Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Diam-diam Manoban berbohong. Ia pergi ke tempat pemakaman istrinya, lalu mencoba untuk menemukan ketenangan di sana.
Tak dapat dipungkiri, seberapa kali pun kita akan merasa jatuh hati, namun jatuh cinta hanya akan terjadi satu kali. Bukan tidak mencintai apa yang saat ini ada untuknya, namun tempat tersendiri yang tak terganti itu nyata adanya.
Manoban sudah memiliki istri dan menikah lagi atas keinginan mendiang istrinya, I'm Jin Ah, yang di mana Bae Suzy adalah sahabat dekat Im Jin Ah, dan Bae Suzy untuk mendampingi suaminya setelah ia meninggal dengan amanat mengejutkan tersebut. Tapi tetap saja, rasa yang tumbuh tidak akan sama dengan rasa yang sudah terbawa mati, seperti bukti nyata cinta Sejong Manoban kepada Im Jin Ah, mendiang istrinya.
"Kau tahu kenapa aku datang kemari?" ucapnya, berbicara seorang diri sembari menyesap sekaleng bir di pemakaman.
"Aku merindukanmu sayang. Nana, anak kita sudah besar. Namun pilihannya berbeda dengan apa yang kubayangkan, bahkan mungkin kau juga terkejut di sana. Apa aku salah mendidiknya? Apa aku adalah sosok ayah yang tidak mengagumkan baginya? Sampai dia memilih untuk tidak menyukai laki-laki? Nana, apa yang harus kulakukan untuk anak kita?" tak terasa air matanya menetes setelah bir itu ia simpan. Manoban mengusap nisan mendiang istrinya, dan memejamkan mata, mengirimkan kata-kata sebait do'a.
###
Jennie membuka handphonenya pada jam break time kedua. Ia melihat pesannya sudah dibaca oleh Lisa, namun tidak ada jawaban di sana. Jennie pun mencoba untuk menghubungi kekasihnya, dan siapa sangka kali ini panggilan Jennie diterima oleh Lisa, namun justru Jennie yang mematikan panggilannya dan pergi ke rooftop untuk kembali menghubungi kekasihnya.
Jennie kembali menghubungi Lisa begitu tiba di rooftop, lalu Lisa menerima panggilannya lagi.
📲
"Li?"
"Mm?"
"Ah dahaengida.. Lisa, maafkan aku"
"Maafkan aku juga ssaem"
"Li?"
"Em? Ssaem?"
"Arasseo mianhae. Aku ingin bertanya kenapa kau tidak menjawab panggilanku?"
"Bukannya sekarang sudah kujawab? Ssaem"
"Sebelumnya. Kau juga tidak masuk sekolah. Aku khawatir"
"Kau tidak, ssaem"
"Lisa, kenapa sayang? Aku sedang berada di rooftop. Kenapa kau marah padaku? Atau kau ada menjemputku malam itu?"
"Ya. Aku kalah cepat oleh pria itu. Oh ya, ssaem dan dia terlihat begitu serasi denganmu. Semoga.."