PL 31 : 7.500.000 Km

2.1K 248 28
                                    

Suara musik dari sound system membuat kepalaku ingin pecah, aku menggeleng kecil.

Dikejauhan Ashel yang melihatku tidak nyaman bergerak kearahku.

"Kenapa?"

"Suara musicnya kegedean, gue pulang aja deh"

"Yah gak seru dong, ini kita lagi reunian. Ada papa dan mama yang jagain Michie gak usah khawatir"

Aku menolak, sepertinya pekerjaan sebagai manager di tempat yang tenang membuat kepalaku bereaksi ketika berada di tempat  yang hingar bingar ini. Aku butuh tempat yang tenang.

"Gue keluar sebentar..."

Ashel mengangguk kearahku, dia segera menyodorkan kunci mobilnya ketanganku.

"Kalau mau pulang gakpapa, bentar lagi Adel dateng. Gue bisa nebeng ke dia"

Ucapan Ashel adalah angin segar bagiku, jadi aku cepat-cepat mengangguk.

"Kata Kathrin, sekolah kita udah di tutup dan bakal di bongkar..."

Sebelum benar-benar pergi Ashel memberitahuku, kedua alisku menyatu.

Di tutup?

Sejak kapan?

Aku sepertinya sangat sibuk, bahkan hal seperti inipun aku sama sekali tidak tahu.

Sekolahku saat memakai seragam putih abu-abu bukanlah tempat yang biasa untukku. Itu adalah tempat dimana seribu kenangan dan ratusan harapanku untuk Ara tertulis.

Aku tiba-tiba merindukan sekolah...merindukan Ara.

Mobil yang ku kemudikan berhenti di parkiran sekolah tua yang kata Ashel akan di bongkar.

Aku menghela nafas panjang dan turun, aroma cat tua yang ditiup angin menerpa wajahku.

Ini malam hari tapi aku sama sekali tidak takut. Aku justru merasa jadi orang yang paling kesepian di dunia ketika melihat pohon pinus yang bergoyang mengikuti arah angin.

"Huffttt..."

Helaan nafasku memburu, aku mengusap wajahku dengan  perasaan sakit sebelum bergerak maju kedepan.

Karena tidak ada pencahayaan sama sekali, segera kuraih ponselku dan menyalakan senter.

Kakiku terus melangkah dan hanya berhenti saat tiba di sebuah tangga. Lantai-lantai disetiap anak tangga yang melekat sudah pecah, bahkan ada yang sudah terlepas itu menunjukkan perasaan tua dan tak tersentuh yang jelas.

Tap!

Tap!

Tap!

Brak!

Pintu tua di depanku kubuka dengan sekali gerakan.

Suasananya tidak berubah, masih sama seperti dulu. Hanya saja, ada beberapa lumut tua.

Aku tidak suka kotor, jadi tanganku bergerak dan mulai membersihkan.

Pekerjaan yang gila!

"Hahaha"

Tawa kecilku terdengar sebelum akhirnya di terbangkan angin yang berhembus.

Ini adalah sekolah tua yang sudah di tutup dan akan di bongkar. Aku harusnya menjauh, bukannya kesini dan mulai membersihkan atap sekolah.

30 menit berlalu...

Aku tidak membersihkan banyak hal, setidaknya keadaan di sekitar tidak sekotor saat pertama kali aku ke sini.

Karena lelah, aku duduk di tembok pembatas dan membiarkan angin memainkan wajahku.

Sesekali aku melirik kearah jam di pergelangan tanganku, ingin tahu sudah berapa lama aku disini. Di tempat kenanganku dan Ara tersusun.

"Capella...."

Aku mendesis saat mataku menatap satu bintang yang bersinar terang tanpa di temani bintang lain di dekatnya. Itu terlihat seperti objek tunggal di langit malam meskipun sebenarnya bintang tersebut terbentuk dari dua bintang raksasa kuning.

                  CHIKA POV END●

•••

Lamunan Chika usai saat suara petir tiba-tiba menggelegar di atas langit gelap. Dia tahu sebentar lagi akan hujan, dan bukan hal yang baik untuk tetap tinggal.

Chika bergegas bangkit, dia menepuk pakaiannya sendiri sebelum berjalan kearah pintu.

Tap!

Tap!

Tap!

Itu bukan suara langkah kaki Chika, tapi suara yang berasa dari anak tangga di depannya.

Karena gelap Chika tidak dapat melihat apapun. Hanya saja suara langkah ini terasa akrab, meskipun sudah 7 tahun berlalu ritmenya masih sama.

Tubuh Chika menegang seiring langkah kaki yang semakin dekat, hanya satu belokan dan dia akan dapat melihat sosok dari pemilik langkah di bawah sana.

Dan sekarang dia akhirnya dapat melihat siapa pemiliknya.

"Ara...."

Sosok kurus dan tinggi yang berhenti melangkah menatap Chika dengan tatapan rumit.

"Hey, lama gak ketemu..."

7.500.000 km jauhnya tapi bagi Chika, Ara sangat dekat di hatinya.







•••

PoV Chika selesai, dan part berikutnya adalah PoV Ara sebelum tamat.

Setelah cerita ini tamat, ada dua cerita. Judulnya ; Dream dan My Obsession 2.

Mau up yang mana dulu bagusnya?

Atau mau di kasih sinopsis dulu sebelum milih?




PLUTO (Chika×Ara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang