Haii haii aku kembali,
jangan lupa Vote dan komen ya 🤭🤭 gratis gratis dan gratis kok 🫶💖
Happy Reading Luv 💓_
Sinar mentari mengintip dari celah tirai jendela kamar Lexio, seorang pria tampan nampak mulai menggeliat meregangkan otot-ototnya.Dia menegakkan tubuhnya duduk lalu bersandar di headboard ranjang king size miliknya.
Meraih ponsel memandangi wajah cantik yang ia jadikan wallpaper.Lalu meletakkan kembali ponselnya ke atas nakas.
Ia pun beranjak menuju kamar mandi.
Lexio lekas membuka satu persatu kain yang melekat ditubuhnya,lalu ia masukan ke dalam keranjang khusus pakaian kotor.
Pancuran air shower mulai membasahi tubuh atletis Lexio.
Dia memejamkan matanya ,bayangan gadis pelayan itu mengingatkan dirinya pada sosok Zea,kekasihnya yang telah meninggal 2 tahun silam.
𝐅𝐥𝐚𝐬𝐡𝐛𝐚𝐜𝐤 2 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐥𝐚𝐥𝐮.....
"Aku akan melamarmu baby, tunggu aku", Lexio bergumam dengan senyuman yang terukir di wajah tampannya.
Dia menggenggam kotak merah dihiasi pita yang sangat cantik..
Malam ini Lexio mengajak Zea untuk dinner di Cafe Jamais Vu dan berencana melamar gadis yang telah mengisi hatinya 1 tahun belakangan ini.
Mobil mewah Xio berhenti di pelataran Cafe, kaki panjangnya melangkah menuju ruang VVIP, dia tiba lebih dulu.
Senyumannya tak luntur sejak tadi, menunggu sang kekasih datang rasanya sungguh tidak sabar.
Hidangan spesial sudah tersaji dengan sangat rapi di meja, dan terdapat lilin-lilin yang menambah kesan romantis.
Menit berlalu berganti jam,namun Zea tak kunjung datang.
Xio melirik jam mahal yang bertengger di tangan kokohnya, sudah 2 jam menunggu.
Dia nampak gusar dan cemas perasaannya tiba-tiba menjadi tak karuan.
Saat hendak ia hendak beranjak keluar ponselnya bergetar.
Drrrtt.. Drrrttt..
Meraih ponsel disaku jas dan terdapat panggilan masuk dari Zea,ia pun langsung menjawab panggilan tersebut.
"Haloo,kau dimana baby kenapa belum datang juga, apakah kau baik-baik saja,jawab aku baby jangan diam saja,?" rentetan pertanyaan ia lontarkan.
Sedetik kemudian matanya nampak membulat sempurna, kakinya seketika lemas saat mendengar sahutan dari seberang
sana bukan sang kekasih yang menjawab melainkan orang lain.Orang itu mengatakan bahwa,Zea kecelakaan dijalan X kondisinya sangat mengenaskan.
Dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Angkasa Permata.
Tak menunggu waktu lama Xio pun bergegas meninggalkan Cafe dengan buru-buru,hidangan yang belum tersentuh ia lupakan begitu saja.
Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi membelah jalanan Kota Jakarta,untung saja kondisi jalan malam itu sedikit lenggang, jadi memudahkan ia sampai ke rumah sakit lebih cepat.
Sampai dirumah sakit ia langsung menuju ke IGD, ruang dimana Zea sedang ditangani oleh dokter.
Ia duduk di kursi tunggu, Xio meremas rambutnya kasar,ia sangat khawatir dengan kekasihnya saat ini.
"Tuan, tenangkan diri anda," Bian mendekati sang tuan yang terlihat kacau.
"Apa yang harus aku lakukan Bian, seharusnya tadi aku menjemputnya," lirihnya.
Klek.
Pintu ruangan terbuka dokter yang menangani Zea nampak keluar.
"Bagaimana keadaan kekasihku dok.."
Dokter itu hanya menghela nafas berat dan menggeleng.
"Apa maksudmu hah," ia menghampiri dokter lalu memberikan Bogeman mentah.
Membuat sang dokter jatuh tersungkur dengan bibir yang mengeluarkan darah..
Bian langsung menenangkan tuannya untuk tidak menimbulkan keributan di rumah sakit.
"Lepaskan aku Bian, biarkan aku menghajar dokter tak berguna ini.." teriaknya dengan amarah yang memuncak.
"Tuan, jangan membuat keributan disini, lebih baik kita dengarkan penjelasan dari dokter dulu.,"
Xio nampak sudah tenang dan dokter itupun mulai menjelaskan.
"Begini Tuan, kecelakaan yang dialami oleh kekasih anda sangat parah,pasien kehilangan banyak darah, bahkan tubuh pasien pun tak dapat dikenali.
𝐅𝐥𝐚𝐬𝐛𝐚𝐜𝐤 𝐨𝐟𝐟 ....
Xio sudah selesai dengan ritual mandinya, memasuki walk in closed dengan balutan handuk sebatas pinggang, sehingga memamerkan otot perut bak roti sobek.
Ia mengambil setelan pakaian berwarna hitam,
lalu menggunakannya satu persatu,hingga tubuh atletis itu tertutup sempurna.*
*𝐃𝐚𝐩𝐮𝐫 𝐦𝐚𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧
"Nona, anda sangat pintar memasak rupanya, tuan pasti suka sekali dengan masakan Nona",
Ines tak henti-hentinya memuji Zavi."Kau selalu saja menggodaku Nes," gadis itu rasanya ingin terbang karena pujian Ines.
Menu breakfast simpel telah tersaji di meja makan,ada juga kopi hitam sebagai pelengkapnya.
Dug..dug..dug.
Nampak 2 pria tampan nan gagah kompak melangkah menuju ruang makan.
"Selamat menikmati sarapan anda Tuan," ucap Iren kepada Xio dan Bian.
"Hum," Xio bergumam singkat, beda dengan Bian yang tersenyum ramah ke arah Zavi.
Zavi pun nampak tersenyum malu, Karena Bian tersenyum padanya.
Semua itu tak luput dari pandangan seorang Lexio.
"Kau ingin menunggu sampai gigi mu kering, baru memakan sarapan mu kah Bian,?"
"Astaga tuan, anda mengangetkanku.."
"Kau saja yang terlalu fokus ke pelayan bodoh itu," tukas Xio.
Lalu mulai memasukkan sandwich ke dalam mulutnya.
Sejenak ia meresapi rasa sandwich yang ia kunyah,kemudian melanjutkan memakan hingga sandwich itu habis tak tersisa. Begitu pun dengan Bian.
Xio menyeruput kopi, lagi lagi dia seperti merasakan dejavu.
"Sandwich dan kopinya siapa yang membuat," pandangannya lurus ke Ines.
"Nona, yang membuatnya Tuan.,"jawabnya sopan.
"Hum pantas saja rasanya tidak enak," menyeruput kopi lagi .
"(Huh, sungguh menyebalkan sekali. Tidak enak katanya,tapi dihabiskan juga dasar kanebo kering,hih)," sungut Zavi dalam hati.
"Bagiku ini sangat nikmat Tuan, bahkan lebih enak dibandingkan buatan koki yang ada di Xioshon hotel," cerocos Bian tanpa filter.
Membuat Zavi dan Ines melipat bibirnya menahan tawa.
Hal itu membuat Xio geram dan menendang tulang kering Bian, seketika membuat sang empu meringis..
BERSAMBUNG..
ʜᴜᴜᴜ ʙᴀɴɢ xɪᴏ,ɢᴇɴɢsɪ ʙᴀɴɢᴇᴛ
ᴛɪɴɢɢᴀʟ ʙɪʟᴀɴɢ ᴇɴᴀᴋ ᴀᴘᴀ sᴜsᴀʜɴʏᴀ sɪʜ
ᴍᴇɴɢᴀᴋᴜɪ 🤭🤭 .ɢᴀᴋ ᴇɴᴀᴋ ᴛᴀᴘɪ ʟᴀʜᴀᴘ ʙᴀɴɢᴇᴛ
😄😄ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇɴʏᴀ ʏᴀ ɢᴀɪsss ☺️☺️
ʟᴜᴠ 🫶💖
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)
RomanceWarning..!! Mengandung adegan kekerasan dan adegan 21+ 💦.. Bagi yang tidak suka boleh di skip..!! Spin off book ini ada di apk F berjudul "Terpaksa Menikahi Teman Masa Kecil.." * * "Tolong lepaskan saya Tuan,hiks.. hiks", Zaviera meraung memohon pa...