Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Rumah duka.
Jennie menjadi satu-satunya penjaga sebelum Jisoo tiba juga Manoban yang ikut menjadi pemimpin acara.
Berbagai rasa turut dukacita berdatangan, merangkul, mencoba mengusung Jennie dari keterpurukan yang menimpa.
Namun tak ada tangisan darinya, Jennie bahkan tidak membuka sepatah kata pun saat para tamu yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir pada neneknya. Baik teman, kerabat, pelanggan tteokbokki nenek, hingga para tetangga yang mengenal nenek dengan baik.
Jennie hanya diam, mematung dengan mata yang tak mau melirik ke arah mana, siapa yang datang, apa yang terjadi, seperti apa suasana di sana. Ia tak menghiraukan itu semua, dengan tatap kosong, tubuh lunglai dari caranya berdiri, keadaan Jennie benar-benar sudah tidak dapat dimengerti. Hampa, kosong, tidak terarah lagi.
Hingga pada sampai salah satu sahabat karibnya yang dia anggap sebagai kakaknya sendiri tiba di rumah duka. Jisoo datang dengan derai air mata yang tidak bisa lagi ia tahan. Ia menangis memeluk Jennie yang bahkan tanpa ekspresi di sana.
"Bagaimana ini bisa terjadi secepat ini, nek? Kenapa nenek bisa pergi meninggalkan kami dengan cepat? Bahkan kami belum sempat membahagiakan nenek" ungkap Jisoo dalam tangisnya, ia menangis sesegukan sembari bersujud usai memberi penghormatan.
"Jennie, kami turut berdukacita. Tuan Manoban, kami turut berdukacita" ucap Jungkook, Bambam, dan Songkang, yang juga menghadiri acara terakhir untuk sang nenek dari temannya, Kim Jennie.
"Turut berdukacita Jennie, tuan Manoban" ucap Songkang di akhir kata, lalu mereka memberikan penghormatan kepada mendiang nenek.
Tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Jennie, bahkan setetes air mata juga tak jatuh lagi dari bibir matanya yang telah sembab sejak ia tersadar dini hari.
Hari ini, tidak akan ada kata dan tangisan yang akan ia tunjukan. Segalanya telah menggambarkan betapa hancurnya Jennie saat ini.
Jisoo kembali memeluk Jennie, menangis pecah di sana, lalu meminta maaf pada Jennie karena telah merasa bersalah padanya juga nenek.
"Maafkan aku Jennie, sudah lama aku tidak lagi berkunjung untuk menemui nenek dan dirimu. Aku begitu bersalah karena tidak melihat nenek di hari terakhirnya. Aku tidak bisa menemani nenek di saat-saat kepergiannya. Maafkan aku. Rose menyampaikan padaku bahwa ia bisa tiba esok hari. Maafkan kami nek, maaf karena kami begitu tega pada nenek sampai tidak bisa meluangkan waktu kami" sesal Jisoo, Jennie nampak tak mengeluarkan kalimatnya, seolah bisu dan tuli, Jennie hanya menerima perlakuan semua orang padanya tanpa ia membalas pelukan-pelukan tersebut.
Kemudian Jisoo ikut menjadi bagian keluarga yang berduka, menemani Jennie yang terluka. Ayah menitipkan Jennie pada Jisoo sebentar, karena beliau akan pergi dari rumah duka beberapa waktu sebelum nenek disemayamkan.