Bab.52

546 7 4
                                    

Haii 😁😁
Udah mau bilang gitu tok 😄😄
Jangan lupa jaga kesehatan all

+'+'+'+'+'+'+'+'+

Di Rumah Sakit Angkasa Permata..

Lexio menemani sang istri untuk cek kandungan sekaligus periksa kesehatan sang istri, yang selalu mengeluhkan mual dan pusing.

Zaviera terbaring di brankar pesakitan, perut ratanya terbuka, diatasnya terlihat sebuah benda tumpul tampak bergerak-gerak.

"Kalian lihat itu.." tunjuk dokter Amelia pada layar monitor.

Lexio dan Zaviera kontan melihat sesuai arah tunjuk dokter.

Di layar monitor itu, terdapat sesuatu yang bergerak-gerak yang tak lain adalah janin.

"Kehamilan Nona ini memasuki minggu ke delapan.."

Zaviera membawa pandangannya ke suami, air matanya runtuh ketika melihat janin yang bergerak di layar monitor, ya masih tidak percaya akan diberi kepercayaan secepat ini.

Sama seperti Zaviera, Lexio pun turut menitikan air matanya haru, usahanya untuk menghamili istrinya tak sia-sia.

"Apa ada obat yang bisa menghilangkan mual dan pusing..?" tanya Lexio.

"Ada, nanti aku akan memberikan resep obat pereda mual dan vitamin.."

Lexio mengangguk sekilas.

Menit berlalu..

Lexio dan Zaviera sudah meninggalkan area rumah sakit, setelah menebus obat dan vitamin yang diresepkan oleh dokter tadi.

Keduanya langsung pergi dari sana.

Di tengah perjalanan..

Zaviera yang melihat ke arah luar jendela sambil menyenderkan kepalanya, kedua manik indahnya tidak sengaja menangkap sosok penjual ikan di pinggir jalan, penjual itu hanya menggunakan sepeda ontel saja.

"Sayang aku pengen beli itu.."

Lexio memelankan laju mobilnya, dia melirik arah tunjuk sang istri.

"Beli ikan itu..?" Tanya Lexio memastikan.

Zaviera mengangguk sambil mengedipkan-ngedipkan matanya "Huum.."

"Untuk apa, huh..? Kita beli saja di toko ikan yang lebih besar dan bagus.."

"Tapi aku maunya itu, titik.." Zaviera melipat kedua tangannya di dada sambil mengerucutkan bibirnya.

Aish..

Lexio meraup wajahnya kasar,susah kalo sudah seperti ini. Istrinya itu kalo punya keinginan harus segera terpenuhi, kalo tidak ya ngambek.

"Kamu disini saja.." ucap Lexio mengentikan mobilnya tak jauh dari penjual ikan keliling.

Zaviera menepukkan kedua tangannya senang, suaminya itu mau menuruti keinginannya.

****

"Sabaraha ieu ikannya,Mang..?'' tanya Lexio dengan logat sunda.

"Hargana ngan lima rebu, Den.." sahut si penjual.

Lexio lumayan fasih bahasa sunda, karena waktu kecil dia pernah tinggal di daerah Jawa Barat, meskipun hanya sebentar. Nyatanya Lexio mampu menguasai nada serta logat sundanya.

"Abdi nyandak tilu bungkus,Mang.."

"Baik Den, tunggu sebentar.."

Bapak penjual itu membungkus tiga plastik kecil yang berisikan ikan cupang dengan warna yang berbeda-beda.

"Makanan ikannya sekalian nte' Den..?"

Lexio mengangguk sebagai balasan.

"Lima belas rebu,Den.." ucap sang penjual menyodorkan kresek ikan pada Lexio.

Pria itu memberikan dua ratus ribu untuk bapak penjual itu,dia selalu membayar dengan uang lebih ketika membeli sesuatu di pinggiran jalan.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan sang istri, Lexio bergegas kembali ke mobilnya.

"Yeaaayyy.."

Zaviera memekik kegirangan kala melihat keinginannya terpenuhi.

"Makasih sayang.."

Zaviera mengecupi area wajah suaminya sampai merata tak terlewat sedikitpun.

BERSAMBUNG...

SEDERHANA BANGET SIH NENG NGIDAMNYA 🤣🤣🤣🤣

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang