Tanpa Judul

510 10 3
                                    

haiiiii annyeong 😋
jangan lupa vote dan komen yaw
happy reading luv 💖🫶

*****************************

"Kamu mau kemana malam-malam begini ? tanya Bian setelah tautan tangan mereka terlepas.

"Mau pulang ke kontrakan,abis pulang kerja", jawab Arra.

"Memangnya kamu bekerja dimana dan kenapa pulang selarut ini",

"Aku bekerja di cafe Jamais Vu sebagai pelayan disana".

Bian manggut-manggut mendengar jawaban dari Arra.

"Ayo, aku antarkan pulang",tawar Bian.

"Tapi,aku tidak mau merepotkanmu", cicitnya

"Apa kamu mau diganggu sama preman preman jelek tadi", Arra menggeleng cepat,jelas dia tidak mau itu terjadi lagi.

"Sudah ayo ikut saja, aku bukan pria jahat tenang saja",

Gadis itu akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran Bian.

Keduanya masuk ke dalam mobil bersama kemudian mobil itu meluncur ke kontrakan Arra.

Setelah sampai di depan sebuah rumah kecil dan sempit, Bian turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil untuk Arra.

"Terimakasih" ucap Arra.

"hum, kamu tinggal disini sendirian? tanya pria tampan itu.

"Iya", jawabnya singkat.

"Apa kamu nyaman berada disini",

"Iya,aku sudah terbiasa?",

Setelah berbincang-bincang panjang lebar Bian memutuskan untuk pergi,tidak  baik juga berduaan dengan gadis apalagi ini sudah malam.

"Aku pulang dulu,kau cepatlah masuk dan istirahat", pamit Bian.

"Baiklah hati-hati,dan terimakasih banyak sekali lagi", ucap Arra.

Bian hanya mengangguk sekilas lalu memasuki mobil dan melajukannya meninggalkan gadis itu di depan kontrakan sempitnya.

Arra pun melangkah masuk ke dalam rumah kecil itu dan menguncinya, kemudian dia memutuskan untuk mandi lalu tidur, tubuhnya terasa lelah sekali.

Bian di perjalanan pulang.

"Kenapa jantungku berdenyut sangat cepat saat berada di dekat Arra, padahal aku baru sekali bertemu dengannya",

"Arrghhhttt, kenapa tadi aku tidak meminta nomornya,bodoh sekali aku", geram Bian.

Mobilnya sudah memasuki basement apartment miliknya,lalu memarkirkan mobil itu kemudian menuju lift yang mengantarnya ke lantai unit miliknya.

Ting...

Pria tampan itu bergegas keluar dari lift dan membuka pintu apartemennya menggunakan cardlock..

"Hah, lebih baik aku mandi lalu"

Bian mulai membuka semua pakaian yang membungkus tubuh kekarnya menyisakan boxer ketat saja,dia memasukkan baju kotor ke dalam keranjang.

Pancuran air shower membasahi tubuh kekar, otot-otot yang sempurna,tidak beda jauh dengan Lexio.

Pria tampan itu lekas membalur tubuhnya dengan sabun,lalu membilasnya hingga bersih tak tersisa.

Tangan panjangnya meraih handuk dan melilitkannya menutupi aset kebanggaannya,lalu keluar dari kamar mandi menuju lemari pakaian miliknya.

Dia hanya mengambil sebuah boxer saja,sama seperti Lexio yang selalu tidur dengan menggunakan boxer.

Pria itu lekas merebahkan diri ke ranjang dan langsung terlelap,saking capeknya ehehee.

*
*

Mentari telah menunjukkan kehadirannya,di sebuah kamar seorang gadis cantik bangun terlebih dahulu,dia menggeliat kecil dan melihat sekelilingnya, tatapannya terhenti pada sosok pria tampan yang tertidur pulas dengan mengulum salah satu payudaranya.

Astaga, semalaman pria ini tidak melepaskan kulumannya sama sekali, Zaviera terheran-heran dengan Lexio, perlahan dia melepaskan payudaranya dari mulut Lexio.

Untung saja bibir itu sedikit terbuka,jadi tidak terlalu susah untuk melepaskannya.

Zavi terkekeh, apakah nanti setelah menikah akan seperti itu setiap harinya,gadis itu melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 06.30.

Gadis itu pun memutuskan ke masuk kamar mandi untuk membasuh muka dan menggosok gigi,lalu turun untuk membuat sarapan untuk calon suaminya.

Setelah selesai cuci muka dia mengambil bra yang semalam dilepas oleh Lexio lalu menggunakannya kembali,dia juga mengenakan kemeja Lexio yang kebesaran ditubuhnya.

Sesampainya di bawah dia langsung menuju dapur dan sudah ada Iren di sana, sedangkan maid yang lainnya, tentu saja melakukan tugasnya bersih-bersih di rumah itu.

"Pagi Ren" sapa gadis itu.

"Heii, pagi juga kenapa sudah bangun hum?" tanya Iren.

"Aku ingin membuatkan sarapan untuk Lexio"

"Ciyeeeee,yang belajar jadi istri yang baik", goda Iren.

"Apaan sih Ren", sahut Zavi yang pipinya sudah memerah.

"Ih ih ih tuh kan pipinya merah, tersipu pasti", Iren tak ada hentinya menggoda Zavi.

"Sudah-sudah lebih baik kita segera membuat sarapan keburu dia bangun nanti".

"Baiklah baiklah Nyonya",

"Iren", teriak Zavi sebal karena Iren selalu menggodanya, sedangkan Iren hanya tertawa puas sekali.

Akhirnya mereka berdua membuat nasi goreng seafood untuk menu sarapan.

Bersambung....

****************

Godain terus aja biar makin tersapu ehh ehh tersipu 😋🤣

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang