Bab.36.Malam pertama

1.3K 11 2
                                    

Hihihi muncul lagi aku 🤤🤤🤤🤤..
😚😚😚

~~~~~~~~~~~~~~

"Hiks.. hiks...hiks.."

Zaviera menangis saat ini juga, bukan tangis kesedihan melainkan tangis kebahagiaan,tidak menyangka hubungannya dengan Lexio akhirnya bisa naik ke jenjang pernikahan.

"Jangan menangis baby,aku tidak ingin air mata ini keluar dari mata mu.." ucap Lexio mengusap lelehan airmata sang istri.

"Aku terharu Lex,tidak menyangka saja ..hiks.. hiks.."


"Sudah jangan menangis lagi,baby.."

Lexio memeluk tubuh istrinya erat, Zaviera menumpahkan semua tangisnya dalam pelukan hangat itu.

*****

Tamu undangan sudah berpencar untuk menikmati hidangan yang tersaji di sana, sementara kedua mempelai yang baru saja menyandang status pengantin baru itu, terlihat duduk anteng di atas kursi pelaminan.

Kedua tangan mereka saling menggenggam satu sama lain, kebahagiaan terpancar indah di wajah mereka.

"Lihatlah putramu Vin, bahagia sekali wajahnya.." ucap Rika menyenggol lengan sang suami.

"Tentu saja sayang,putra kita sudah menemukan tambatan hatinya yang sesungguhnya.." balas Malvin.

Kedua paruh baya itu turut bahagia melihat putra semata wayangnya menikah dengan gadis yang sangat baik seperti Zaviera.

Satu persatu tamu undangan naik ke panggung pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada kedua pengantin baru itu.

"Selamat tuan, akhirnya menyusul juga.." ucap Gavin,rekan kerja Lexio.

"Tentu saja,aku juga ingin merasakan apa yang tuan rasakan setelah menikah.." sahut Lexio.

"Semoga langgeng sampai kakek-nenek, selamat atas pernikahan kalian.." itu suara Cheny, istri dari Gavin.

"Terimakasih.." Zaviera menyahuti sopan.

Zaviera bahkan menyambut dengan sangat baik, wanita yang ingin dijodohkan dengan suaminya dulu.

"Zavi, unchh selamat ya,aku ikut senang.."

Arra naik dengan tiba-tiba dan langsung merangkul tubuh sahabatnya itu.

"Arra,aku kira kamu tidak datang.."

"Mana mungkin aku tidak datang.." Arra merengut pura-pura kesal kepada Zaviera.

Kedua sahabat itu kembali berpelukan lagi.

"Jangan lama-lama pacarannya Bi, langsung nikah saja.." bisik Lexio kepada sang assisten.

"Nanti saja tuan, lagi pula hubungan kami masih baru.." jawab Bian berbisik.

******
Malam hari..

"Uhh lelah sekali.."

Zaviera merobohkan bobotnya di ranjang,gaun pengantin itu masih menempel di tubuhnya.

Seluruh badannya terasa lengket sekali, setelah melalui acara pernikahan seharian.

"Aku bantu melepaskan gaun mu baby.." tawar Lexio.

Zaviera tidak menolak,gadis itu beranjak dari ranjang dan berdiri membelakanginya suaminya.

Perlahan tangan Lexio menurunkan Zipper yang ada di punggung sang istri.

Glek..

Jakunnya naik turun, meskipun sudah pernah melihatnya tapi tetap saja ,dia gugup apalagi mereka sudah sah menjadi pasangan suami-istri.

Gaun itu teronggok begitu saja di atas lantai,saat ini Zaviera hanya menggunakan kain segitiga berenda berwarna merah menyala,saat ini dia juga gugup.

Pasti suaminya ini akan menagih haknya nanti.

Kedua tangan Zaviera menutupi dadanya,saat memakai gaun tadi,dia tidak menggunakan bra.

"Aku mandi dulu.."

"Bersama baby.."

Lexio tidak akan membiarkan sang istri lolos,jika Zaviera mandi terlebih dahulu bisa dipastikan, saat Lexio selesai mandi.Istrinya sudah tertidur.

******

Sepasang suami-isteri itu telah selesai mandi bersama, Zaviera tak mampu menolak ajakan sang suami.

Keduanya sudah dalam keadaan segar, pengantin baru itu masih sama-sama menggunakan bathrobe.

"Baby.." bisik Lexio sensual.

Suaranya sudah memberat, tanda gelora nafsu telah menyelimutinya.

Zaviera menelan ludahnya susah payah, tubuhnya seketika meremang.

Lexio membalikkan tubuh sang istri menghadapnya, dapat dia lihat wajah gugup Zaviera,sang istri bahkan tidak berani mengangkat wajahnya.

Pria itu sudah tidak sabar rupanya, tangannya mulai bergerilya melepaskan ikatan tali bathrobe sang istri.

Hah..!

Hawa dingin menembus kulit putih Zaviera yang sudah polos sepenuhnya,kain yang menutupi tubuhnya sudah raib.

Mata Lexio semakin berkabut, melihat pemandangan aduhai semlohai di depan matanya.

Tidak ingin berlama-lama, Lexio membopong tubuh polos istrinya ke ranjang,dia letakkan dengan sangat hati-hati.

"Lex..aku malu.." cicit Zaviera.

"Untuk apa malu baby, bukankah sebelumnya kita juga pernah seperti ini..?"

Lexio merendahkan tubuhnya,dia meneliti wajah cantik Zaviera.

"Jangan gugup, rileks.." bisiknya.

Sejurus kemudian Lexio melahap bibir manis yang sedari tadi menggodanya, dengan begitu buas dia melesakkan lidahnya masuk ke rongga mulut sang istri.

"Mmhhh.."

Zaviera melenguh tertahan, kedua tangannya bertengger di punggung sang suami yang masih tertutup bathrobe.

Rasa geli menggelitiki seluruh tubuhnya, apalagi saat tangan suaminya meremas gunung kembarnya..

"Ahh.."

Lexio melepaskan pagutannya, kemudian dia turun ke leher mengecupi leher jenjang Zaviera, tak hanya mengecupi saja, tapi Lexio juga menyesapnya hingga meninggalkan jejak merah di sana.

Jilatannya semakin turun tepat di gunung kembar Zaviera.

"Uhh..ahh.."

Zaviera menggelengkan kepalanya kekanan-kekiri,kedua bukitnya dimainkan dengan begitu lihai oleh sang suami.

"Ahh.."

Bersambung...

•••••••••••••••••••••••

Segini dulu ya, lanjut besok kapan-kapan lagi 😁😁🙏🏻🙏🏻🙏🏻,maaf kalo jarang update

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang