Bab.54

516 6 4
                                    

Haiii haiii , kumaha damang...?
Sae..! Alhamdulillah 🤭🤭..

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Di sebuah resto..

Di sinilah Lexio dan Bian saat ini,klien yang meminta bertemu dadakan ini merupakan klien terpenting diantara yang lainnya.

"Maaf tuan saya terlambat.." ucap Lexio mendaratkan bokongnya di sofa ruang VIP.

"Tidak apa-apa tuan.." balas Mr.Smith diiringi kekehan ringan.

Mereka pun memulai acara meetingnya , Lexio terlihat begitu tampan jika sedang dalam mode serius seperti ini,tak ayal membuat sekretaris Mr.Smith tak melepaskan pandangan matanya yang terkunci pada sosok kolega bisnis sang bos.

Inti dari pertemuan ini adalah rencana pembangunan sebuah toko  kosmetik di kota X yang ada di negara New York.

Mr.Smith mengajak bekerja sama perusahaan Lexio untuk tender proyek besar ini.

Lexio mencermati kata demi kata,dia tidak ingin salah langkah dalam mengambil tindakan, dia harus benar-benar teliti mengeceknya agar tidak ada kesalahan,dan menyesal di kemudian hari.

Pria itu menimbang-nimbang keuntungan yang diperoleh dari kedua belah pihak,merasa cocok dia akhirnya memutuskan untuk menerima kerja sama dalam proyek ini.

"Baiklah,saya setuju.." ucap Lexio sambil membubuhkan tandatangannya di atas kertas bermaterai.

"Senang bekerja sama dengan anda tuan Lexio.."

Mr.Smith mengulurkan tangannya untuk salam tanda jadi kerja samanya dengan Lexio.

****

TOK..TOK..TOK..

"Nona,saya masuk ya.."

Tidak ada sahutan dari penghuni kamar, Iren pun masuk.

Sunyi sekali kamar ini, batinnya.

Berjalan sambil membawa nampan berisikan susu dan irisan buah, Iren melangkah sambil mengedarkan pandangannya.

Dia meletakkan nampan itu di atas nakas dan menyusuri kamar itu untuk mencari majikannya.

Suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi menghentikan langkahnya,maid itu mengelus dadanya lega, dia kira majikan wanitanya pergi tanpa sepengetahuannya.

CEKLEK..

Zaviera keluar dari dalam kamar mandi dengan keadaan yang segar dan cantik.

"Ren..?"

Iren yang semula melihat-lihat ikan cupang milik majikannya sedikit terjengit.

"Nyonya.."

Dia pun mendekat ke arah majikannya.

"Saya membawakan buah dan susu untuk anda Nyonya.."

"Hum,terimakasih banyak.."

Zaviera memasuki walk in closet untuk ganti baju,dia hanya menggunakan dress rumahan yang sederhana dan simpel.

Perutnya masih belum terlihat, karena baru dua bulan.

"Sayang,kamu ada temen sekarang.." ucap Zavi terkekeh sambil mengelus perutnya.

Teman yang dia maksud adalah, tiga ikan warna warni yang dia pelihara di dalam wadah.

Bumil itu keluar dari walk in closet dan berjalan ke arah meja rias, dia perlu mengeringkan rambutnya yang masih basah.

"Saya bantu Nyonya.." tawar Iren  mendekat dan mengambil alih hair dryer yang dipegang oleh majikannya.

"Maaf merepotkan.." ucap Zavi canggung.

"Tidak nyonya,ini sudah tugas saya.." balas Iren.

Maid itu mulai mulai mengeringkan rambut panjang sang majikan dengan hati-hati, Zaviera melihat ketelatenan Iren dari cermin.

"Ren..?"

"Iya nyonya.."

"Kira-kira bayiku perempuan atau laki-laki ya..?"

"Bisa jadi dua-duanya nyonya.." celetuk Iren asal.

"Ngaco ah kamu, tadi pas di usg cuma ada satu kantong saja kok.." sanggah Zaviera.

"Saya hanya asal tebak saja nyonya.."

Kembar ta enggak yang penting di syukuri bukan begitu 🤭🤭..

BERSAMBUNG...

••••••••

Kalo beneran hamil kembar pasti cantik dan tampan seperti kedua orangtuanya 🌝🌝..

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang