47.🔹

1.5K 170 7
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

🍁

Beberapa musim terlewati, namun tak mengubah rasa pasangan rumah tangga itu berganti. Jennie masih setia membantu dan menerangkan beberapa soal materi yang kurang Lisa pahami, dan Lisa tidak bisa membiarkan melon istrinya menganggur begitu Jennie menjelaskan pemecahan soal yang dihadapinya.

Lama kelamaan, Lisa pun terpikirkan sesuatu hingga menyampaikan idenya itu kepada sang istri.

"Sayang?" panggil Lisa, Jennie menyimpan laptopnya dan berfokus pada pasangannya.

"Hm?"

"Apa yang ingin kau lakukan kedepannya?"

"Hm.. Entah. Mungkin mencoba menjadi guru tetap"

"Kurasa aku memiliki ide, sayang"

"Ide apa sayangku? Kau akan buat sekolah sendiri?"

"Aku bisa melakukannya"

"Eh, jangan! Aku hanya bercanda"

"Tapi serius aku bisa melakukannya untukmu"

"Tidak, Li"

"Kau tidak mau mengajar lagi, menjadi ssaem?"

"Kini aku sudah memilikimu, jadi aku juga harus bisa mengurusmu. Di samping itu aku juga masih ingin membagikan ilmu"

"Jangan jadikan aku beban untukmu melangkah sayang. Aku akan mendukung apa pun yang kau cita-citakan"

"Hm.. Gomawo. Tapi kurasa sekarang aku tidak bisa meninggalkanmu untuk mengejar apa pun itu. Aku ingin satu muridku ini lulus dulu dari kampusnya dengan nilai terbaik, setelah itu baru aku pikirkan yang lainnya hm?" Jennie peluk Lisa dan mengecup bibirnya.

Lisa menyimpan laptopnya di atas nakas, ia menarik Jennie untuk bersandar pada tubuhnya, sementara ia bersandar pada tempat tidurnya. Lisa genggam tangan Jennie dan mengecupnya berkali-kali.

"Kau tahu aku begitu bahagia setelah menikah denganmu. Namun aku masih memiliki kesan sebagai muridmu bahkan hingga saat ini. Meski terkadang aku egois ingin menjadi muridmu satu-satunya, tapi aku memilih untuk mewujudkan cita-citamu berikutnya. Jangan hanya karena menikah, semuanya terhenti. Aku tidak mau itu kau alami"

"Lisa sayangku, kau tidak menghentikan apa pun dalam hidupku selain pencarian. Aku tidak menjunjung penilaian sosial terhadapku, tapi kemudian aku bertemu denganmu, keluargamu yang lebih mengenal seperti apa cara untuk menghargai seseorang membuatku amat beruntung bisa diterima. Dengan seperti ini aku sudah sepenuhnya mengerti, kau adalah wujud dari cita-citaku selama ini"

"Hm.. Sayang, aku ada ide yang mungkin bisa membuatmu merasa tidak berhenti membagikan ilmu"

"Apa itu hm?"

SSAEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang