Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Kita pasti mendapatkan restu ayah, karena ayah sudah berjanji padaku waktu itu"
"Hm.. Iya sayang, semoga hm?" Jennie tersenyum dengan tenang, berusaha menahan gugupnya saat mereka telah tiba di depan gerbang rumah Lisa.
Pemilik rumah membuka pintu rumah begitu tiba di sana tanpa menekan bel. Seseorang yang mendengar pintu terbuka segera berdiri dan menyambut siapa yang tiba.
"Eonni?" sapa Eunseo menyambut Lisa, lalu melihat Jennie yang Lisa tuntun di belakangnya. "Ssaem. Selamat datang di rumah Lisa eonni, ssaem" terusnya, ia memberi hormat pada Jennie selaku guru dari kelas 12, meskipun Eunseo baru kelas 11, namun semua murid wajib menghormati guru mereka.
"Eoh. Di mana ayah?" tanya Lisa.
"Ada di kamar, eonni. Mau aku panggilkan?"
"Tidak perlu"
"Ahm, arasseo. Em.. Eonni, bukannya eonni seharusnya pulang besok?"
"Kau tidak mendengarnya rupanya" ucap Lisa, ia membawa Jennie ke ruang tamu, lantas memanggil asisten di rumahnya.
"Ssaem, selamat malam"
"Selamat malam Eunseo. Bagaimana di sekolah?"
"Hm.. Karena kakak kelas sedang tidak ada, sekolah jadi agak sepi, ssaem. Tidak sesunyi itu si, hanya sedikit sepi saja" Eunseo tersenyum, Jennie pun tersenyum.
Tidak lama asisten di rumah Manoban itu kembali dan membawakan coklat hangat, sesuai dengan permintaan Lisa.
"Sebelum makan, kau harus menghangatkan perutmu dulu hm?" ucap Lisa, ia sertai dengan genggaman di tangan Jennie. Eunseo yang memperhatikan itu hanya bisa pura-pura tidak tahu dan tersenyum layaknya anak yang polos.
"Ada adikmu" bisik Jennie.
"Dia adik tiriku" jawab Lisa, dan Jennie sedikit cemberut.
"Tetap saja dia adikmu. Jangan membedakannya hm?"
"Ahm, eonni, ssaem, kalau begitu silahkan dilanjutkan keperluannya, Eunseo sudah mengantuk, jadi ke kamar duluan"
"Em, selamat malam Eunseo" ucap Jennie, Eunseo memberi salam dan tersenyum.
"Nee, selamat malam ssaem, eonni" dan Eunseo pun berpamitan.
Tidak lama, setelah Jennie menyesap coklat hangatnya, Sejong Manoban turun dari lantai 2, ia sudah memakai setelan tidur dan memakai kacamatanya saat menghampiri tamu yang tak lain adalah anaknya sendiri.
"Ahm, selamat malam tuan. Maaf, karena saya bertamu di jam tidur hampir tengah malam" ucap Jennie, Lisa memintanya duduk usai memberi salam.