18.🔸

1.9K 199 15
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Lisa membukakan pintu mobilnya, Jennie berterima kasih dan duduk di sana.

"Gomawo" ucap Jennie, segera memakai seatbeltnya dan Lisa memasuki mobil Ferrari 812 GTS Mansory miliknya.

"Biar aku pakaikan sayang" Lisa menarik seatbelt di dekat Jennie, lalu memasangnya.

"Li.. Aku bisa sendiri" tolak Jennie, namun kian dekat jarak wajahnya dengan Lisa membuat jantung Jennie kembali berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

"I love you Jennie" ucap Lisa ketika wajahnya berjarak beberapa inci saja dengan Jennie, ia kecup bibir Jennie dan kembali bersikap sok cool sembari mulai mengemudi.

Jennie menangkup dadanya akibat gugup, ia memukul laun lengan Lisa, sampai Lisa menoleh dan terkekeh padanya.

"Mwo? Oh, tangannya belum ya? Sini, mana. Ini? Mmmmmwach" Lisa mengecup tangan Jennie dan menggenggamnya.

"Lisa.." Jennie semakin tersipu sampai tak berani melepaskan genggamannya dan tersenyum salah tingkah melihat ke arah jalan.

"Kenapa? Mau lagi? Mmmmmwach.. Aku sangat menyayangimu Jennie"

"Hm.. Aku juga. Li, kita mau ke mana?"

"Jalan saja. Ah iya, kau belum sarapan 'kan? Aku juga belum. Kita mampir dulu sebentar ke cafe"

"Masih terlalu pagi untuk minum kopi, Li"

"Memangnya di cafe hanya ada kopi?" tanya Lisa, ia tersenyum, dan Jennie pun ikut tersenyum.

"Iya ya, di cafe tidak hanya ada kopi. Tapi janji ya? Jangan minum kopi sepagi ini sebelum sarapan hm?"

"Arasseo chagiya, aku berjanji dan akan selalu mengingat itu" Lisa sering sekali melirik Jennie dan Jennie meliriknya, lalu mengingatkan Lisa bahwa dirinya sedang mengemudi.

"Hati-hati, fokus ke jalan saja, aku tidak akan pergi" ucapnya, Lisa mengecup tangan Jennie sekali lagi.

"Iya sayang" dengan anggukan lembut ia fokus mengemudi.

###

Tiba di cafe sebelum meneruskan kencan mereka, Lisa memesan menu untuk sarapannya, begitu pun dengan Jennie.

Di dalam cafe yang sudah ramai pada jam-jam pagi, Jennie disapa oleh salah satu muridnya, sampai ia harus sembunyi-sembunyi karena merasa tengah berkencan dengan Lisa.

"Eh, ada Jennie ssaem. Selamat pagi ssaem"

"Ahm, emh, iya pagi. Kalian sedang mampir untuk sarapan juga?" akhirnya Jennie pun berbicara untuk membuat topik lain.

SSAEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang