BAB.51

553 7 4
                                    

Annyeong 🐓🐓
Maapin yak klo tata bahasa serta tulisannya masih berantakan 🙏🏻🙏🏻, baru belajar 🥹🥹

+•+•+•+•+•+•

Mansion Lexio..

Lexio keluar dari mobil terlebih dahulu,baru kemudian membukakan pintu sebelah kiri. Saat ini istrinya sudah terlelap akibat kekenyangan makan sate tadi.

Waktu sudah berada di sepertiga malam.

Lexio membopong tubuh ringan sang istri dengan hati-hati, setelah itu dia menutup pintu pelan agar tak mengusik sang istri.

Dia berjalan dengan begitu gagahnya sambil menggendong istrinya ala bridal.

"Di mobil ku ada makanan, ambilah.." Lexio berkata kepada penjaganya yang masih bertugas.

Penjaga itu mengangguk patuh, dan langsung menuruti perintah sang majikan.

Sementara Lexio sudah naik ke lantai atas ,dimana kamarnya berada.

Klek..

Lexio sedikit meringis, pasalnya sang istri sedikit terusik dengan suara derit pintu kamarnya yang barusan terbuka.

Dia meletakkan istrinya di atas ranjang,tak lupa ia melepaskan sendal bulu yang digunakan oleh istrinya.

Pria itu melakukan hal yang sama dengan dirinya, setelah selesai. Dia turut merebahkan diri di samping istri tercintanya.

Sebelum tidur, Lexio menyempatkan untuk menyapa calon bayinya.

"Halo sayangnya Papa, selamat tidur. Jangan ngerepotin Mama ya, kasihan.." katanya berbisik pelan.

CUP..

Lexio juga menghadiahi kecupan di atas perut rata sang istri.

***

Pagi sudah menyambut, kicauan burung di luaran sana terdengar saling bersahutan.

"Hoek..hoek.."

Zaviera terbangun dan langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Sudah dua pagi ini dia selalu di serang Morning Sickness,dan rata-rata ibu hamil di trimester pertama selalu merasakan hal seperti ini.

Lexio menyusul istrinya dengan langkah sempoyongan,dia terkejut akan aksi sang istri yang melompat dari ranjang dan berlari ke kamar mandi.

"Baby.." ucap Lexio ketika sudah berada di belakang sang istri.

Zaviera tak menoleh,dia tertunduk lesuh di meja wastafel. Lemas dan pusing kembali menyerangnya.

"Aku lemas,sayang.." kata Zaviera lirih.

"Kita nanti ke rumah sakit ya.."

Lexio memijat lembut tengkuk istrinya, dia juga menyatukan rambut panjang Zaviera agar tidak terkena muntahan sang istri.

Di rasa tak lagi mual, Zaviera membasuh wajahnya dengan air di kran wastafel. Dia melihat wajahnya yang pucat pasi, sungguh rasanya sangat menyiksa.

Hari ini Lexio tidak masuk kantor karena ingin menemani sang istri cek ke rumah sakit.

Lexio dan Zaviera memutuskan untuk mencuci muka serta menggosok gigi masing-masing.

Karena mandi ataupun tidak, keduanya tetap saja terlihat tampan dan cantik 🤸🏻🤸🏻.

Di ruang makan..

Iren yang berkutat di dapur sejak pagi buta, kini telah menyelesaikan masak untuk sarapan kedua majikannya.

"Pagi Tuan, Nyonya.." sapa Iren kepada Lexio dan Zaviera yang sudah terlihat rapi, berjalan menuju ruang makan.

Keduanya mengangguk menanggapi sapaan dari maid.

Lexio menarik kursi untuk duduk sang istri.

"Mau sarapan yang mana baby..?"

Lexio menunjuk tumpukan roti dan juga nasi goreng di depannya.

"Aku tidak ada nafsu makan.." ucap Zaviera lesuh.

Karena memang benar,bumil itu merasakan jika nafsu makannya berkurang di saat waktu yang tidak menentu.

BERSAMBUNG...

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang