Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Apa kakimu masih sakit?" tanya Lisa, usai ia berganti pakaian di kamar mereka.
"Sudah tidak, sayang. Terima kasih sudah merawatku"
"Maafkan aku karena sudah bersikap sebodoh tadi. Tapi sungguh, kau tidak akan pernah meninggalkanku demi seseorang yang lebih baik dariku? Jika memang ada?"
"Jika memang ada, itu hanya dirimu. Hanya kau yang bisa jadi lebih baik dari dirimu sendiri, sayang. Aku tidak peduli pada orang lain, karena fokusku hanya satu, kau Lisa"
Lisa menghampiri Jennie yang duduk lebih dulu di ranjang mereka, ia peluk Jennie dan mengecup bahunya. "Kau akan melihat versi terbaikku jika kita terus bersama, sayang"
"Gomawo" Jennie pun tak mau kalah, ia mengecup bahu Lisa dan memejamkan matanya. "Bisakah kau memelukku saat kita tidur? Aku tidak mau kau meninggalkanku saat aku tidur. Aku ingin selalu kau jaga dan kau peluk"
"Aku tidak akan meninggalkanmu sayang"
"I love you Lisa"
"I love you more Jennie"
Lisa mengecup bibir Jennie, hingga membuat Jennie menyesap dalam bibir tebal Lisa.
###
Hari kedua menjadi hari terakhir study tour.
Karena kejadian yang tidak diinginkan terjadi kemarin, maka study tour tahun ini diselesaikan dengan paksa sebab kejadian yang menimpa salah satu murid di sana, Lalisa.
Penutupan tour diakhiri dengan permohonan maaf dari seluruh panitia, khususnya Jennie sebagai wali kelas Lisa, yang telah lalai dalam menjaga keamanan anak muridnya.
Banyak yang mengecewakan hal itu terjadi, beberapa membuat petisi untuk memulangkan Lisa saja daripada harus mengakhiri tour mereka. Namun pihak dari sekolah sudah setuju kalau mereka akan tetap mengakhiri study tour Jeju pada hari sebelum selesai.
Kekecewaan tergambar dari seluruh siswa, namun mau bagaimana lagi, semua telah ditentukan. Banyak yang menyalahkan Lisa, tak sedikit pula yang menyinggung Jennie.
"Gwenchana?" tanya Jennie, begitu mereka tiba di kabin pesawat, ia duduk di samping Lisa, dan menggenggam tangannya.
"Em, gwenchana. Kau gwenchana hm? Apa ada yang mencibirmu juga?"
"Siapa yang mencibirmu Lisa?"
"Ahm, aniya, jangan hiraukan mereka. Yang terpenting kau tidak"
"Lambat laun mereka akan melupakan kejadian ini, seperti yang waktu itu telah kau katakan padaku, jadi kau tidak perlu memikirkan ucapan mereka hm?"