ʟᴇxɪᴏ,sɪ ᴋᴀɴᴇʙᴏ ᴋᴇʀɪɴɢ

769 14 2
                                    

ʜᴀɪɪ😊
ʙᴀɴᴛᴜ ᴀᴋᴜ ᴘᴀᴋᴇ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴋᴏᴍᴇɴᴛ ʏᴀ
ᴀᴜᴛʜᴏʀ ᴄᴜᴍᴀ ᴍɪɴᴛᴀ ɪᴛᴜ ᴛᴏᴋ ʜɪʜɪ,sᴀᴛᴜ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀʀɪ ᴋᴀʟɪᴀɴ sᴜɴɢɢᴜʜ ʙᴇʀᴀʀᴛɪ 🫶💖

Happy reading 💓😋

*******************************

Kegugupan masih menyelimuti Zaviera, pasalnya ia sangat malu perihal insiden saat dirinya tak sengaja menyentuh dada Lexio, jantungnya berdetak seperti mau lompat dari tempatnya.

"Masakanmu sungguh luar biasa Nona,ini sangat lezat.." celoteh Bian memecah keheningan.

"Kau makan rakus sekali", cibir Lexio sinis.

ʙʀᴏᴄᴄᴏʟɪ ᴍᴀᴅ and ᴄʜᴇᴇsᴇ,
Bᴇᴇғ ʙᴜʟɢᴏɢɪ ᴅᴀɴ ᴛᴜᴍɪs sᴇᴀғᴏᴏᴅ,yang menjadi menu makan siang Xio dan Bian.

Keduanya sangat menikmati sajian yang ada didepannya.

"Rasanya lumayan,tapi masih lezat masakan koki yang bekerja di hotel ku..", ucap Lexio sepertinya dia enggan memuji kebolehan memasak Zavira.

Bian melirik sekilas ke arah Zavi lalu tersenyum menampakkan deretan giginya.

"Kalian tidak ikut makan sekalian", pertanyaan yang ia tujukan pada Zavi dan Iren.

"Tidak tuan, nanti saja.." jawab Zavi

"Ayo lah, kalian sudah lelah memasak untuk kami, kenapa kalian malah diam saja.." Bian melirik Xio yang asyik mengunyah makanannya.

"Ada apa dengan matamu,kenapa kau menatap ku begitu , huh..?

Di sela-sela kunyahannya dia masih sempat mengatai Bian.

"Apa kau tak kasihan dengannya huh..?". membawa pandangannya kepada 2 gadis yang setia berdiri tak jauh dari meja makan.

"Kau suruh saja,apa susahnya.." jawab Lexio dengan santainya Xio melanjutkan makannya yang hampir selesai.

"Heii,dude apa kau tuli ku rasa pendengaranmu masih berguna,tadi aku sudah mengatakannya tapi dia menolak,mungkin mereka sungkan melihat wajahmu yang kaku seperti kanebo yang dijemur satu abad lamanya.."

Sembur Bian panjang lebar.

Xio menghembuskan kentut,eh salah salah
menghembuskan nafas kasar.

"Iren ,bawa gadis itu kemari dan kau juga makanlah disini,aku tak ingin dicap sebagai majikan yang kejam, membiarkan pelayannya kelaparan.."

Putus Xio pada akhirnya.

Iren dan Zavira lantas mendekat dan duduk dengan sopan,lalu mereka mengambil makanan lekas menyantapnya.

"Makanlah yang banyak, lihat tubuhmu hanya ada kulit dan tulang saja.."

"Baik, terimakasih tuan", jawab Zavi dengan kepala tertunduk.

Bagaimana tidak kurus kering sebelum dia berada mansion mewah ini, dia hanya mengonsumsi mie instan setiap hari.

"Setelah makan,aku tunggu kau di ruang tamu..", Lexio memberi instruksi pada Zavi, seraya melangkah meninggalkan meja makan.

Lexio sudah selesai dengan acara makannya, begitu juga dengan Bian.


**
**
**

ʀᴜᴀɴɢ ᴛᴀᴍᴜ..

Setelah selesai makan dan membereskan meja makan,Zavi langsung menuju ruang tamu.

"Ada apa tuan..?" ucapnya bertanya.

"Ambil paper bag itu semuanya untuk mu.."

Lexio menunjuk jejeran paper bag yang ada di sofa ruang tamu.

"Un-untuk saya tuan.." gagapnya masih belum mengerti.

"Aku rasa kau belum tuli..". sarkas Lexio

"Tap-tapi tuan.. ini semuanya pakaian mahal dan terlalu bagus untuk saya yang hanya pelayan ini.." cicitnya pelan.

"Lalu apa kau ada baju  disini selain baju kau pakai.."

"Bahkan yang kau kenakan saat ini pun,itu milik Iren..". imbuhnya lagi.

Zavi menggeleng dengan kepala yang setia menunduk.

"Ambil saja Nona, tuanmu tak akan miskin hanya karena membeli beberapa baju saja.."

Suara Bian menengahi percakapan keduanya.

"Terimakasih banyak Tuan.."

Zaviera mengambil paper bag lalu membawanya ke kamar yang ia tempati di mansion Lexio.

"Bian,kita kembali ke kantor sekarang". ucapnya pada laki-laki yang dia anggap sebagai adiknya sendiri.

Keduanya kembali ke perusahaan,masih ada yang harus dikerjakan oleh Lexio.

Sementara di kamar tamu

"Iren, lihatlah baju sebagus ini diberikan tuan begitu saja,untuk pelayan sepertiku".rengeknya bak anak kecil

"Dan bagaimana dia bisa tahu ukuran pakaian dalam ku.." imbuhnya kesal.

"Kan sudah saya katakan Nona,tuan itu menganggap anda sebagai pelayan spesial
dan untuk ukurannya, mungkin tuan meminta bantuan pada pegawai butik Nona".

Iren mendekati Zavi yang mencebikan bibirnya
sungguh dia terlihat berkali-kali lipat lebih lucu.

"Sudah-sudah terima saja Nona, anggap saja ini rejeki anda".

Iren membantu Zaviera memasukkannya ke dalam lemari.


BERSAMBUNG..

______

ᴍᴀsɪʜ ᴘᴀɴᴊᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴛᴀᴅɪ ᴘᴀɢɪ ʏᴀ ʙᴀʙɴʏᴀ 🤭
ᴀᴜᴛʜᴏʀ ᴜᴅᴀʜ ɢᴀ ᴋᴜᴀᴛ ɴɢᴇᴛɪᴋ,ᴍᴀᴛᴀɴʏᴀ ᴜᴅᴀʜ ɴɢᴀɴғᴜᴋ 🥲😋

ᴊᴜᴍᴘᴀ ʟᴀɢɪ ʟᴜᴠ 🫶💖

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang