Chaotic III

476 81 27
                                    

Warn!Sex scene







Tak pernah sekalipun dalam hidupnya Felix membayangkan akan terperangkap dalam masalah seperti ini. Sepertinya memang benar bahwa sex bebas hanya akan merugikan diri. Lihatlah Felix sekarang. Kisah hidupnya berantakan. Bukan berantakan dalam hal yang sangat buruk, hanya saja ini masalah yang cukup rumit di sepanjang hidupnya.

Felix menunduk memainkan bajunya, di hadapannya seorang pemuda berpipi chubby tengah menyilangkan tangan di depan dada dengan tatapan menyelidik. Changbin sudah pergi setelah Felix menjanjikan bertemu besok. Malam itu adalah urusannya bersama sahabatnya.

"Aku tidak tau jika kau memiliki hubungan lebih dengan atasanmu."

Felix menelan ludah. Sahabatnya itu tak pernah tau hal bejat apa yang sudah ia lakukan 2 bulan terakhir. Jika harus menjelaskanpun ia sudah terlalu malu.

"Ceritanya panjang."

"Ceritakan."

"Ugh.."

"Apa yang terjadi di antara kalian?"

"Tidak ada."

"Kalian terlihat sangat mesra tadi. Jangan berkilah dan cepat jelaskan padaku."

"Kami hanya... Um... Partner."

"Partner apa?"

Bibir Felix melengkung turun. Pemuda manis itu menatap sahabatnya kemudian ia membuat gestur telunjuk yang dimasukkan ke dalam lubang. Seketika sahabat Felix yang bernama Jisung terbelalak.

"Lee Felix."

"Aku tau ini mengejutkan tapi–"

"Dari jutaan manusia di bumi kenapa bisa dia? Kenapa bisa Seo Changbin yang setiap harinya mendapat sumpah serapahmu? Bagaimana bisa?"

"Ceritanya panjang."

"Seenak itukah dia sampai kau luluh pada atasanmu yang sangat kau benci? Sebesar apa, Fel?"

Felix tersedak ludahnya sendiri. Bagaimana bisa interogasi mengenai hubungannya dengan Changbin tiba-tiba berubah menjadi interogasi tentang ukuran terong?

"Sialan, kita sudahi pembicaraan ini."

"Oh ayolah Fel... Aku penasaran alasannya bisa meluluhkanmu di ranjang. Jadi sebesar apa hm?"

Felix berdecak. Pemuda manis itu berjalan pergi meninggalkan Jisung sembari menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Bisa ku pastikan lebih besar dari milik kekasihmu."

"Kau tidak harus menghina kekasihku, Fel!"











Hari Minggu tiba. Seharian Felix menghabiskan waktu bersama mamanya, namun di malam hari setelah makan malam ada hal lain yang harus ia lakukan. Memenuhi janji kepada Changbin yang kemarin pulang dengan membawa nafsu yang tertahan.

Pemuda manis itu berdiri di depan sebuah pintu apartemen. Ini bukan pertama kalinya ia datang kesana. Sebelumnya ia pernah mengantarkan dokumen ke rumah itu, tapi ia tak pernah menyangka bahwa ia akan datang kesana lagi dengan tujuan yang lain.

Ting tong

Beberapa saat kemudian Changbin muncul dengan dandanan kasualnya. Jujur saja lelaki itu tampak begitu tampan. Felix mengakuinya, tapi bukan itu yang menjadi fokus utamanya.

"Pak, saya– umphh."

Felix langsung ditarik masuk. Direngkuh, dicumbu, dijamah hingga pemuda manis itu gagal mengatakan maksudnya datang kesana.

Three Words 7 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang