Hampir Gol

827 13 1
                                    

siang gesss🫣🤣
Jan lupa vote and komen yaw 🤭🤭
happy reading luv 💖🫶

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Ciuman panas itu masih berlanjut,kini mereka berdua sudah kembali duduk namun posisi mereka saat ini, Zaviera berada dalam pangkuan Lexio dengan kaki yang mengangkangi Lexio.

"Eunghhh..aahh..sshhh.."desah Zaviera merasakan sapuan lidah pada lehernya.

Tangannya meremas pelan rambut Lexio memperdalam ciuman Lexio pada leher jenjangnya.

Tangan Lexio menyingkap dress yang digunakan Zavi hingga sebatas perut,lalu tangannya merambat keatas dan berhenti tepat di kaitan bra Zaviera.

Tak butuh waktu lama bra yang gadis itu gunakan sudah mengendur akibat kaitannya terlepas.

Zaviera ingin menolak tapi, tubuhnya menginginkan lebih dari ini, logikanya sudah terkuasai oleh nafsu.

"Ahh Lex pel-pelan pelan..aahhh.."

Zaviera mengerang saat tangan besar Lexio meremas kuat p*yud*ranya.

Serasa aktifitasnya terganggu oleh dress Zaviera, Lexio kemudian merobek bagian dada gadis itu tak ayal membuat sang empu memekik.

"Akhhh Lex, kenapa kau merusaknya.." kata Zaviera dengan nafas tersengal.

"Pakaian sialan ini menggangguku..", jawab Lexio.

Glek..

Zaviera meneguk ludahnya kasar, melihat kabut nafsu yang sudah menguasai Lexio, nafasnya semakin memberat.

Lexio menatap Zavi yang terlihat tegang dia pun berbisik "jangan takut hum,aku tidak akan melukaimu seperti yang Kenzo lakukan dulu.."

Perlahan Lexio mendekatkan wajahnya pada dada Zavi,dia mencium aroma yang menenangkan dia kecup lembut dan sedikit menyesapnya hingga menimbulkan bercak merah.

Setelah dirasa gadis itu rileks dia memberanikan diri untuk mengulum nipple merah muda yang sudah menegang.

"Ahhh.. Lex..yeah hangat sekali..aahhh.." racau Zavi keenakan.

Lexio semakin gencar mengulum nipple tegang itu secara bergantian hingga terlihat sedikit membengkak akibat hisapan kuatnya tadi.

"Baby.. dia tersiksa arrgghh..", geram Lexio yang merasakan adik kecilnya sudah on fire.

Merasakan sesuatu yang mengganjal bokongnya Zaviera menunduk.

Gadis itu bahkan tidak berkedip saat melihat sesuatu yang menggembung besar dibalik celana kain yang Xio gunakan.


"Peganglah baby.." pinta Lexio.

Namun Zaviera masih saja terpaku dalam keterkejutannya,dia masih berfikir apakah sebesar itu milik Lexio.

Melihat Zavi yang hanya diam, Lexio membawa tangan gadis itu mengelus adik kecilnya yang sudah tegang.

"Arght..sshh.." desis Lexio saat merasakan tangan lembut itu menyentuh miliknya.

Zaviera semakin gelagapan saat dia sudah menyentuh sesuatu yang membuatnya terkejut tadi,Apa ini kenapa besar dan keras sekali huh", Zavi bertanya dalam hati.

Lexio memundurkan sedikit bokong gadis itu supaya dia bisa melepaskan kaitan celananya, dia ingin membebaskan pusakannya yang merasa tersiksa di dalam sana.

DEG ..

Bola mata Zaviera seakan mau loncat dari tempatnya, bagaimana tidak..?

Sesuatu yang besar panjang dan berurat terpampang nyata dihadapannya, benda yang sudah tegak menantang siap tempur.

"Pegang dia baby.. aku ingin merasakan tangan mu menggenggamnya.." pinta Lexio lagi.

Seperti terhipnotis Zaviera menurutinya, perlahan tangannya menggenggam benda itu, astaga tangan ku saja tidak sebesar ini monolog Zavi.

"Sshhh.. aahh.. yeah.. begitu baby yeah nikmat sekali.." Lexio merem melek merasakan usapan lembut pada miliknya.

Tangannya tak tinggal diam dia kembali meremas bukit sintal Zavi yang menggantung bebas, hingga desahan keduanya saling bersahutan.

"Baby aku sudah tidak tahan lagi"

Lexio menurunkan Zavi dari pangkuannya dan merebahkan tubuh mungil itu pada kursi kayu yang mereka duduki.

Dia melepaskan dalaman yang Zavi gunakan kemudian dia melebarkan kedua kaki gadis itu dan bersiap untuk memasukinya.

Zaviera hanya pasrah dia juga menginginkan hal yang sama meskipun sebenarnya takut.

Saat Lexio hendak melesakkan pusakannya kedalam inti gadis itu, tiba-tiba terhenti saat mendengar dering telponnya.

Awalnya Lexio mendiamkannya Tapi ponselnya berbunyi berulang-ulang kali.

"Sialan siapa yang menggangguku",

Lexio merogoh ponsel disaku celananya dan berdecak saat mengetahui siapa yang menghubunginya.

Zaviera refleks menutup kedua kakinya dia malu sekali sekarang, keadaannya sudah tidak karuan lagi,dress yang sudah robek bagian dada serta dalaman yang menggantung di mata kaki.

Sedangkan Lexio jangan tanya lagi, Pria itu sedang pusing luar biasa saat ini, karena dia gagal mendapatkan pelepasannya.

"Ada apa Papa menghubungiku",desis Lexio sebal.

"Apakah Papa mengganggu mu Son, apakah kau sedang bersenang-senang sekarang hum", Malvin tertawa mengejek putranya

bersambung.......

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Hahaha Lexio kentang yak 🫣😝🤣
halalin dulu baru gol in bang 🥱🤣

CEO AROGAN MILIK ZAVIERA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang