PL 07 : Angkasa

2.6K 312 32
                                    

Kathrin terus saja merengek kepadaku, bahkan saat guru di depan sedang menjelaskan dia tetap mencari celah menggangguku meminta saran.

Kepalaku rasanya ingin pecah karena ulah usilnya.

Saat bel jam istirahat berbunyi, aku bergegas keluar kelas dan yah Kathrin tepat berada di belakangku. Mengikutiku kemanapun aku melangkah.

Beberapa murid yang melihat itu menatap heran pada kami berdua.

"Chik, jalannya pelan-pelan kek. Pegel nih"

Aku berhenti melangkah dan menatap kesal kearahnya.

"Lo gak ada kegiatan lain? Gue butuh ruang sendiri"

"Yahh kalo gitu kasih gue tips!"

Kathrin tidak ingin menyerah dan kalah, aku menghela nafas panjang.

"Lo mau gendut?"

"Iya..." Kathrin mengangguk antusias.

"Gue gendut karena sedih bokap meninggal" Kataku.

"Maksudnya kalau gue mau gendut bokap gue harus mati gitu!?"

Aku menggendikkan bahu santai, berbeda dengan Kathrin matanya sudah membulat sempurna. Dia marah...

"Lo kok jahat banget sih!" Kathrin menatapku, matanya berkaca-kaca.

Aku membuka mulut ingin membalasnya, tetapi panggilan dari sisi lain menghentikanku.

"ATIN!"

Aku dan Kathrin sama-sama melihat kearah sumber suara, dikejauhan ada Ashel dengan pakaian cheerleaders-nya berjalan kearah kita berdua. Bukan hanya Ashel, beberapa temannya juga ikut. Bahkan Ara ada diantara mereka.

Ashel terus melangkah mendekat, dan saat melihat mata berkaca-kaca Kathrin wajahnya berubah masam.

"Lo ngapain Atin?" Ashel bertanya, wajahnya terlihat judes. Jelas sekali dia tidak menyukaiku, entah apa sebabnya.

"Gue gak ngapa-ngapain"

Ashel tidak langsung percaya, dia melirik ke arah Kathrin lebih dulu.

"Hemmm" Kathrin mengangguk mengiyakan ucapanku dan itu membuatku menghela nafas lega.

Ashel akhirnya tenang, dia kemudian menyeret Kathrin berjalan ke arah kantin.

Ara yang sejak tadi diam dan hanya menyimak tetap berada di tempatnya. Aku menatapnya bingung.

"Pacar, kamu gakpapa?"

Mataku melotot!

Aku menatap kesekitar area, beruntung tidak ada yang melihat.

Menyadari ketakutanku Ara tersenyum miring. Dia mendekat kearahku dan berbisik pelan.

"Tunggu di atap sekolah, aku beli makan dulu..."

"Aku gak lapar"

"Kenapa? Kamu diet? Gak usah, aku suka kok cewek gendut"

Tunggu! Ara suka cewek gendut?

Mataku menatap Ara lekat-lekat, ditatap seperti itu membuat wajah Ara memerah. Dia yang biasanya usil sekarang berubah gugup, aku tersenyum kecil.

Sepertinya orang yang Kathrin sukai adalah Ara, dan yah sayang sekali Ara menyukaiku. Si cewek gendut...

"Aku tunggu di atap sekolah..."

Tidak ingin membuat Ara semakin salah tingkah aku akhirnya melangkah pergi meninggalkan Ara dengan rasa gugupnya. Ah, dia sangat cantik...

PLUTO (Chika×Ara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang