Bab.57

544 8 4
                                    

Anyyeong...🫰🏻🫰🏻🫰🏻
Mendung bukan berarti hujan..
Dekat belum tentu jadian eaaaakk 🫣🤣..

•••••••••••••

"Baby,aku berangkat ke kantor dulu ya.."

"Hum.."

Lexio yang sedang membenahi penampilannya pun menoleh kepada sang istri yang duduk di bibir ranjang,tidak biasanya istrinya hanya menjawab dengan deheman singkat seperti ini.

"Kamu kenapa hum..? tidak seperti biasanya.."

Lexio menghampiri istrinya dan merengkuh tubuh yang semakin berisi itu.

"Aku ingin shopping boleh..?"

"Aku jenuh di mansion terus.." ucap Zaviera lirih.

"Hanya itu saja..? tidak ada hal lain..?"

Zaviera mengangguk cepat,ia mengatakan hal jujur. Sungguh bosan rasanya berada di mansion tanpa melakukan apa-apa.

"Boleh..?"

Wanita hamil itu memastikan permintaannya akan diterima atau ditolak oleh suaminya.

Lexio terkekeh ringan, wajah istrinya lucu sekali. Seperti anak kecil yang menunggu dibelikan mainan oleh orangtuanya.

"Tentu saja boleh sayang ku.."

Raut wajah Zaviera yang semula ragu kini berubah menjadi senyuman yang manis, ia kira suaminya ini akan melarangnya pergi.

"Terimakasih sayangku, muach.."

"Tapi harus ada bodyguard bersama mu,dan kamu tidak boleh menolaknya.."

"Siap komandan.."

Zaviera memberikan hormat untuk sang suami, wanita itu nyengir kuda menunjukkan deretan giginya yang rapi dan putih.

"Jangan lama-lama di luarnya, nanti kamu kecapean.."

"Iya sayang, nanti aku sekalian mau cek ke rumah sakit.."

"Ya sudah, aku berangkat dulu. Bian sudah menunggu di luar.."

CUP..

CUP..

Lexio membenamkan kecupan mesra di kening dan bibir sang istri, setelah itu ia keluar dari kamar dan turun ke bawah.

••••

Zaviera sudah siap dengan dress ibu hamil melekat di tubuh bulatnya, perutnya yang besar  terlihat sangat menonjol.

Dia hanya membawa handbag ditangannya, hanya untuk menyimpan ponsel dan juga kartu debit.

Dengan hati-hati ia menuruni anak tangga, baru sampai setengah jalan saja , nafasnya sudah ngos-ngosan.

Iren yang melihat majikannya kelelahan pun menghampiri dan membantunya.

Iren memapah Zaviera turun dari tangga, hingga sampai di bawah.

"Nona mau kemana..?"

"Aku mau shopping Ren, jenuh aku di mansion terus. Kamu ikut yuks nemenin aku.."

Zaviera mengajak maid yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri, untuk ikut bersamanya.

Iren mengangguk,ada gunanya juga ia ikut. Bisa membantu Zaviera jika kelelahan seperti tadi.

Gadis itu bersiap-siap sebentar, setelah selesai ia menemui majikannya di ruang tamu dengan membawa kursi dorong untuk ibu hamil.

"Kenapa membawa itu Ren..?"

"Untuk Nona kalau kecapean nanti.."

"Hum, kamu perhatian sekali dengan ku.."

Iren menggelengkan kepalanya, sifat tengil majikannya ini kumat,ehhee.

Keduanya berjalan bersama keluar mansion,di pelataran bangunan mewah itu sudah terparkir beberapa mobil.

Lexio meminta para bodyguardnya untuk mengawal istrinya selama di luar,dan lihatlah. Tiga mobil Jeep di belakang serta mobil Alphard di depan.

Seperti pengawalan presiden saja,huh.!

"Silakan nyonya.."

Sopir menyambut Zaviera untuk masuk ke dalam mobil, Iren pun menyusul di belakangnya.

Empat mobil itu mulai bergerak maju keluar satu persatu dari gerbang mansion.

"Ini terlalu berlebihan.." dumal Zaviera.

"Tuan mengutamakan keselamatan dan keamanan untukmu nona.." sahut Iren.

Zaviera pikir hanya tiga orang pengawal saja cukup, ternyata lebih dari sepuluh orang yang di utusnya.

•••••

Jhonson Corp..

Di perusahaan Lexio saat ini sedang ada meeting rutin bulanan, yang hanya di hadiri oleh para petinggi perusahaan.

Mereka membahas seputar perkembangan dan visi misi di perusahaan itu.

"Bulan ini pendapatan yang masuk ke perusahaan, terpantau sedikit menurun.." ucap Malvin,ayah dari Lexio.

Pria paruh baya itu masih turut memegang kendali perusahaan yang kini di kelola oleh sang putra.

"Bisa jadi karena kita menaikkan sedikit harga dari produk, lalu mereka berpindah ke perusahaan lain dengan harga yang lebih murah.." sahut yang lainnya.

Malvin membawa pandangannya ke arah sang putra "Ini tidak bisa dibiarkan, perusahaan kita bisa rugi besar.."

"Lexio, tugas mu menghandle masalah ini.."

"Ya.."

Lexio menjawab singkat ucapan sang ayah.

Di tempat lain..

Seorang pria duduk di kursi kebesarannya, kedua kakinya di angkat ke atas meja kerjanya.

Bibirnya menyunggingkan senyuman yang tidak bisa di artikan.

"Aku akan merebut semuanya darimu.." gumam pria itu.

BERSAMBUNG...

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang