Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Jennie masih mencemaskan keadaan Lisa meskipun ia akan mendengar kabarnya esok hari dari Rose begitu mereka bertemu di sekolahan. Tidak bisa melakukan apa pun selain berpikir tentang Lisa, nenek mengusap pundak Jennie hingga Jennie terkejut dibuatnya.
"Eoh? Ahm, maaf nek"
"Kau ini memikirkan apa sebenarnya? Sejak pagi nenek perhatikan sikapmu seperti sedang mencemaskan sesuatu. Ada apa Jennie?"
"Aniya nek, Jennie hanya sedang mempersiapkan ujian untuk tes menjadi guru resmi"
"Hm.. Keokjeongma, nenek yakin kau dapat melewatinya dengan mudah. Jika tahun kemarin kau tidak bisa mengikutinya saat masih menjadi mahasiswa, sekarang kau bisa mengikutinya dan nenek yakin kau pasti bisa"
"Hm.. Terima kasih nek" Maaf nek, untuk kebohongan yang kesekian kalinya. - Jennie.
Nenek memeluk Jennie, namun entah kenapa Jennie justru menangis saat memeluk neneknya. Ia mengingat pelukan hangat yang biasa ia dapatkan dari kekasihnya juga rasa bersalah pada nenek, hingga membuat Jennie terisak di pelukan nenek.
"Jennie? Kau menangis? Hm.. Tidak perlu menangis nak, nenek yakin kau mampu melewatinya. Apa itu sangat sulit?" tanya nenek, Jennie mengangguk.
"Restui Jennie, nek. Apa pun yang terjadi tolong restui Jennie untuk mengambil setiap langkah yang menurut Jennie mampu untuk Jennie pijak. Doa nenek adalah yang terbaik setelah ibu"
"Nenek selalu merestuimu sayang, nenek akan selalu mendoakanmu Jennie. Sudah hm? Lebih baik sekarang kita tidur. Kau bisa terlambat besok pagi"
"Em" Jennie mengusap air matanya, nenek terus membelai kepala cucunya.
"Ah iya, kenapa Jisoo tidak kemari malam ini?"
"Jisoo eonni mengatakan dia sedang banyak pekerjaan yang membuatnya harus lembur, jadi eonni tidak bisa kemari"
"Bagaimana dengan anak manis itu?"
"Siapa?"
"Siapa lagi? Lisa"
"Bahkan nenekku terdengar lebih menyukaimu daripada cucunya sendiri, sayang" - Jennie.
Jennie menggelengkan kepalanya, dan nenek kembali memeluknya dengan usapan kasih sayang yang membuat Jennie sedikit tenang.
"Baiklah, tidurlah sekarang, besok kau masih masuk" ucap nenek, Jennie mengecup pipi nenek dan pergi ke kamarnya.
"Selamat malam nek"
"Selamat malam Jennie"
Nenek memperhatikan pintu kamar Jennie hingga tertutup, lalu beranjak dari sana.