Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Lamanya berciuman membuat keduanya lupa bahwa mereka masih harus menghadiri sebuah acara. Pesta yang digelar tak cukup untuk mengusir keributan di hati keduanya yang begitu menggebu, mengusir masing-masing rasa kesepian.
Lisa menyeka bibir gurunya begitu selesai ia menciumnya. Ia tersenyum, dan Jennie pun merona, lalu bersembunyi memeluknya.
"Kau sangat cantik malam ini, Jennie"
"Aku tidak akan bisa kembali jika begini keadaannya"
"Tidak apa, kita bisa diam di sini hingga acaranya selesai"
"Lalu Jisoo eonni? Teman-temanmu? Mereka akan mencari kita"
"Aku tidak peduli, selagi kau aman di hadapanku, tidak ada yang aku khawatirkan"
"Apa maksudnya tadi?"
"Tadi apa?"
"Yak, kau menciumku tadi! Kau sudah pura-pura amnesia sekarang?"
"Mulai sekarang kau adalah kekasihku, Jennie ssaem"
"Lisa, tapi aku gurumu di sekolah"
"Lalu? Apa itu masalah bagiku? Aku tidak ingin kau dimiliki orang lain, sungguh. Apalagi jika orang itu tidak sebaik aku dalam memperhatikanmu"
"Jadi selama ini kau memperhatikanku?"
"Bohong jika kujawab tidak. Aku sangat memperhatikanmu. Kau belum berkencan 'kan?"
"Em, tapi aku takut kau akan membenciku jika kita tidak lagi bersama"
"Kau pikir aku akan meninggalkanmu karena apa? Jennie, jika aku boleh jujur, selama sembilan belas tahun ini, aku tidak pernah menginginkan sesuatu segila seperti aku menginginkanmu"
"Kau murid yang tidak sopan" Jennie cubit hidung Lisa, namun Lisa mengecup jemari Jennie dan meletakkan telapak tangan Jennie di pipinya.
"Sentuhanmu sangat hangat, seperti sentuhan mendiang ibuku yang selalu aku rindukan, namun justru perasaannya lain. Aku menyukaimu"
"Kau pasti sangat terluka malam ini" Jennie belai pipi Lisa, dan memeluknya karena Lisa begitu manja padanya.
"Tidak setelah ada dirimu"
"Hmm.." Pelukan itu semakin hangat dan hangat, kemudian Jennie melepasnya dan kembali bertanya. "Ini kamarmu?"
"Iya, kita akan sering datang kemari hm?"
"Kita?"
"Kau akan selalu aku undang kemari begitu aku merindukanmu"