Bab.30

552 7 4
                                    

Haiii prend 😁
Ceritaku yang disini sedikit terbengkalai,gegara fokus ke cerita yg lain hehe maafin yak

*************************

"Kita mau kemana lagi baby", tanya Lexio menggenggam tangan calon istrinya.

"Eum,aku mau beli cilok,beli batagor,beli siomay," ujar Zavi sambil menghitung dengan jarinya.


Dahi Lexio sedikit mengkerut mendengar jenis makanan yang dikatakan oleh gadisnya.

"Makanan apa itu baby",

"Ituloh makanan yang dipinggir jalan ituh",

"Hah, tempat itu tidak higienis baby",

"Tapi enak loh",

Zaviera berusaha membujuk Lexio dengan ekspresi yang dibuat-buat sedih,dia sungguh menginginkan makanan itu,sudah lama sekali dia tidak jajan jenis makanan itu selama di mansion mewah.

Meskipun makanan yang tersaji di mansion lebih mewah dan lezat tapi baginya jajanan pinggir jalan juga tak kalah enak.

Lexio tampak menimbang-nimbang permintaan sang kekasih,dia sangat menjaga kesehatan gadisnya tapi dia juga tidak bisa menolak keinginan Zaviera.

Menghela nafas pelan kemudian berseru "Baiklah baby tapi jangan sering-sering okey",

Zaviera memekik senang "Yeaayyyy terimakasih sayang", saking bahagianya dia mencium pipi kanan kiri Lexio sehingga meninggalkan bekas lipstik disana.

Lexio hanya pasrah dengan tingkah gadisnya, apapun akan dia lakukan untuk membuat Zaviera bahagia bersamanya.

Melihat senyuman gadis itu tak sadar Lexio juga menarik kedua sudut bibirnya terbentuk sebuah senyuman manis,senyuman yang hanya ditunjukkan untuk orang-orang yang dia sayangi.

*
*

Di lain tempat..

"Duh Bian kok gak hubungin aku sih" gerutu Arra.

Gadis itu sedang libur berkerja,dia hanya bergelung di dalam selimut belum beranjak sama sekali, rencananya dia akan pergi kencan dengan Bian.

Yah, setelah pertemuan tak sengaja malam itu, hubungan keduanya kian dekat dan akrab hingga keduanya menjalin hubungan asmara.

"Apa aku telpon aja yah",

Gadis cantik itu mengambilnya ponselnya yang berada di atas meja kayu, kemudian menekan nama kontak Bian.

Tut
Tut
Tut

"Kok gak di angkat sih ah",
desahnya sebal.

Dia mencoba menghubungi kekasihnya sekali lagi dan akhirnya terhubung.

"Hal.."

"Kemana aja sih kok lama banget ngangkatnya",

Diseberang telepon belum sempat say hello sudah disela oleh Arra saking kesalnya.

"im sorry baby,aku harus menjemput bosku".

"Kenapa kau tak mengabariku dulu".

"maafkan aku baby,aku benar-benar minta maaf"

Hening....

"Begini saja,aku akan meminta ijin bosku untuk mengajakmu ikut dengan kami,kamu mau kan sekalian aku kenalin ke mereka, toh hubungan kita belum ada yang tau",

Bian masih menunggu jawaban dari sang kekasih, semoga saja mau dan tidak lagi merajuk.

Pria itu juga belum menceritakan jika dia bekerja dengan Lexio,jika saja Arra tau sudah dipastikan dia akan sangat senang.

"Baiklah, tidak apa-apa"

"Tapi apa mereka tidak keberatan jika aku ikut,aku malu".  ucapnya lagi.

"Tidak baby, bosku orang yang sangat baik kok"

"Ya sudah aku mandi dulu deh terus siap-siap",

"Astagaaaaaa baby,kamu belum mandi jam segini " pekik Bian keras.

"Belum",

"yasudah, mandilah dulu aku akan minta ijin sama bosku",

Tut..

Panggilan telepon itu dimatikan sepihak oleh Bian.
Arra mendengus sebal, perasaan yang telpon dia tapi yang mematikan malah Bian.

Gadis itu beranjak ke kamar mandi untuk memulai ritual mandi.

*
*

Setelah mematikan sambungan telepon dengan kekasihnya,Bian mendekati Lexio dan Zaviera.

"ekhem, Tuan ",

Lexio dan Zavi menoleh bersamaan ke sumber suara.

"Ada apa Bian?, tanya Lexio.

"Saya mau meminta ijin mau mengajak kekasih saya untuk ikut dengan kita kira-kira boleh tidak?,

Sepasang calon pengantin itu saling melempar pandangan, Kekasih? sejak kapan Bian memiliki kekasih?

"Kau memiliki kekasih?, tanya Lexio tak percaya.

"I..iya tuan",

"Sejak kapan, kenapa aku tidak tau?,

Lexio menodong Bian pertanyaan penuh tuntutan.

"Hehe 1 bulan yang lalu tuan",

"Memangnya ada yang mau denganmu?, ejek Lexio yang langsung mendapatkan sikutan dari Zaviera.

"Baby", rengek pria itu.

"Kamu jangan gitu kek", ketus Zavi kesal.

"Bagaimana tuan?, tanya bian lagi

"Ya sudah ajak saja,aku akan menunggu disini dengan calon istriku" Ujar Lexio seraya mengelus pipi mulus Zaviera.

"Terimakasih banyak tuan",

Bian membungkuk hormat kemudian meninggalkan pasangan bucin itu di kursi taman.

bersambung....

•••••••••••••••••••••••

semoga masih ada yang suka sama ketikan aku yang belepotan ini 🥲🥲🥲
luv 💋

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang