Bab.41

683 7 5
                                    

Annyeong 🐓🐓
Happy reading ❤️‍🔥❤️‍🔥

••••••••••

"Zav,kamu serius mau naik ini..?" tanya Arra sembari menelan ludahnya kasar.

Tenggorokannya terasa kering sekali.

"Hum, tentu saja.." jawab Zaviera tenang.

"Aku takut Zav, nanti kalo jatuh gimana..?"

"Tenang aja,kan ada safety nya.."

Tak ingin berlama-lama, Zaviera menarik kuat tangan Arra,ia membeli dua tiket untuk naik wahana Tornado.

Wahana itu sudah siap,para penumpang juga sudah duduk saling membelakangi,alat pelindung juga sudah terpasang (ngga tau namanya hihi)

"Zav.."

Arra terlihat sangat tegang sekali, wajahnya pucat pasi seperti tidak di aliri darah,suhu tubuhnya berubah menjadi dingin.

"Jangan takut ini sangat menyenangkan, percaya lah.."

Perlahan wahana itu mulai bergerak ke naik, awalnya bergerak dengan ritme lambat semakin lama semakin kencang.

"AAAAAAAAAAAAA.."

Itu suara Arra yang berteriak ketakutan, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.

Bagaimana tidak, benda itu bergerak meliuk-liuk dan juga mengayun.

"Whoaaa,ini sangat menyenangkan Huuuuuu.."

Berbeda dengan Arra, Zaviera malah teriak kegirangan, senang sekali rasanya.

Duh, bahagia diatas penderitaan Arra (⁠≧⁠▽⁠≦⁠).

Setelah kurang lebih lima belas menit, akhirnya wahana itu berhenti juga.

Arra langsung berlari ke kamar mandi, perutnya seperti di aduk-aduk rasanya,mual sekali.

"Hoek.."

"Zaviera kampret.."

"Tega bener ngajakin naik wahana yang pertaruhan nya nyawa.."

Arra mendumal di kamar mandi,ia membasuh wajahnya dengan air wastafel, gadis itu melihat pantulan dirinya di cermin.

"Udah kayak mayat hidup aku,huh.." gumamnya mendengus.

•••

"HAHAHAH.."

Gelak tawa Zaviera pecah kala melihat wajah pucat temannya.

Arra memutar bola matanya malas,enak sekali dia tertawa seperti ini, sedangkan dirinya sangat tersiksa sekali.

"Nyesel aku ikut.." tukas Arra.

"Loh kok gitu..?"

"Aku mau pulang aja,tau gini enakan tidur.."

Arra meninggalkan Zaviera sendirian, apakah gadis itu benar-benar merajuk..?

Hayolouh Zaviera..ha ha Arra marah.

Tak ingin ketinggalan jauh, Zaviera mengejar langkah Arra.

"Ra, tunggu.."

"Apa,hah..?"

"Kamu beneran marah..?"

"Enggak.."

"Maafin aku yak, sebagai permintaan maaf aku.Gimana kalo kita nge Mall aja.." tawar Zaviera membujuk.

"Kamu mau makan, belanja,ke salon.Aku yang bayarin,deal.."

Gadis itu mengulurkan tangannya menunggu Arra menjabatnya tanda setuju.

Diiming-imingi sedemikian rupa siapa yang tidak luluh.

"Okee,DEAL.."

"Lets go.."

Syukurlah Arra tidak merajuk terlalu lama, keduanya menuju parkiran dimana mobil Zaviera terparkir.

Sebenarnya Zaviera masih ingin bermain di tempat hiburan itu, tapi karena Arra bete duluan ya sudah tak apa.Lain kali saja bersama Lexio.

"Pak,antar kita ke Mall ya.." ucap Zavi kepada sopirnya.

"Baik Nona.."

Kedua gadis itu masuk bersamaan ke dalam mobil itu.

Bersambung...

•••••••••••••••

Wkwkwk ketika uang sudah berbicara,apa sih yang enggak 🐓🐓🐓🤣🤣🤣

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang