Menikahlah Denganku

723 11 1
                                    

haiiii 🤭🤭

jangan lupa vote dan komen yaw 🫣
happy reading LUV 🫶💖

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah puas berbincang-bincang dengan Arra, Zaviera dan Lexio memutuskan untuk meninggalkan cafe.

"Kau mau kemana lagi hum?" Lexio menoleh Zavi yang berada disampingnya,duduk di sebelah kursi kemudi.

"Aku tidak tahu,kau ada rekomendasi tempat tidak yang bagus gitu",

"Hum ada tapi aku ragu kau menyukainya atau tidak".

"Ya sudah,kesana saja aku ingin melihat tempat yang kau katakan barusan",

Lexio melajukan mobil menuju sebuah tempat dimana tempat itu memiliki kenangan bersama mantan kekasihnya dulu.

Yap Lexio akan membawa Zavi ke sebuah danau,dia ingin menghapus kenangan Zea disana, Lexio sudah tidak ingin mengingat apapun tentang Zea lagi.

Dan rencananya pria itu akan melamar Zaviera di danau nanti.

Sesampainya ditempat tujuan Lexio turun lebih dulu lalu membukakan pintu untuk Zaviera.

"Terimakasih", ucap Zavi dengan senyuman manis, Lexio hanya mengangguk sekilas sebagai jawaban.

Pria itu menggenggam sebelah tangan Zaviera dan merengkuh pinggang gadis itu hingga merapat dengan tubuh kekarnya.

Zaviera hanya tersenyum malu diperlakukan seperti itu, pipinya sudah memerah sekali, Keduanya berjalan seperti sepasang kekasih sangat serasi sekali, Cantik dan Tampan.

"Duduklah disini", Lexio menepuk tempat sebelahnya ,mereka duduk di kursi kayu yang berada di pinggir danau itu.

Zaviera memejamkan matanya, menikmati udara segar, senyuman indah terpancar di wajah cantiknya.

Lexio memandang gadis itu tersenyum tipis, pria itu merasa beruntung tidak berjodoh dengan kakak dari gadis yang berada di depannya, Lexio berharap jika dirinya berjodoh dengan Zavi.

"Indah sekali aku suka tempat ini".

Zavi menoleh Lexio disampingnya,dia terpaku melihat wajah tampan yang biasanya datar, kini wajah kaku itu terhiasi sebuah senyuman manis.

"Ekhem,ini tempat favoritku", Lexio berdehem menghalau rasa gugup.

"Hum, apakah boleh jika ini jadi tempat favoritku juga.." pinta Zavi.

"Tentu.." senyum Lexio semakin lebar Zaviera meleleh dibuatnya,hihihihihi.

Zaviera berdiri dari duduknya dan merentangkan tangan kemudian gadis itu berteriak sangat kencang meluapkan rasa bahagianya.

"Tuhan,aku bahagia sekali hari ini terimakasih banyak Tuhan",

Lexio ikut bangkit dari duduknya dan memeluk Zaviera dari belakang, membuat gadis itu terkejut bukan main.

"Lexio kenapa kau memelukku"

Zaviera hendak melepaskan rengkuhan tangan besar Lexio dipinggangnya namun urung ketika mendengar seruan pria itu.

"Biarkan seperti ini sebentar saja", Lexio menelusupkan wajahnya ke leher Zaviera, sehingga membuat gadis itu dilanda kegelian karena nafas hangat Lexio mengenai kulitnya.

Setelah beberapa saat keduanya mengurai pelukannya, Lexio membalikkan tubuh Zaviera sehingga wajah gadis itu tepat berada dihadapannya.

Tangan besar Lexio perlahan mengusap lembut pipi gadis itu,Jantung keduanya berdegup sangat kencang,

"Maukah kau menikah denganku", ucap Lexio

hah

Zaviera terkejut mendengar ucapan Lexio, benarkah pria itu melamarnya, apakah dia berbicara seperti itu dalam keadaan sadar? Zaviera bermonolog sendiri.

"Kenapa kau diam hum..?" tanya Lexio tangannya masih setia mengusap pipi Zavi.

"Apakah yang kau katakan benar",Zavi mendongak menatap Lexio.

"Benar, jadi kau mau tidak menikah denganku", Lexio menuntut jawaban.

Zaviera menganggukkan kepalanya sebagai jawaban,tapi yang Lexio inginkan adalah ucapan bukan isyarat.

"Aku ingin jawaban itu keluar dari bibirmu bukan bahasa isyarat seperti ini",

"Ya, aku mau menikah denganmu"

Zaviera menyembunyikan wajahnya di dada bidang Lexio,dia tidak sanggup menatap wajah pria itu, Lexio terkekeh melihat tingkah gadisnya.

Pria itu menangkup wajah Zaviera dan perlahan mendekatkan wajahnya,dia melayangkan sebuah kecupan ringan di bibir mungil itu.
manis.

Itulah yang Lexio rasakan saat mengecup bibir Zavi, sedangkan gadis itu hanya memejamkan matanya,merasa tidak ada penolakan Lexio memberanikan diri melumat bibir itu dan disambut oleh Zaviera.

Tangan Zaviera refleks mengalung di leher Lexio,ciuman yang tadi pelan kini berubah menjadi sebuah ciuman yang menuntut.

"Eunghhh.." erang Zaviera di sela-sela ciumannya.

Tangan Lexio merambat naik ke atas dan mendarat tepat didada Zaviera, diremasnya lembut membuat Zaviera menggeliat merasakan sentuhan Lexio.

bersambung ......

**********************

cihuyyyy enaknya dilamar sama
Lexio 🤭🤭, othor kapan yak 🫣🫣🤣🤣

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang