Bab.39

1K 8 4
                                    

Happy reading ❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥
Semoga kelen diberi kebahagiaan selalu
Unchh😚😚

••••••••••••••••

Satu minggu setelah resepsi pernikahan Lexio dan Zaviera.

Zaviera saat ini tengah merajuk karena sang suami akan pergi ke luar kota untuk urusan bisnis.

"Sayang,apa aku tidak boleh ikut.hum  ? rengek sang wanita.

Lexio yang sedang menggunakan pakaian formal kantoran nya, melirik sang istri yang menatapnya dari ranjang.

"Tidak baby,aku hanya sebentar.."

"Berapa hari..?"

"3 hari baby.."

Hua..hua..hua..

Zaviera menangis seperti anak kecil yang tidak dituruti keinginannya.

Pernikahannya masih terbilang hangat, tapi sudah ditinggal 3 hari ke luar kota, baginya itu sangat lama.

"Hey, tenang baby.."

Lexio menghampiri sang istri yang mengamuk di ranjang,bantal guling dan selimut ia buang semuanya.

"Tega sekali,kamu ninggalin aku sendirian..huhuhu.."

Lexio berdecak pelan, kenapa pula istrinya tantrum seperti ini, padahal hanya tiga hari saja tidak lebih.Jika bukan karena proyek penting, Lexio pasti akan mengajak Zaviera bersamanya.

Pria itu mengeluarkan satu buah kartu tipis berwarna hitam, kemudian memberikannya kepada sang istri, semoga saja dengan cara ini istrinya tidak drama-drama lagi.

"Ambil ini, gunakan sepuasnya untuk kesenangan mu selagi aku di luar kota.." ujar Lexio.

Zaviera menghentikan tangisnya sambil meraih kartu non limited itu, seketika wajahnya cerah ceria.

"Apa aku juga boleh mengunakannya di club..?"

Lexio melotot tajam,berani sekali istrinya mengatakan hal itu.

Sedangkan Zaviera tersenyum puas melihat reaksi kaget suaminya, padahal dia hanya bercanda saja, tidak serius.

"Berani menginjakkan kaki mu ke tempat itu, aku akan menghukum mu.." ancam Lexio penuh penekanan.

"Asal hukumannya membuat ku menjerit dan mendesah,aku rela melakukannya.." tukas Zaviera.

Lexio geram langsung melumat bibir sang istri yang sedari tadi membuatnya kesal karena ucapannya.

Zaviera menyambutnya dengan senang hati,jujur saja setelah menikah dengan Lexio,dia seperti ketagihan ingin selalu bercinta dengan penis besar suaminya itu..

Padahal awalnya menolak, sekarang doyan.

Setelah puas Lexio melepaskan pagutannya, bisa gila kalo tidak segera ia hentikan, bisa-bisa tida jadi pergi nanti.

"Kamu semakin nakal baby.." ujar Lexio seraya menghapus jejak salivanya yang tertinggal di sudut bibir sang istri.

••••••

"Jaga diri baik-baik Lex, cepat pulang.."

Lexio mendesah kasar, baru juga mau berangkat sudah diingatkan cepat pulang saja.

"Iya baby.."

Pria itu mengecup kening dan bibir sang istri, sebagai amunisi beberapa hari kedepannya, setelah itu dia langsung memasuki mobil yang sudah dibukakan oleh sang assise, Bian.

Zaviera menunggu sampai mobil yang di tumpangi sang suami hilang dari pandangannya, tatapannya lurus menjurus ke gerbang utama.

"Tuhan,jagakan suamiku dan kak Bian.." gumamnya pelan.

Setelah itu dia memasuki mansion.

Hampa sekali rasanya,berada di rumah besar seperti ini, tapi hanya ada beberapa gelintir saja yang ada di sana.

Ia mengamati kartu hitam dari Lexio tadi, sejurus kemudian ia tersenyum dan langsung memasuki kamarnya.

Bersambung...

••••••••••••••••••

Kira-kira, Zaviera Kenapa senang' gitu yak 🫣🫣,wkwkwkwk

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang