Biawak Betina

732 12 2
                                    

Haiii gaisss
minta vote dan komen yaw 🤭🤭
happy reading luv 💖🫶

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Suasana hati Lexio sedang kacau saat ini, ayahnya menghubunginya disaat tidak tepat,dalam hati Lexio merutuki ayahnya yang menyebalkan baginya.

Malvin menghubunginya tadi hanya sekedar memberi tahu jika Cheny akan menikah dengan Gavin,pria tua itu memintanya untuk menghadiri acara tersebut bersama Zaviera, sekaligus memperkenalkan gadis itu sebagai tunangannya, begitu.

Lexio dan Zaviera saat ini sedang dalam perjalanan menuju Mansion utama yang merupakan kediaman Malvin,namun sebelum itu dia menbawa Zavi ke toko baju terlebih dahulu, karena tidak mungkin dia akan membawa Zavi ke rumah dengan keadaan berantakan, bisa-bisa di geprek ibunya hahaha..

Setelah sampai di toko baju Lexio turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Zavi,tak lupa jaket yang ia kenakan tadi dia berikan untuk menutupi bagian dada Zavi yang terekspos akibat ulahnya saat di pinggir danau.

"Selamat datang Tuan" seru pelayan toko

"Saya ingin kalian carikan baju terbaik yang ada disini dan bawa ke hadapanku, sekarang" titahnya.

"Baik Tuan mohon ditunggu sebentar", pelayan toko itu dengan ramah mempersilahkan Lexio dan Zavi untuk menunggu di ruangan yang tersedia disana.

Keduanya masih saling diam membisu,Zavi masih malu jika ingat kejadian di pinggir danau tadi, seandainya tidak ada yang menelepon tadi pasti mereka sudah,akh kenapa jadi berfikir seperti itu huh? rutuk Zavi dalam hati.

Kalau Lexio,jangan tanyakan lagi ria itu masih dongkol sekali rasanya.

Kediaman dua insan beda kelamin itu terpecahkan oleh kehadiran pelayan toko yang membawa beberapa potong pakaian koleksi di toko itu.

"Silahkan di pilih Tuan,ini pilihan terbaik yang ada di koleksi toko kami",kata pelayan toko itu.

Lexio menatap Zavi lurus seakan melontarkan pertanyaan lewat telepati

"Kau pilih saja yang mana menurutmu bagus dan kau sukai" begitulah kira-kira arti tatapan Xio.

Zaviera pun menunjuk sebuah dress selutut bertali spaghetti di masing-masing pundak,dan potongan rendah di bagian punggung, kemudian dia mengambil dress itu lalu berlalu ke ruang ganti.

Setelah selesai dia keluar dari ruang ganti, dress yang sudah tak berbentuk tadi dia masukkan ke dalam tong sampah yang berada di samping ruang ganti.

Dia merapikan tampilannya agar tak terlihat berantakan seperti tadi, Zavi pun melangkahkan kaki ke ruangan dimana Lexio menunggunya.

"Sudah"

"Tunggu sebentar aku akan membayar dulu"

Lexio menyodorkan kartu hitam no limit pada pelayan toko, setelah selesai kartu itu dia masukan kembali ke dalam dompetnya.

"Ayo kita pulang,Mama sudah menunggumu pasti", ajak Lexio, keduanya pun meninggalkan toko

"Hum,aku merindukan mama", sahut Zavi riang

"Cih, sekarang kau jadi anak kesayangan Mama, padahal anaknya itu aku bukan kau",

"Karena kau sangat kaku seperti kanebo sedangkan aku yang manis imut dan cantik jelita, makanya Mama menyukaiku wlee", ejek Zavi menjulurkan lidahnya.

"Apa lidahmu minta ku gigit hum", ancam Xio

Zavi refleks menutup bibirnya rapat dengan kedua telapak tangannya, wajahnya sudah berubah tegang tidak seberani tadi.

Lexio tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi menggemaskan gadisnya itu.

"Kenapa kau tertawa hum, apakah ada yang lucu", tanya Zavi.

"Ya,kau lucu sekali ekspresi wajahmu seperti orang yang ketahuan mengambil barang orang lain alias nyolong, Hahahahaha".

Sepanjang perjalanan mereka saling debat dan mengejek satu sama lain,tidak ada kecanggungan seperti tadi,tawa riang yang Lexio dan Zavi saling beradu di dalam mobil.

*

Mansion Utama

Rika antusias memasak di dapur untuk menyiapkan hidangan makan siang spesial untuk calon menantunya, Sesayang itu pada gadis itu, padahal awalnya wanita paruh baya itu ingin menjodohkan Lexio dengan Cheny.

Tapi saat Lexio mengatakan jika dia akan menikahi Zavi,dia tidak lagi memaksa sang putra untuk menikah dengan Cheny,dan gadis yang dijodohkan dengan Lexio dulu kini sudah akan melepas masa lajangnya bersama Gavin, kolega bisnis Lexio.

"Nah, semuanya udah siap tinggal menunggu Lexio dan Zavi datang", ucap Rika setelah semua hidangan tertata rapi di meja makan.

Malvin yang melihat keantusiasan istrinya geleng-geleng kepala.

"Mah jangan terlalu capek, minta tolong sama bibi saja jangan semua Mama kerjain sendiri".

"Ssttt, Papa diem aja deh ini urusan calon mertua sama menantu",

"Ya sudahlah terserah Mama saja,asal jangan kecapean aja, nanti jatah papa bisa hilang kalo mama capek" celetuk Malvin.

Plak..

"Awsh Mama apa-apaan sih kok papa dipukul", ucap Malvin mengusap lengannya yang terasa panas akibat geplakan maut biawak betinanya.

"Sukurin emang enak,salah sendiri ngomong gak pake filter,nerocos gada rem" sungut Rika.

bersambung...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

hihihi emang enak
kena geplakan maut 🤭😝🤣
kacian

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang