Back With Problems [3]

12 3 0
                                    



Suasana dingin malam hari terasa. Ayla dan Zeera segera kembali ke rumah agar tidak masuk angin. Ketika mereka sampai di halaman, Ayla melihat Arthur baru saja sampai. Mata gadis bertanduk merah itu berbinar. Ia sangat senang sekali. "ARTHURRR!!!!", teriak kegirangan. Mendengar teriakan Ayla, laki-laki berambut hitam itu baru sampai langsung mukanya memerah karena malu mendengar teriakannya. 


"BODOH UDAH MALEM-MALEM MASIH TERIAK LU?!", Arthur menutup wajahnya dengan lengan kanannya. Gadis itu hanya tersenyum sambil memeluknya. Saat memeluknya, tercium bau amis bahkan baju Arthur basah. "Arthur.. kau... berdarah banyak!!", ia meraba seluruh tubuh Arthur. Ia tidak bisa menyembunyikan luka itu dan hanya menghela nafas.


Zeera juga melihatnya banyak sekali darah bahkan dilihat dari jauh pun walau memakai baju gelap, terlihat ada warna merah. "Lu lebih baik masuk dulu trus bersiin tubuh", saran Zeera ke Arthur. Ia mengangguk dan melepaskan pelukan Ayla. 


ZRASSSS....


Arthur membersihkan semua darah yang ada di tubuhnya. Genangan air di lantai kamar mandi pun menjadi merah. 'Duh, segala bagian wajah juga sakit..', keluhnya. Ia mulai mengusap wajah hingga rambut. Jidatnya yang terlihat karena dibasahi air. Ia mematikan keran dan mulai memakai handuk. "Banyak juga luka nya", gumamnya. Tapi untung saja bukan luka yang harus dioperasi. Ia mulai memperban semua luka hingga memakai obat pereda nyeri wajah. 


Dari semua luka, yang masih terasa sangat sakit adalah luka bagian wajah bekas tonjokan tadi. Ia menggunakan es batu untuk meredakan nyerinya. Sisanya hanya luka biasa. Sambil memegang es batu, ia berjalan kebawah untuk berkumpul bersama. "Oh? udah sampai mana sama Cattergirn?", tanya Arthur ke Kiran.


"Bocah itu mempersulit kita aja! Gw, Ayla sama tuan Tora ngurus ini sampe belibet kontraknya. Lu baca deh!", sambil mengasih kertas.

(sambil melihat kertas) ... "Kenapa ga bilang aja udah baca? ga masalah bohong kan?", santainya orang itu berbicara.

'Benar kata Ayla.. semudah itu dia bicaranya', pemikiran sama antara Zeera dan Kiran.

"Kalo ditanya ini itu gimana?", 

"Ya lu ikutin permainan pola pikirnya. Cuman baca sekilas gw juga ngerti. Lu harus pahamin kebiasaan orang itu", saran yang susah dipahami dari Arthur. 

"Huh.. lu itu gampang banget buat lakuinnya", keluh Kiran.

"Gampang?",

"Ya! lu kan pinter!!", sambil memutar bola matanya.

"Hmmm...", laki-laki itu menerima pujian dari Kiran sambil menutup senyum kegirangannya.


Karena saran dari Arthur kurang masuk untuk Kiran, Arthur juga akan membantu. Ia mengajarkan Zeera, Kiran dan Ayla untuk tidak terpaku apa yang disuruh Cattergirn. Mungkin ada alasan mengapa Cattergirn sengaja membuat kontrak itu memutar-mutar otak. Mereka yang mendengar perkataan Arthur pun juga ikut berpikir. "Ngerti kan? anj1r ini gw udah berasa jadi guru", katanya.

Choose! Fairly Together!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang