Bab.53

527 7 4
                                    

Annyeong 😚
Aku mau ngucapin makasih buat yg udh mau baca cerita amatiran ini 🥰🥰 dari awal sampai end nanti 😚😚..


BRUK..

Lexio melemparkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu, sementara Zaviera sudah sibuk dengan ikan peliharaannya yang akan menjadi kesayangannya nanti.

Lexio berdecak kesal , istrinya lebih fokus ke ikan-ikan kecil yang dia beli tadi dan dirinya di acuhkan seperti ini.

"Iren.." panggil Zaviera.

"Saya nona.." sahut Iren.

"Aku minta wadah yang besar untuk ikan-ikan ku ini.."

Zaviera menunjukkan ikan cupang yang dia tenteng di kresek kepada maidnya.

Iren bergegas mencari wadah yang diinginkan majikannya itu, hingga tak berapa lama dia kembali dengan wadah menyerupai baskom tapi lebih besar.

Zaviera memasukkan ikannya satu persatu ke dalam wadah itu dan membawanya ke dalam kamarnya, dia melewati suaminya yang menatapnya dari ruang tamu.

"Aih,dia benar-benar melupakan ku.." desah Lexio frustasi.

Drrrtt.. Drrrttt

Ponsel Lexio bergetar di dalam saku, pria itu bangkit dan mendudukkan dirinya. Dia membawa benda pipih yang masih bergetar itu ke depan wajahnya.

"Halo,ada apa..?"

"........"

"Sekarang..?"

"......."

"Baiklah, aku berangkat sekarang.."

TUT...

Sambungan telepon itu berakhir sepihak, Lexio yang mematikannya setelah mengatakan ucapan terakhirnya tadi.

Lexio berdiri dari duduknya dan mengayunkan tungkai panjangnya ke arah kamarnya.

"Baby.."

Zaviera yang sedang asyik melihat-lihat ikan-ikannya menoleh ke arah suaminya yang berjalan mendekat.

"Iya sayang.."

"Aku ke kantor dulu, boleh..?"

"Ada urusan mendadak,klien penting dari luar negri tiba-tiba mengajukan meeting.." kata Lexio menjelaskan.

"Hum tak apa, berangkat saja.."

Lexio menekuk wajahnya, dia berharap istrinya ini merengek kepadanya untuk tetap tinggal di mansion, tapi kenyataannya lain. Zaviera justru tidak keberatan sama sekali.

"Mentang-mentang punya ada yang baru, aku terlupakan.." cibir Lexio pelan.

Pria itu mengambil setelan hitam formalnya dari lemari, kemudian memakainya.

Setelah siap,dia menghampiri istrinya yang tidak mengalihkan pandangannya ke arah ikan cupang piaraannya.

"Aku berangkat dulu baby, kalo kamu pengen sesuatu katakan saja.."

CUP...

Lexio membubuhkan kecupan hangat di kening sang istri, kemudian berlalu dari kamarnya.

"Ren, jangan lupa berikan susu ibu hamil untuk istriku.." titah Lexio pada Iren yang berpapasan dengannya.

"Baik tuan.." balas Iren sopan.

Lexio membawa langkah lebarnya keluar dari mansion,dia memasuki mobil mewahnya dan mulai melajukannya dengan kencang.


"Selamat siang tuan.." sapa para karyawan Jhonshon Corp menyambut kehadiran sang pemilik perusahaan.

Seperti biasa, Lexio melewatinya begitu saja tanpa membalas sapaan para bawahannya.

Pria itu berjalan dengan penuh kewibawaan menuju lift khusus untuknya.

Elevator itu mulai bergerak naik menuju lantai, ruangan Lexio berada.

Tak lama kemudian bunyi pintu lift berdenting, tanda jika sudah sampai.

Lexio melepaskan kancing jas nya dan masuk ke ruangannya.

Di dalamnya sudah ada Bian,sang assisten yang menunggunya.

"Tuan.."

"Kenapa mendadak sekali.." protes Lexio sembari mendaratkan bokongnya di kursi kebesarannya.

"Maaf tuan, mereka juga memberikan kabar mendadak.." ujar Bian menjelaskan.

Lexio memijat pangkal hidung bangirnya sambil memejamkan kedua matanya.

"Meeting di perusahaan apa di luar..?" tanyanya seketika.

"Mereka mengajak meeting di sebuah resto tuan.."

"Siapkan segala sesuatu yang berkemungkinan dibutuhkan nanti.." titah Lexio.

BERSAMBUNG....

🥱🥱🥱🥱
JANGAN LUPA..!! tidur all ☺️

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang