bekerja.

"Baik-baik di rumah ya, aku usahakan pulang cepat."

Felix kembali mengangguk kemudian pemuda manis itu mengantarkan Changbin sampai ke depan pintu hingga lelaki itu berpamitan dengan mengecup keningnya. Dua bulan ia tinggal disana dan dua bulan itu pula ia merasakan kasih tulus selain dari keluarganya. Ah.. Membicarakannya membuatnya merindukan rumah.













Ting tong

"Kakak ipar! Aku datang!"

Felix yang sedang beberes rumah bergegas membukakan pintu dimana Jeongin datang bersama seorang pemuda lainnya.

"Ini temanku, namanya Jisung."

"Hai, aku Han Jisung."

"Felix."

Felix memperkenalkan dirinya sembari menjabat tangan Jeongin kemudian pemuda manis itu mempersilahkan dua tamunya untuk masuk. Jeongin adalah adik Changbin yang masih kuliah. Usianya satu tahun di atas Felix namun Jeongin meminta Felix untuk memanggilnya hanya dengan nama sehingga mereka menjadi mudah akrab.

Three Words 7 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang