Bab.45

669 8 4
                                    

Halloo Hallo 😄😄

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

•••••••••••

Di tengah malam , Zaviera terbangun dari tidurnya.Wanita itu bangun karena merasakan tenggorokannya yang terasa kering.

"Ugh.."

Intinya masih terasa nyeri sekali ketika ia bergerak sedikit.

Zaviera menurunkan kakinya menapak lantai satu persatu,sambil berpegangan ujung nakas.Dia sambil meringis mencoba untuk bangkit sendiri.

BRUK..

Ternyata Zaviera tidak mampu untuk menopang tubuhnya sendiri, alhasil dia terjatuh ke lantai.

Sementara Lexio yang mendengar suara tersebut langsung terbangun dari tidurnya.

"Baby.."

Pria itu bergegas turun dari ranjang menghampiri sang istri.

"Kenapa bisa jatuh,hum..?" tanyanya panik.

Lexio tidak memperdulikan pening di kepalanya akibat bangun tiba-tiba tadi.

"Aku mau ke dapur,aku haus.." jawab Zaviera.

Lexio mengangkat tubuh polos itu ke atas ranjang, kemudian berjalan menuju walk in closet, selang tak berapa lama.Dia sudah kembali dengan membawa dua setelan piyama di tangannya.

Dengan telaten pria itu memakaikan baju tidur itu hingga terpasang sempurna,dia juga melakukan hal yang sama pada dirinya.

"Biar aku ambilkan saja.."

Zaviera mengangguk.

Beberapa menit kemudian Lexio kembali ke kamar sambil membawa satu teko air putih serta gelasnya sekalian.

"Minumlah.."

Lexio melihat istrinya yang meminum hampir setengah teko kaca itu sedikit terperangah, tidak minum berapa hari huh..?

Ahh..

Desahan penuh kelegaan Zaviera yang sudah menuntaskan dahaganya.

Sementara Lexio masih tak berkedip sama sekali.

******

Dua bulan kemudian...

Tidak terasa waktu bergulir dengan sangat cepat, pernikahan Lexio dan Zaviera sudah berjalan dua bulan.

"Huh,lemes banget sih ah.." dumal Zaviera kesal.

Belakangan ini badannya seperti orang jompo,lemah letih dan lesuh.

Ini saja dia masih bergulung dengan selimut di atas ranjang, bahkan suaminya pergi je kantor saja dia tidak tahu.

"Hoek.."

Zaviera melompat cepat dari ranjang lalu meluncur ke kamar mandi,gadis itu membungkukan badannya condong ke wastafel.

"Hoek..hoek.."

Perutnya seperti di aduk-aduk saat ini, semakin lemas saja dia sekarang.

"Hikss ..hiks ..hiks.."

Zaviera menangis merasakan tubuhnya yang sangat tidak nyaman,dia merosot ke lantai bersandar di dinding kamar mandi.

Rambutnya acak-acakan, wajahnya pucat pasi.

"Nona.."

Iren memanggil sang majikan, Zaviera mendengar tapi tidak sanggup untuk menyahutinya.

Iren mencari di semua sudut kamar sang majikan tapi tak kunjung menemukannya,dia sangat gusar karena tidak mengetahui keberadaan majikannya.

Ekor matanya tak sengaja menangkap siluet orang yang dicarinya ,tidak menunggu lama Iren langsung menghampiri orang itu.

"Astaga Nona.." pekik Iren kaget.

Bagaimana tidak, Nona mudanya ini terlihat sangat memprihatinkan sekali keadaannya.

Air matanya menggenangi pelupuk mata indahnya, sampai tumpah ke pipi saking tidak bisa menampung lagi.

"Iren..hikss..hiks..hiks.."

"Ada apa nona, kenapa nona seperti ini..?"

Iren mencoba menarik tubuh lemas itu untuk berdiri.

"Badanku lemas sekali huaa, perutku juga tidak nyaman.." adunya kepada maid itu.

"Apa saya hubungi tuan muda saja nona..?" tawar Iren.

"Jangan,dia sedang bekerja.Tak perlu memberitahunya.." cegah Zaviera cepat.

Sesampainya di kamar, Iren merebahkan majikannya di ranjang dan menyelimutinya.

"Saya panggilkan dokter saja Nona.." bujuk Iren.

"Tapi aku takut di suntik nanti,hiks..hiks..hiks.."

Zaviera kembali menangis lagi,dia memiliki trauma dengan jarum suntik.

******

Setelah berhasil membujuknya, Iren menghubungi dokter pribadi keluarga Lexio.

Tak berapa lama dokter itu sudah tiba di depan mansion Lexio.

"Silahkan masuk dokter.." sambut penjaga sambil membukakan pintu untuk dokter Amelia.

"Terimakasih pak.." balas dokter muda itu ramah.

Sesampainya di dalam , Amelia di hampiri oleh Iren.

"Langsung masuk saja dok.." ucap Iren sembari melangkah bersama dokter Lia ke kamar sang majikan..

Ceklek..

Zaviera mengalihkan pandangannya ke pintu yang terbuka dari luar.

Dia melihat seorang wanita cantik dengan berbalut jas putih khas dokter berjalan ke arahnya bersama dengan maid pribadinya.

"Selamat siang nona.." sapa dokter Lia tersenyum ramah.

Bersambung...

********

Kira-kira apa yak sakitnya 😄😄😄

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang