PLUTO 01 : 7 Years

9.5K 468 41
                                    

Rambut kecokelatan Chika tertiup angin malam. Wajahnya yang putih pucat mampu memikat siapapun yang melihatnya saat ini.

Ketika angin menggerakkan rambutnya dan berkali-kali menutupi wajahnya dia tidak kesal sama sekali, jari-jarinya yang indah akan dengan lembut menyingkirkan anakan rambut yang menutupi pengelihatannya.

Tidak ada yang tahu kenapa di malam selarut ini Chika tetap setia memilih untuk duduk di atas balkon sekolah tua. Yang dia lakukan hanya akan melirik sekali-kali jam rolex di pergelangan tangannya untuk tahu sudah berapa jam dia duduk di atas balkon.

Selain pencahayaan dari ponselnya, sudah tidak ada cahaya yang lain lagi. Tapi itu membuatnya tersenyum karena bisa melihat bintang-bintang di hamparan langit yang luas.

"Capella...." Desis Chika ketika matanya yang berkilau menatap satu bintang yang bersinar terang tanpa di temani bitang lain di dekatnya, itu terlihat seperti objek tunggal di langit malam meskipun sebenarnya bintang tersebut terbentuk dari dua bintang raksasa kuning.

Melihat bintang Capella diatasnya ingatan Chika tiba-tiba terhempas jauh ke belakang, tepatnya tujuh tahun yang lalu.

Tujuh tahun lalu sekolah tua ini masih buka, masih banyak siswa yang keluar masuk melewati gerbang sekolah.

Masih ada kantin yang selalu ramai saat jam istirahat.

Masih ada murid yang ketahuan bolos dan bersembunyi di gudang tua tepat di samping lab.

Itu malam hari, tetapi saat Chika menatap ke bawah di tengah lapangan yang tua dia masih bisa melihat para siswa yang berlarian saat rasia yang di lakukan guru BK.

Chika juga dapat melihat segerombolan anak-anak nakal yang jalan jongkok dengan diikuti seorang guru sangar di belakang mereka.

Dia masih dapat melihat para murid populer yang akan membuat murid lainnya berdecak kagum.

Semuanya masih terlihat sama, bahkan dia yang berada di atas balkon tua juga terlihat sama. Memakai seragam sekolah yang lusuh dengan tubuh yang lebih gemuk dari hari ini.

"Hey gendut..."

Dari arah belakang suara renyah tetapi penuh intimidasi membuat Chika memalingkan wajahnya.

Lima langkah darinya seorang murid SMA dengan wajah cantik dan mata yang jernih menatapnya. Dia tersenyum sambil mengangkat sebotol minuman kaleng yang dingin.

Sekali lagi sudut bibir Chika terangkat, tapi kali ini itu jauh lebih terang daripada sinar bintang Capella di atas kepalanya.

"Araaa...."


•••




Test! Test! Test!

CHIKA GRAD! OSHIKU DI JKT48 UDAH HABIS WEHHHH....

AUTHOR JUGA TIBA-TIBA GAK MOOD NULIS🙃🙃🙃

PLUTO (Chika×Ara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang